Berita Viral

Sosok Iptu Andi Sri Ulva Peraih Hoegeng Award 2025, Sempat Dilarang sang Ayah Jadi Polisi

Mengenal sosok Iptu Andi Sri Ulva Baso, Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulawesi Selatan peraih penghargaan Hoegeng Awards 2025.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
SPAKINDONESIA.ORG
POLWAN ANTIKORUPSI - Kolase foto Andi Sri Ulva Baso semasa mengikuti Training of Trainer (ToT) antikorupsi dalam program Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK), di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, beberapa tahun lalu. Kini dia berpangkat Ipda dan menjabat Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulawesi Selatan. Dia mendapat penghargaan Hoegeng Awards 2025 karena inovasinya membuat Meja Tanpa Laci dalam memberantas pungli di kepolisian. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Iptu Andi Sri Ulva Baso, seorang polisi wanita (Polwan) di Sulawesi Selatan perai penghargaan Hoegeng Awards 2025.

Iptu Andi Sri Ulva Baso diketahui menjabat sebagai Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, polisi yang akrab disapa Ulva itu bercerita ayahnya tidak mengizinkan putrinya untuk menjadi anggota polisi, khawatir dekat dengan perilaku korupsi.

Baca juga: Kisah Iptu Andi Sri Ulva Peraih Hoegeng Award 2025, Menyesal Dulu Sempat Jadi Polisi Tak Jujur

POLWAN TERIMA PENGHARGAAN - Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulsel, Iptu Andi Sri Ulva Baso yang meraih penghargaan Hoegeng Awards 2025 dan diserahkan di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025). Dia meraih penghargaan itu setelah membuat Meja Tanpa Laci sebagi upaya memerangi suap di lingkungan Polri.
POLWAN TERIMA PENGHARGAAN - Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulsel, Iptu Andi Sri Ulva Baso yang meraih penghargaan Hoegeng Awards 2025 dan diserahkan di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025). Dia meraih penghargaan itu setelah membuat Meja Tanpa Laci sebagi upaya memerangi suap di lingkungan Polri. (TANGKAPAN LAYAR VIDEO YOUTUBE.COM/DIVISI HUMAS POLRI)

Pada tahun 2015, Sri Ulva Baso ikut Training of Trainer (ToT) antikorupsi yang digelar SPAK di Sorong, Papua Barat Daya.

Dia ikut sebagai perwakilan dari Polsek Panakkukang, Makassar.

Saat itu, pangkatnya masih Brigadir Polisi Kepala (Bripka).

ToT itu menjadi awal titik balik dalam hidup Sri Ulva Baso.

Dulu, sebelum ikut ToT ini, dia mengakui pernah menerima uang dari warga yang berurusan dengan polisi.

Iptu Andi Sri Ulva Baso sampai memutuskan menjual kendaraan motor, mobil hingga sejumlah perhiasan miliknya.

Pasalnya, barang-barang berharga tersebut dibeli Iptu Ulva dari uang haram yang didapatnya dari pungli.

Perjalanan Sri Ulva Baso hingga bisa menjadi agen dalam pemberantasan korupsi di lingkungan Polri ditulis di laman resmi SPAK spakindonesia.org, dikutip Tribuntimur.com.

Pada tahun 2015, Sri Ulva Baso ikut Training of Trainer (ToT) antikorupsi yang digelar SPAK di Sorong, Papua Barat Daya.

Dia dimentori Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel, Husaema Husain atau Ema Husain.

Dulu, sebelum ikut ToT ini, dia mengakui pernah menerima uang dari warga yang berurusan dengan polisi.

"Uang haram" itu tak hanya dinikmatinya sendiri, tapi bersama dengan koleganya.

Baca juga: VIDEO Polisi di Maluku Utara Histeris saat Dijemput Paksa Provos, Diduga Gegara Malas Berkantor

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved