Seputar Islam

Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan, Macam-macam Amalan dan Hukumnya Menurut Pandangan Islam  

Berdoa untuk menolak-bala (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa mohon perlindungan secara umum

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ASAL USUL -- Ilustrasi tentang Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan, Macam-macam Amalan dan Hukumnya Menurut Pandangan Islam.   

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rabu Wekasan atau dalam bahasa Jawa disebut Rebo Wekasan adalah tradisi amalan yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Tujuannya  untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi yang berdasarkan kepercayaan ditetapkan di hari itu (Rabu terakhir bulan Safar).

Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura dan suku lainnya.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini. 

Bentuk amalan Rebo Wekasan meliputi beberapa macam, di antaranya  (1) shalat tolak bala atau sholat mutlaqa, memperbanyak berdoa , berdzikir, beristighfar, dan amalan baik lainnya seperti selamatan, sedekah, silaturrahim dan sebagainya.

Dikutip dari website Pondok Pesantren Bahrul Ulum tambakberas.com,  asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi).

 Anjuran serupa juga terdapat pada kitab: ”Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Shafar, Allah Swt menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’ dalam satu malam. 

Oleh karena itu, beliau menyarankan Umat Islam untuk shalat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala’.

Tata-caranya adalah shalat 4 Rakaat. Setiap rakaat membaca surat al Fatihah dan Surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas 1 kali.

Kemudian setelah salam membaca doa khusus yang dibaca sebanyak 3 kali. Waktunya dilakukan pada pagi hari (waktu Dhuha).

PANDANGAN ISLAM TERKAIT TRADISI REBO WEKASAN

 Menurut mayoritas ulama Ushul Fiqh, ilham --sebagai asal usul tradisi Rebo Wekasan-- tidak dapat menjadi dasar hukum. Ilham tidak bisa melahirkan hukum wajib, sunnah, makruh, mubah, atau haram.

Memang ada hadits yang menerangkan tentang Rabu terakhir di Bulan Shafar, yaitu:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ. رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي..

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved