Berita Palembang

Produk Handmade Tergerus, Pengusaha Kain Jumputan Ini Berharap Ada Perda Pembatasan Produk Printing

- Serly Aprilia, salah satu warga Palembang yang memiliki usaha jumputan khas Palembang yang ada di kawasan Tuan Kentang, mengeluhkan maraknya produk

Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati
JUMPUTAN KHAS PALEMBANG - Owner Jumputan Bang Syaiful, Serly menujukan produk jumputan Prada yang ada di Galeri Jumputan Bang Syaiful, Sabtu (2/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Serly Aprilia, salah satu warga Palembang yang memiliki usaha jumputan khas Palembang yang ada di kawasan Tuan Kentang, mengeluhkan maraknya produk printing yang berimbas kepada perajin kain tradisional. 

"Dulu disini ada sekitar 50 perajin, sekarang tinggal 20 perajin kain," kata Owner Jumputan Bang Syaiful, Serly saat diwawancarai usai kunjungan Ketua Umum Dekranas RI yang juga merupakan Istri Wakil Presiden RI, Sabtu (2/8/2025). 

Menurutnya, untuk produksi kain handmade bisa memakan waktu seminggu, sementara printing bisa menghasilkan bermeter-meter hanya dalam sehari.

Tentunya produk tradisional sulit mengejar produk printing. 

Serly berharap ada dukungan konkret dari pemerintah daerah.

Misalnya dengan mengeluarkan peraturan daerah (Perda) yang mengatur penggunaan kain printing di instansi pemerintahan, serta mendorong ASN mengenakan kain buatan tangan dalam kegiatan formal.

"Kami juga meminta dukungan pemerintah untuk dibuatkan Perdanya, supaya ASN dan lainnya bisa pakai pakaian handmade seperti Jumputan atau kain khas Sumsel lainnya, sebagai bentuk melestarikan dan mendukung pengrajin lokal," katanya

Serly menegaskan bahwa kain jumputan handmade memiliki nilai seni dan proses pembuatan yang jauh lebih rumit dibandingkan produk printing. 

la berharap Perda tersebut bisa menjadi pelindung bagi keberlangsungan perajin agar warisan budaya Palembang tidak punah di tengah gempuran produk instan.

Sementara itu Serly menceritakan, untuk usaha kain khas Palembang masih menjanjikan. Dalam satu bulan ia bisa menjual 1000 kain dan 300 pcs pakaian jadi (ready to wear). 

"Bagi saya hubungan dengan pelanggan bukan hanya sebatas transaksi semata, pembeli bisa jadi keluarga. Dari sini kami bisa menjalin relasi dengan banyak orang, termasuk ASN dan para pejabat,” katanya. 

Produksi Jumputan Bang Syaiful dilakukan di dua lokasi, yakni di Sentra Jumputan Palembang yang berlokasi di Jalan Aiptu A Wahab. Sementara, lokasi lainnya ada di Jalan Hamzah Kuncit yang tak jauh dari Tuan Kentang. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved