Berita Nasional
Kekayaan Elisa Kambu, Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Pulau Gag Akibat Tambang Nikel
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu membantah tegas kabar beredar terkait kabar soal pulau Gag yang disebut mengalami kerusakan lingkungan imbas ak
TRIBUNSUMSEL.COM -- Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu membantah tegas kabar beredar terkait kabar soal pulau Gag yang disebut mengalami kerusakan lingkungan imbas aktivitas tambang nikel.
Ia menyebut bahwa saat ini kondisi Pulau Gag masih baik dan tidak ada pencemaran limbah akibat aktivitas tambang nikel.
"Tadi kita sampai Pulau Gag, dari video yang rame itu kan, laut itu kan coklat, ya. Tapi tadi kita ke sana (warna) biru," ujar Elisa Kambu usai mendampingi kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Sabtu (7/6/2025).
Ia juga menjelaskan aktivitas pertambangan di Pulau Gag dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Dan di Pulau Gag itu, tambang di sana, cukup bagus. PT Gag Nikel juga sudah eksplorasi, sudah direboisasi sampai reklamasi. Kewajiban itu sudah dipenuhi," katanya.
Dengan temuannya itu, Elisa Kambu menyimpulkan segala narasi yang menyebut terjadinya kerusakan lingkungan di Pulau Gag adalah bohong atau hoaks.
Akibat pertanyaan itu membuat gubernur Papua Barat Daya ini jadi sorotan.
Lalu bagaimana sosok sang gubernur?

Melansir dari Tribunnewsmaker.com,Minggu (8/6/2025) Elisa Kambu lahir pada 12 Maret 1964 di Kampung Tolak Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Ia merupakan putra dari Alm. Hendrik Kambu dan Y. Kambuaya.
Meskipun Elisa kehilangan ayahnya saat masih duduk di bangku SD, ia tetap melanjutkan pendidikannya dengan tekun hingga menempuh pendidikan tinggi.
Elisa memulai pendidikan dasarnya di SD YPK Arus dan lulus pada tahun 1981.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Ayamaru dan menyelesaikannya pada tahun 1984.
Setelah itu, Elisa menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 413 Kampung Baru, Kota Sorong, yang merupakan salah satu SMA tertua di Papua, dan lulus pada tahun 1987.
Elisa kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura.
Ia mengambil jurusan Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Selama kuliah, Elisa aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, termasuk sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara.
Ia bahkan menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP, dan Ketua Senat Mahasiswa Uncen.
Aktivitasnya dalam organisasi membuatnya terlambat lulus, dan ia baru diwisuda pada tahun 1994.
Setelah lulus, Elisa memulai kariernya sebagai tenaga pendamping Program Sarjana Pendamping Purna Waktu (SP2W) dari Bappenas.
Ia ditempatkan di Kecamatan Mindiptanah, Kabupaten Merauke (sekarang Boven Digoel) selama hampir dua tahun.
Pada tahun 1996, ia mengikuti seleksi pegawai negeri dan diterima di Merauke.
Elisa menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha pada Bagian Umum Setda Merauke.
Tak lama, ia lalu diangkat menjadi Kepala Distrik Fayit, dan kemudian Kepala Distrik Agats selama enam tahun.
Kinerjanya yang baik membawanya menjadi Kepala Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Asmat dan kemudian Sekretaris Daerah (Sekda) Asmat pada tahun 2010.
Pada tahun 2013, Elisa sempat terkena nonjob karena dinamika politik.
Namun, ini tidak menyurutkan semangatnya.
Ada tahun 2015, Elisa memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai Bupati Asmat berpasangan dengan Thomas Eppe Safanpo.
Mereka berhasil memenangkan Pilkada Asmat 2015 dengan meraih 53 persen suara.
Sebagai Bupati Asmat, Elisa fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan kesehatan, dan pendidikan di wilayah yang terisolasi.
Pada Pilkada Asmat 2020, Elisa kembali mencalonkan diri dan terpilih untuk periode kedua, dengan dukungan dari sembilan partai politik, termasuk PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, dan Golkar.
Suara sah yang mereka dapatkan sebesar 55 persen.
Setelah dua periode menjabat sebagai Bupati Asmat, Elisa memutuskan untuk maju sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya pada Pilkada 2024.
Ia berpasangan dengan Ahmad Nausrau di Pilkada Papua Barat Daya 2024 ini.
Pasangan ini didukung oleh Partai Gerindra, PAN, dan PKB.
Elisa menjalani hidupa senderhana.
Tak seperti politisi pada umunya, Elisa tak memiliki mobl pribadi usai mencatatkan harta kekayaannya di LHKPN.
Ia hanya menjadi tuan tanah dengan harta kekayaan tembus Rp 18 Miliar.
A. Tanah dan bangunan Rp. 5.275.000.000
1. Tanah dan bangunan seluas 400 m2/200 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 350.000.000
2. Tanah dan bangunan seluas 133 m2/80 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 560.000.000
3. Tanah dan bangunan seluas 1250 m2/72 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 850.000.000
4. Tanah seluas 2500 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 950.000.000
5. Tanah dan bangunan seluas 900 m2/420 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 1.600.000.000
6. Tanah dan bangunan seluas 311 m2/120 m2 di Kab / Kota Mimika, hasil sendiri Rp. 350.000.000
7. Tanah seluas 2500 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 250.000.000
8. Tanah seluas 2384 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 90.000.000
9. Tanah seluas 2430 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 90.000.000
10. Tanah seluas 2381 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 90.000.000
11. Tanah seluas 2454 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 95.000.000
B. Alat transportasi dan mesin Rp.46.000.000
1. Motor, Selies Motor Elektrik Tahun 2019, hasil sendiri Rp. 15.000.000
2. Motor, Sero8 Motor Elektrik Tahun 2019, hasil sendiri Rp. 10.000.000
3. Motor, Wim Cycle Motor Elektrik Tahun 2018, hasil sendiri Rp. 9.000.000
4. Motor, Master Motor Elektrik Tahun 2022, hasil sendiri Rp. 12.000.000
C. Harta bergerak lainnya Rp134.000.000
D. Surat berharga Rp. 4.000.000.000
E. Kas dan setara kas Rp. 7.966.326.748
F. Harta lainnya Rp. 1.600.000.000
Sub total Rp. 19.021.326.748
Hutang Rp. 957.649.342
Total harta kekayaan Rp. 18.063.677.406
(*)
Rekam Jejak Ida Yulidina, Istri Menkeu Purbaya Yudhi Ternyata Eks Model Wajah Femina 1989-an |
![]() |
---|
Ini Kata Jokowi Soal Absennya Wapres Gibran Saat Reshuffle Kabinet Merah Putih di Istana |
![]() |
---|
Rincian Gaji PNS Tahun 2025, Kini Gaji ASN Naik usai Prabowo Teken Perpres 79 Tahun 2025 |
![]() |
---|
Alasan Tutut Soeharto Dicekal Keluar Negeri, Perkara Piutang Negara Rp700 M Atas BLBI |
![]() |
---|
Alasan Kejagung Batal Jadi Kuasa Hukum Gibran di Kasus Gugatan Ijazah SMA, Singgung Legal Standing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.