Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi

Siswa dari OKI Temui Dedi Mulyadi Minta Dibina, BNN OKI Bereaksi : Kami Siap Beri Bantuan Gratis

Kepala BNNK OKI, AKBP Gendi Marzanto buka suara terkait siswa dari OKI temui Dedi Mulyadi minta dimasukkan ke barak militer.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
ADUAN WARGA OKI- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menerima kedatangan siswa dari OKI Sumsel bersama orangtuanya. Siswa tersebut mengaku kecanduan narkoba dan kini minta dibina di barak militer. BNN OKI bereaksi. 

Respon Sekolah

Kepala SMK Negeri 2 Kayuagung, Anwar Sanusi mengungkap keseharian siswa yang mendatangi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk dimasukan ke barak militer.

Setelah siswa bersama orang tuanya menemui langsung Dedi Mulyadi di rumah dinas Pakuan, Bandung, kini pihak sekolah menjadi sororan.

Pasalnya, orang tua siswa tersebut sudah frustrasi dengan anaknya yang ketergantuan narkoba akibat pergaulan dengan teman-temannya.

Diakui Kepsek Anwar Sanusi, siswa tersebut kini berstatus masih kelas 10.

Namun, selama sekolah, anak dari seorang guru SD itu dikatakan jarang masuk, dikarenakan akibat terpengaruh faktor lingkungan.

"Memang benar itu orang tua siswa kami dan dia sudah sering dipanggil karena permasalahan anaknya yang jarang masuk sekolah dan juga sering tidak mengumpulkan tugas," terangnya ketika dikonfirmasi Tribunsumsel, pada Jum'at (30/5/2025) siang.

Anwar menyampaikan bahwa pihak sekolah memiliki fasilitas untuk pembinaan siswanya.

Namun, wali murid tersebut keburu mendatangi Gubernur Dedi Mulyadi meminta untuk pelatihan barak militer.

"Sebenarnya kalau orangtua ingin berkonsultasi dengan sekolah, kami siap memberikan pembinaan. Tapi rupanya sudah keburu datang ke Gubernur Jawa Barat membawa putranya untuk masuk barak militer," pungkasnya.

Temui Dedi Mulyadi

Diberitakan sebelumnya, Orang tua pelajar dari Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, ingin anaknya masuk barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk mendapatkan pendidikan kedisiplinan.

Mereka rela jauh-jauh memakan waktu 15 jam perjalanan hanya untuk menemui langsung Dedi Mulyadi di rumah dinas Pakuan.

Bastian Hidayat, ayah pelajar tersebut mengungkapkan bahwa putranya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan itu sudah kecanduan barang terlarang.

Awalnya, Bastian mengaku mendapat usulan dari salah seorang yang mengaku orang dari Dedi Mulyadi yang berada di Bandung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved