Kopi Sumsel

Harga Kopi di Pagar Alam Kian Anjlok, Kini Menyentuh Angka Rp 43 Ribu Perkilo

Diprediksi harga kopi ini akan terus mengalami penurunan hingga akhir masa panen pada Agustus 2025 mendatang.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Wawan Septiawan
KOPI PAGAR ALAM - Tampak petani Kopi di Kota Pagar Alam saat sedang menjelaskan kepada awak media terkait sistem tanam baru yang saat ini mereka terapkan untuk menambah hasil panen beberapa waktu yang lalu. Sistem pagar menjadi salah satu solusi petani untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. 

LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Saat ini harga jual biji Kopi di Kota Pagar Alam terus saja mengalami penurunan.

Jika kemarin petani khawatir harga kopi akan dibawah Rp50.000 perkilogram, kini hal tersebutpun kejadian.

Bahkan saat ini harga jual kopi nyaris menyentuh angka Rp40.000 perkilogram. 

Saat ini harga jual biji kopi di Pagar Alam Rp 43.000 perkilogram untuk kualitas sedang.

Sedangkan untuk biji kopi kualitas bagus diangka Rp 45.000 perkilogram.

Diprediksi harga kopi ini akan terus mengalami penurunan hingga akhir masa panen pada Agustus 2025 mendatang.

Pasalnya sejak harga turun dari harga tertinggi Rp 74.000 perkilogram saat ini harga kopi terus saja mengalami penurunan.

Anca salah satu pengepul biji kopi Pagar Alam mengatakan, bahwa saat ini harga jual kopi terus saja turun.

Bahkan saat ini harga Kopi hampir menyentuh harga Rp 40.000.

"Saat ini harga kopi masih diangka Rp 43 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya masih diatas Rp 50 ribu perkilogram," ujarnya.

Baca juga: Petani di Empat Lawang Ngeluh, Harga Kopi Anjlok Hingga Rp 45 Perkilo

Baca juga: Petani Ngeluh, Harga Kopi di Kabupaten OKU Turun Jadi Rp 40 Ribu/Kg, Pilih Simpan Daripada Jual

Dikatakannya, jika sebelumnya para petani khawatir harga kopi turun hingga dibawah Rp50.000 perkilogram, saat ini petani malah takut harga Kopi kembali diangka Rp25.000 perkilogram.

"Bisa saja harga kopi kembali diangka Rp25 ribu perkilogram. Kita lihat saja bagaimana harga kopi dunia, pasalnya jika Brazil sudah kembali normal kebunnya maka harga akan kembali turun," katanya.

Sementara itu Andi (41), petani kopi Pagar Alam terpaksa menjual hasil panennya yang sempat disimpan.

Hal dilakukan karena dirinya khawatir harga jual kopi akan terus turun.

"Kemarin saya sempat ingin simpan dulu hasil panen Kopi saya, tapi saat melihat kondisi harga Kopi yang terus saja turun saya terpaksa harus jual daripada semakin turun," ungkapnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved