Seputar Islam

Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan, Macam-macam Amalan dan Hukumnya Menurut Pandangan Islam  

Berdoa untuk menolak-bala (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa mohon perlindungan secara umum

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ASAL USUL -- Ilustrasi tentang Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan, Macam-macam Amalan dan Hukumnya Menurut Pandangan Islam.   

Berdoa di Rebo Wekasan

Berdoa untuk menolak-bala (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabu Wekasan saja). 

Syari’at mengajarkan agar (kita) tidak perlu meneliti melainkan menyibukkan diri dengan amal-amal yang dapat menolak balak, seperti berdoa, berzikir, bersedekah, dan bertawakal kepada Allah Swt serta beriman pada qadla’ dan qadar-Nya.” (Ibn Rajab, Lathaif al-Ma’arif, hal. 143).

Tradisi Rebo Wekasan memang bukan bagian dari Syariat Islam, akan tetapi merupakan tradisi yang positif karena (1) menganjurkan shalat dan doa; (2) menganjurkan banyak bersedekah; (3) menghormati para wali yang mukasyafah (QS. Yunus : 62).

 Demikian penjelasannya, semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Sholat Rebo Wekasan 2025 Jam Berapa? Ini Waktu Pelaksanaan Beserta Bacaan Niatnya

Baca juga: Arti Allahummaftah Lana Abwabal Khair Wa Abwabal Barakah, Bacaan Doa di Rabu Terakhir Bulan Safar

Baca juga: Doa Rebo Wekasan dan Artinya, Dapat Diamalkan pada Rabu Terakhir Bulan Safar, Tepat 20 Agustus 2025

Baca juga: Dalil Berdoa dan Perbanyak Amalan di Rabu Terakhir Bulan Safar Penjelasan Ustadzah Halimah Alaydrus

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved