Pembunuhan Wanita di Purwakarta

Tampang Ade Mulyana, Pembunuh Dea Permata Karisma Ternyata ART-nya Sendiri, Santai Diamankan

Ade Mulyana (26), ART laki-laki pembunuh majikannya, Dea kini telah diamankan pihak jajaran Satreskrim Polres Purwakarta, pada Rabu (13/8/2025).

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Tribun Cirebon
PELAKU PEMBUNUHAN MAJIKAN- Ade Mulyana (26), ART laki-laki pembunuh majikannya, Dea Permata Karisma kini telah diamankan pihak jajaran Satreskrim Polres Purwakarta, pada Rabu (13/8/2025). 

Ade sendiri merupakan pembantu atau asisten rumah tangga dari korban yang pertama kali mengaku menemukan Dea tewas bersimbah darah.

‎Yuli mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui identitas terduga pelaku. 

‎"Engga menyangka sama sekali. Kan ternyata dia itu orang yang selama ini dekat dengan anak saya. Bekerja ikut anak saya," ujar Yuli dengan suara berat saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Perum POJ Sadang, Desa Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Rabu (13/8/2025).

 ‎Yang membuatnya semakin tidak percaya, Ade Mulyana sempat menunjukkan reaksi emosional yang kuat saat kejadian. 

‎"Pada saat kejadian itu, justru yang paling histeris dia. Seolah-olah dia yang paling kehilangan," ucap Yuli.

‎Menurut Yuli, selama ini Dea tidak pernah bercerita ada masalah dengan Ade.

Hubungan mereka pun tampak baik-baik saja. 

‎"Engga ada masalah. Mungkin karena dianggap sudah seperti keluarga. Anakku itu orangnya baik, semua orang dianggapnya juga baik," katanya.

‎Yuli merasa dikhianati. Pasalnya, selama ini keluarga telah banyak membantu kehidupan Ade. 

‎"Orang yang dikasih makan, dikasih penghidupan, rokok, uang, tapi malah menghabisi anak saya," ujarnya.

‎Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. 

‎Sementara itu, keluarga berharap keadilan segera ditegakkan.

"Kan dia bunuh anak saya, nyawa dibayar dengan nyawa, tapi sesuai diproses hukum."

"Jadi sesuai, makanya semua diserahkan kepada kepolisian," ucap Yuli.

Ade Mulyana diduga kuat pembantu rumah tangga yang disebut tetangga korban, Salbiah.

Detik-detik terakhir Dea Permata Karisma sebelum dibunuh itu memang diungkap tetangganya yang bernama Salbiah.

‎"Tadi sekitar jam 10 pagi, saya mau beli sayur. Bu Dea juga keluar, kayaknya mau belanja. Jam 11 siang, kami pulang hampir bersamaan," ujar Salbiah.

‎Saat itu, kata Salbiah, Dea terlihat normal.

"Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak," ujar Salbiah.

‎Tak disangka, beberapa jam kemudian, pembantu Dea berlari ketakutan sambil berteriak, "Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh," kata Salbiah menirukan pembantu korban.

‎Salbiah dan warga lain langsung bergegas ke rumah Dea.

"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut," katanya.

‎"Kayak bekas kaki habis menginjak darah," tambahnya.

Korban 3 Bulan Diteror Hingga Lapor Polisi 

Sebelumnya, keluarga korban mengungkap bahwa Dea telah lama menerima berbagai bentuk ancaman. 

‎Rafi sang adik mengungkapkan bahwa kakaknya sempat bercerita terkait ancaman yang dilakukan oleh seseorang. 

‎"Ia pernah cerita ke keluarga, soal ancaman lewat WhatsApp," ucapnya. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved