HUT ke 80 RI
Curhat Peserta Lomba Bidar Palembang, Terkendala Biaya Perawatan, Berharap Hadiah Lebih Menggiurkan
Dua tim berasal dari Palembang dan delapan sisanya datang dari Pemulutan, Ogan Ilir siap mengikuti lomba bidar di Palembang.
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Selain masalah biaya, keluhan lain yang banyak dilontarkan adalah hadiah lomba yang dinilai kurang sepadan dengan pengorbanan mereka.
Jamid (60), salah satu pemilik dan sebagai juragan (posisi tengah) di bidar, berharap agar panitia lomba Bidar Kemerdekaan RI dapat meningkatkan nilai hadiah dan juga berharap pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bisa untuk bantu dana perawatan bidar.
"Hadiah jangan kurang dari Rp 50 juta untuk juara 1, Rp 40 juta untuk juara 2, dan Rp 30 juta buat juara 3. Hadiah itu untuk penyemangat peserta bidar," tegas Jamid.
Ia membandingkan dengan lomba bidar di daerah lain, seperti di Teluk Kijing, Musi Banyuasin, yang menyediakan hadiah satu unit mobil dan motor.
"Masa kita kalah dengan Teluk Kijing," imbuhnya.
Senada dengan Jamid, Ardi (44), pemilik dua perahu bidar Ardi CS Group dari Desa Lebung Jangkar, Kecamatan Pemulutan Induk Ogan Ilir juga mengharapkan perhatian serius dari pemerintah, khususnya terkait dana perawatan.
"Tolonglah kami untuk biaya perawatan supaya bidar ini kami rawat setiap tahun," ungkap Ardi, yang merupakan generasi penerus keluarganya dalam tradisi bidar.
Ardi menjelaskan, dana dari sponsor yang mereka dapatkan hanya cukup untuk menutupi biaya operasional saat lomba, seperti konsumsi dan transportasi.
Dikatakan Ardi yang juga Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Pemulutan, satu bidar mewakili Bank Sumsel Babel ada di Desa Lebung Jangkar Ogan Ilir dan satu lagi mewakili DPD Gerindra Sumsel bidarnya di Desa Simpang Empat Kecamatan Jejawi OKI.
"Untuk perawatan kami gunakan dana pribadi, bantuan sampai saat ini tidak ada. Oleh karena hobi dan rasa tanggung jawab kami untuk melestarikan, kami terus jaga. Tapi lebih bagus lagi kalau ada dana bantuan perawatan," harapnya.
Ia bahkan mengaku, jika pun menang dengan hadiah juara 1, Rp 25 juta, mereka masih akan merugi.
"Kalau menang aja masih rugi apalagi kalah, jadi sangat sangat berharap ada bantuan dana perawatan bidar," tegasnya.
Dari zaman dulu tradisi di Sumsel ini yang ditunggu-tunggu 17 Agustus itu lomba bidar. Jadi bagi generasi sekarang ini ikut merawatnya jangan sampai bidar ini hilang.
Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan, semangat para pebidar tidak pernah padam. Mereka sudah berlatih selama enam bulan terakhir.
Para atletnya adalah anak-anak muda berusia 16 hingga 20 tahun.
Daftar Promo Hotel di Palembang Saat HUT ke-80 RI, Nama 'Agus' Banyak Dapat Diskon di Batiqa |
![]() |
---|
Warga Kaget Menduga Ada Razia, Ternyata Polisi di Lubuklinggau Bagikan 1.000 Bendera ke Pengendara |
![]() |
---|
Warga dan Penjual Bendera di Ogan Ilir Dilarang Pasang Lambang One Piece di Atas Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
744 Warga Binaan di Lapas Kayuagung Dapat Remisi HUT Ke-80 RI, 33 Diantaranya Langsung Dapat Bebas |
![]() |
---|
Daftar Harga Bendera Merah Putih dan Umbul-umbul di OKI, Pedagang Ngaku Masih Sepi Pembeli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.