Haji 2025

Dalam Perjalanan Pulang, 1 Jemaah Haji Asal OKU Timur Meninggal di Dalam Pesawat

Momen kepulangan yang penuh haru dan syukur terjadi bagi ratusan jamaah haji asal OKU Timur.

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman
KEPULANGAN JAMAAH HAJI -- Suasana kepulangan jamaah haji Kloter 1 asal OKU Timur di lapangan Koni Belitang, Jumat (13/06/2025). Di tengah suka cita kepulangan, kabar duka menyelimuti dengan wafatnya satu jamaah di dalam pesawat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Momen kepulangan yang penuh haru dan syukur terjadi bagi ratusan jamaah haji asal OKU Timur.

Namun, langit perjalanan itu mendadak kelabu ketika salah satu di antara mereka, H. Muhammad Ali bin Jalal (70), menghembuskan napas terakhir di dalam pesawat, dalam perjalanan pulang dari Tanah Suci ke kampung halamannya.

Almarhum tercatat sebagai warga BK 3 Desa Kalirejo, Kecamatan Buay Madang Timur yang dikabarkan meninggal dunia sekitar satu jam setelah pesawat Saudi Airlines lepas landas dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (12/6/2025). 

Rute penerbangan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang itu sempat transit di Bandara Muscat, Oman, untuk pengisian bahan bakar.

Disitulah jenazah Muhammad Ali akhirnya dievakuasi.

"Benar, beliau meninggal dunia di pesawat. Saat ini keluarga masih berupaya memulangkan jenazah dari Oman ke Indonesia," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda OKU Timur, Sigit Purnomo, saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).

H. Muhammad Ali adalah salah satu dari 370 jamaah haji OKU Timur yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 1 Palembang.

Seluruh rombongan sejatinya dijadwalkan tiba di Palembang Jumat dini hari pukul 02.45 WIB, namun mengalami keterlambatan dan baru mendarat sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Kisah Hj Kamsinah Jemaah Haji Asal OKU Timur Wafat di Mekkah, Sempat Bermimpi Bertemu Almarhum Suami

Baca juga: Jemaah Haji Ilegal asal Indonesia Meninggal di Gurun, Bayar Rp 105 Juta, Pemilik Travel Ditangkap

Dari jumlah tersebut, dua jamaah tidak dapat kembali ke pelukan keluarga. Selain Muhammad Ali, sebelumnya Sugito Adi Harjo (85), warga Dusun Tugaling, Desa Kurungan Nyawa II, Kecamatan Buay Madang, meninggal dunia lebih dulu di Tanah Suci pada 17 Mei 2025. Sugito masuk dalam kategori lansia dengan risiko tinggi.

“Duka mendalam bagi kita semua. Namun kami percaya, beliau wafat dalam keadaan mulia, setelah menunaikan rukun Islam kelima,” tambah Sigit.

Pihak keluarga Muhammad Ali kini tengah menjalin koordinasi dengan pihak berwenang dan Kementerian Agama untuk memulangkan jenazah ke tanah air. 

Meski proses ini tidak mudah, semangat untuk memakamkan almarhum di tanah kelahiran menjadi tekad yang terus diperjuangkan.

Di tengah proses kepulangan 368 jamaah lainnya menuju OKU Timur, kabar duka ini menyisakan kesedihan tersendiri.

Namun bagi sebagian besar warga, wafatnya dua jamaah ini dianggap sebagai bentuk husnul khatimah.

"Wafat dalam perjalanan ibadah haji adalah kehormatan. Kami mendoakan semoga almarhum Husnul Khatimah dan keluarga diberi ketabahan," pungkasnya.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap perjalanan, terutama menuju Tanah Suci, bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga momen penyerahan diri sepenuhnya kepada Sang Pencipta termasuk ketika takdir memanggil di tengah perjalanan pulang.
 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved