Penculikan di OKI

'Sudah Ingin Menikah' Alasan Rozi Bunuh dan Rudapaksa Bocah SD di OKI, Ngaku Kecanduan Video Dewasa

Mengaku ingin menikah dan kecanduan video dewasa menjadi alasan Rozi Yanto menghabisi dan merudapaksa bocah SD yang juga warga Desa Menang Raya OKI.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
RILIS TERSANGKA -- Rozi Yanto (20 tahun) saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polres OKI, Minggu (27/7/2025). Rozi ditangkap karena merudapaksa lalu membunuh bocah SD di kampungnya. Kaki Rozi ditembak petugas. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Mengaku ingin menikah dan kecanduan video dewasa menjadi alasan Rozi Yanto (20) menghabisi dan merudapaksa RDP (6) bocah SD yang juga warga Desa Menang Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. 

Untuk diketahui, Desa Menang Raya merupakan salah satu dari 14 desa yang berada di Kecamatan Pedamaran Kabupaten OKI. 

Mayoritas penduduk Desa Menang Raya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan yang sangat bergantung pada keberadaan kawasan konservasi di mana mereka melakukan kegiatan produksi.

Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto mengatakan dari hasil penyelidikan awal diketahui, korban tewas karena dicekik kemudian tubuhnya dirudapaksa tersangka. 

Dari hasil penyelidikan intensif diketahui bahwa pelaku membujuk korban dengan dalih membelikan makanan ringan dan mencari pipet (sedotan). 

Tanpa curiga, korban mengikuti pelaku hingga akhirnya dibawa ke area semak-semak di sekitar dusun.

"Setelah sampai di lokasi, pelaku merebahkan korban ke tanah dan menciumi tubuhnya. Ketika korban berteriak dan berusaha melawan. Pelaku langsung membekap mulut korban menggunakan tangan kiri dan mencekik leher korban dengan tangan kanan hingga korban tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia," katanya ditemui Tribunsumsel.com di Mapolres OKI pada Minggu (27/7/2025) siang.

Baca juga: Detik-detik Rumah Diduga Pelaku Penculik Bocah SD di OKI Hingga Tewas Dikepung Warga, Dilempari Batu

EMOSI WARGA -- Tangkap layar postingan di Facebook Novi Tanjung yang diunggah, Minggu (27/7/2025). Memperlihatkan amarah warga ke rumah pelaku pembunhan bocah SD di Pedamaran Kabupaten OKI.
EMOSI WARGA -- Tangkap layar postingan di Facebook Novi Tanjung yang diunggah, Minggu (27/7/2025). Memperlihatkan amarah warga ke rumah pelaku pembunhan bocah SD di Pedamaran Kabupaten OKI. (Facebook Novi Tanjung)

Tak berhenti sampai di situ, AKBP Eko mengatakan pelaku membuka pakaian korban dan melakukan tindak asusila sebanyak dua kali.

"Pelaku ini sering menonton film porno. Sehingga pelaku terpikir atau berniat untuk menyetubuhi korban. Makanya pelaku mengiming-imingi korban agar mau dibujuk mengikuti pelaku kedalam area kebun karet. Saat itu pelaku melakukan aksinya dan mendekap mulut korban. Hingga akhirnya meninggal dunia," ungkapnya.

Mendapati informasi temuan mayat wanita tersebut, tim gabungan dari Satreskrim Polres OKI dan Polsek Pedamaran bergerak cepat dan mengumpulkan keterangan saksi. 

"Tepat tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB, kami mengamankan pelaku di rumahnya. Saat hendak diamankan, pelaku mencoba melarikan diri melalui jendela belakang rumah, namun upaya itu bisa digagalkan," sambungnya.

Pengakuan Tersangka

Saat ditemui di Mapolres OKI, tidak terlihat adanya penyesalan dari wajah pelaku Rozi yang sangat tega menghilangkan nyawa anak yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar.

Dikatakan Rozi sudah kenal dengan korban sejak setengah tahun yang lalu dan memang mengincarnya.

"Saya sudah setengah tahun kenal dia, sering ketemu juga," paparnya.

Dikatakan kembali, awal mulanya pelaku mengajak korban untuk membeli ciki (jajanan), setelah itu saya membawanya kedalam hutan (kebun karet).

"Sampai di sana saya cekik lehernya dan sekap mulutnya dengan tangan kiri. Abis itu saya perkosa sebanyak dua kali," sambungnya.

Diakui Rozi, alasan melalukan hal tersebut karena sudah lama ingin menikah. 

"Saya pengen bebini (menikah) dan memang hobi nonton film porno," urainya.

Saat disinggung terkait alasan tidak memilih mengajak wanita lain untuk diajak melakukan hal tersebut.

Rozi berasalan memilih anak dibawah umur karena tidak dapat melawan.

"Kalau yang besar tidak sanggup melawannya. Makanya pilih korban wanita yang masih kecil ini," ujarnya.

Seusai melakukan aksinya tersebut, Rozi mengaku meninggalkan lokasi kejadian dan berlari pulang ke rumahnya di Desa Menang Raya.

"Setelah kejadian, saya langsung pulang ke rumah," pungkasnya.

Dikabarkan Dibawa OTK

Sebelumnya, masyarakat di wilayah Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir dihebohkan dengan hilangnya seorang anak berusia 6 tahun diduga diculik pada Sabtu (26/7/2025) siang.

Ketika dikonfirmasi, Rayhan salah seorang warga mengatakan awalnya korban bersama dengan temannya tengah bermain di pasar pagi yang ada di Dusun 1, Desa Manang Raya, Kabupaten OKI.

"Menurut informasi saat korban dan temannya sedang bermain di area pasar pagi, tiba-tiba ada laki-laki dewasa yang  datang dan mendekati korban. Selanjutnya korban segera diajak pergi oleh pria tersebut," paparnya.

Dikatakan, setelah korban diduga diculik sejak jam 12.00 WIB, hingga kini korban tidak kunjung kembali.

"Sejak dikabarkan hilang tadi siang,  sampai dengan sore ini korban belum juga pulang. Warga sekitar dan keluarga masih lakukan pencarian," sambungnya.

Dikonfirmasi terpisah Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto melalui Kapolsek Pedamaran, Iptu M Indra Gunawan turut membenarkan terkait adanya dugaan penculikan seorang anak.

"Memang benar ada laporan terkait anak kecil yang diculik. Saat ini kita lagi mencarinya," ucap Kapolsek.

Seusai ketahui informasi tersebut, Iptu Indra segera memerintahkan anggotanya untuk datangi lokasi. 

"Saya dan anggota sudah turun ke lokasi pasar pagi. Saat ini kami juga  masih melakukan pencarian terhadap korban," pungkasnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved