Berita Sumsel Maju Untuk Semua

Retret Bumi Perkemahan Gandus Resmi Digelar, 100 Pelajar Dapat Pembekalan

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan bahwa bonus demografi akan menjadi kekuatan apabila generasi muda dipersiapkan dengan matang. 

Editor: Sri Hidayatun
Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menunjukkan komitmen nyata dalam menyambut tantangan bonus demografi 2045 melalui program Pendidikan Karakter Laskar Pandu Satria. Program ini menyasar siswa SMA/SMK dari berbagai kabupaten/kota di Sumsel dan berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus Palembang, Rabu (2/7/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG-  Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menunjukkan komitmen nyata dalam menyambut tantangan bonus demografi 2045 melalui program Pendidikan Karakter Laskar Pandu Satria.

Program ini menyasar siswa SMA/SMK dari berbagai kabupaten/kota di Sumsel dan berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus Palembang, Rabu (2/7/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan bahwa bonus demografi akan menjadi kekuatan apabila generasi muda dipersiapkan dengan matang. 

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan kecerdasan akademik. Diperlukan karakter kuat, integritas, dan kedisiplinan agar generasi muda kita siap bersaing di era global,” tegasnya.

Ia mengajak semua pihak, mulai dari ASN, tokoh masyarakat, hingga aparat hukum, untuk terlibat dalam proses pembinaan generasi muda.

Menurutnya, semua pihak memiliki tanggung jawab moral dalam mencetak generasi berkualitas.

“Kita harus menjadi orang tua kedua bagi anak-anak ini. Menjadi pembina, pelatih, sekaligus motivator agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan negatif,” lanjut Gubernur.

Retret ini digelar secara selektif, dengan melibatkan 100 siswa dari enam wilayah, dan memprioritaskan siswa yang memiliki tantangan sosial atau perilaku.

Program ini memberikan mereka ruang untuk berkembang secara positif.

Baca juga: Launching Buku Politik Akar Herman Deru, Harap Dapat Jadi Inspirasi

Herman Deru menambahkan, perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) juga harus menjadi perhatian. 

“Anak-anak kita tidak boleh jadi korban teknologi. Mereka harus jadi pengendali dan pelaku utama, bukan sekadar pengguna,” katanya.

Asisten III Setda Sumsel Zulkarnain menambahkan, retret ini akan berlangsung selama 10 hari dan akan melibatkan unsur TNI, Polri, dan psikolog pendidikan.

Kegiatan mencakup pembentukan mental, pengelolaan emosi, dan peningkatan kerja sama tim.

Visi dari program ini adalah menciptakan pelajar Sumsel yang beriman, berakhlak, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Nama "Laskar Pandu Satria" sendiri merupakan simbol harapan agar siswa menjadi pelopor kebaikan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved