Gadis di Palembang Diteror

Gegara Menolak Cinta, Remaja di Palembang Diteror Lewat Pesanan Ojol Fiktif, Ada Pesan Akan Dibunuh

Seorang remaja putri di Palembang berinsial MR (15) menjadi korban teror, di mana pelaku memesan banyak tukang ojek online (ojol) ke rumahnya.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
LAPOR POLISI -- Miko Apriadinata (41) saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Jumat (15/8/2025). Miko melaporkan teror yang dialami MR (15) anaknya, dengan kehadiran 15 tukang ojek online yang dipesan atas nama anaknya tersebut. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Seorang remaja putri di Palembang berinsial MR (15) menjadi korban teror, di mana pelaku memesan banyak tukang ojek online (ojol) yang mengatasnamakan remaja tersebut. 

Miko Apriadinata (41) ayah MR sangat tersebut ketika banyak ojol yang datang ke rumahnya dan mengaku mendapat pesanan menjemput dari orang yang mengatasnamakan MR. 

Setidaknya, ada 15 ojol yang datang ke rumahnya padahal MR sama sekali tak melakukan pemesanan. Tak hanya itu, ada juga pesan ancaman pembunuhan terhadap MR. 

Khawatir dengan teror yang diterimanya putrinya, Miko memutuskan membuat laporan ke Polrestabes Palembang.

Kepada petugas, Miko menuturkan peristiwa tersebut terjadi Selasa (12/8/2025), sekitar pukul 11.00 di Jalan Papera Gang Bersama Kelurahan 12 Ilir Kecamatan IT I, Palembang

Berawal saat Miko sedang berada di rumah di TKP (tempat kejadian perkara), lalu datang Driver ojol yang mengaku hendak menjemput adanya. 

"Awalnya ada driver ojek pak datang ke rumah hendak menjemput anak perempuan saya. Namun saya dan anak saya tidak memesan driver ojek, " ungkapnya.

Baca juga: 12 Tim Bakal Tampil di Festival Bidar Palembang HUT ke-80 RI, 60 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir

Mendapati hal tersebut, Lanjut Miko, dirinya langsung mencari tahu siapa yang memesan dan menyuruh jemput anak melalui aplikasi ojek.

"Saya langsung cari tahu pak. Ternyata terlapor yakni Helmandes dengan nomor HP 089632912752. Yang memesan orderan tersebut, dan langsung dicancel, " bebenya. 

Tidak berselang, kembali datang driver ojek yang lain dengan tujuan sama menjemput anaknya,

"Datang lagi pak driver ojek. Dengan tujuan yang sama hendak menjemput anak saya. Ketika saya tanya ke driver ojek, seperti pesan singkat terlapor ke driver ojek. Katanya anak saya hendak dibunuh," katanya.

Orderan pesanan driver ojek ini, terhitung hingga 15 orderan yang datang ke rumah korban.

 "Terhitung ada 15 orderan driver ojek pak yang datang ke rumah saya. Yang hendak menjemput anak saya, pemesan yang sama, Terlapor ini guru bahasa inggris. Diduga dia suka sama anak saya," ungkapnya.

Sebelumnya, Miko membeberkan, anaknya dulu pernah menjadi murid kursus bahasa inggris terlapor.

Namun setelah mengetahui sifat terlapor, maka MR memutuskan berhenti kursus bahasa inggris nya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved