Breaking News

Penculikan di OKI

Bocah 6 Tahun di OKI Ditemukan Tewas, Dirudapaksa dan Dibunuh, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Sebuah peristiwa keji menggemparkan warga Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Editor: Slamet Teguh
Facebook Tribun Sumsel
DITANGKAP POLISI -- Rozi Yanto (20) saat di Polres OKI, Minggu (27/7/2025). Rozi adalah tersangka pembunuhan dan rudapaksa bocah SD di Desa Menang Raya, Kabupaten OKI. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PEDAMARAN – Sebuah peristiwa keji menggemparkan warga Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

RDP (6), bocah perempuan yang dilaporkan hilang misterius, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di area perkebunan karet pada Sabtu (26/7/2025) malam. Dugaan kuat mengarah pada tindakan penculikan, rudapaksa, dan pembunuhan.

Tak berselang lama setelah penemuan jasad, amarah warga memuncak hingga merusak rumah terduga pelaku, Rozi Yanto (20), yang ternyata masih satu desa dengan korban.

Hilang Misterius Saat Bermain, Ditemukan Tak Bernyawa

Rania Dwi Putri, siswi kelas 1 SD dan putri kedua pasangan Indrawadi (45) dan Melis Akhirani (40), sebelumnya dilaporkan hilang saat bermain di halaman Masjid Babul Khoir, area pasar pagi desa setempat, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Saat itu korban dan dua temannya sedang asyik bermain, tiba-tiba ada pria dewasa yang datang mendekati korban dan diajak pergi oleh pria tidak dikenal tersebut," ujar Kepala Desa Menang Raya, Rian Syaputra.

Setelah upaya pencarian besar-besaran oleh keluarga, masyarakat, pemerintah desa, TNI, dan kepolisian, RDP akhirnya ditemukan sekitar pukul 23.15 WIB.

"Setelah sempat hilang diculik pada siang hari kemarin, akhirnya tadi malam sekitar jam 23.15 WIB warga temukan anak kecil sudah tergeletak di dalam hutan dengan keadaan meninggal dunia," ucap Ican, warga setempat, Minggu (27/7/2025) pagi.

Saat ditemukan, kondisi korban masih mengenakan pakaian lengkap, berbaju merah, dan memakai perhiasan anting emas. Jenazah korban segera dibawa ke RSUD Kayuagung, kemudian dilanjutkan ke RS Bhayangkara Palembang untuk autopsi lebih lanjut.

"Setelah menjalani autopsi di RS Bhayangkara Palembang, baru saja jenazah korban sampai di rumah duka. Rencana hari inilah akan dilakukan pemakaman," tambah Kades Rian. Jenazah Rania telah dikebumikan di TPU Desa Suka Pulih, Pedamaran, OKI sekitar pukul 15.00 WIB pada Minggu (27/7/2025).

Baca juga: VIDEO Hancur Hati Ibunda RDP Bocah 6 Tahun Tewas di OKI, Pelaku Ngaku Kecanduan Video Dewasa

Baca juga: Isak Tangis Warnai Malam Pertama Takziah, RDP Bocah Ceria yang Tewas Tragis di Pedamaran OKI

Orang Tua Korban Berharap Hukuman Setimpal

Duka mendalam menyelimuti keluarga korban. Indra, ayah RDP, tak henti menahan tangis dengan mata memerah. Melis, ibu korban, menceritakan bahwa temannya yang melihat kejadian sempat memberitahunya,

"Waknya diajak kakak-kakak, dak tau siapa. Tangan Rania dipegang."

Saat melihat jenazah putrinya, Melis menemukan banyak lebam dan lecet di paha, kaki, dan telinga anaknya. Ia juga menyatakan adanya bekas tindak kekerasan di area vital korban.

Melis menegaskan bahwa ia sama sekali tidak akan memaafkan pelaku.

"Hukum setimpal, mau itu hukuman mati atau penjara seumur hidup. Tolong ditegakkan keadilan pak, hukum budak (orang) itu. Bukan dak waras budak itu, tidak mungkin (dak waras)," tegas Melis dengan pilu.

Ia juga mengaku tidak ingin tahu wajah pelaku yang merupakan tetangganya sendiri.

Rumah Pelaku Diamuk Massa

Ketegangan mencapai puncaknya pada Minggu (27/7/2025) siang, ketika ribuan warga yang tersulut emosi menyerbu rumah terduga pelaku, Rozi Yanto (20), di Menang Raya. Masyarakat yang geram atas perbuatan keji Rozi merusak rumah pelaku.

"Rumah tidak dirobohkan, karena struktur rumah permanen (beton). Namun jendela kaca pecah semua, genteng juga dilempari batu hingga habis dan perabotan yang di dalam rumah juga rusak berserakan," jelas Kades Rian Syaputra.

Ia mengakui, amukan warga tak terbendung lagi, bahkan bukan hanya dari masyarakat Menang Raya, tetapi seluruh Kecamatan Pedamaran.

Setelah informasi penangkapan pelaku sekitar pukul 09.00 WIB, pemerintah desa dan kepolisian segera mengamankan pihak keluarga pelaku ke tempat yang aman.

"Belum ada yang diusir dari desa, tapi yang jelas pihak keluarga dari pelaku sudah berhasil diamankan dari amukan massa," ungkap Rian.

Meskipun kondisi di lokasi berangsur kondusif, pengamanan ketat masih terus dilakukan oleh Linmas desa, personel Polsek Pedamaran, dan pasukan dari Polres OKI.

"Saat ini di lokasi masih ada linmas desa, personel Polsek Pedamaran, pasukan dari Polres OKI berjaga-jaga. Takutnya nanti masih ada massa susulan yang datang ke lokasi," papar Rian.

Kasus ini menjadi duka mendalam bagi Pedamaran, sekaligus sorotan tajam akan keamanan anak dan penegakan hukum yang diharapkan dapat memberikan keadilan seadil-adilnya. Polisi masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif dan detail lebih lanjut.(ndo/cr19)

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved