Hari Lahir Pacasila

Memahami Esensi dan Makna Pancasila dan Kecocokannya dengan Ayat-ayat Alquran

Mari kita laksanakan saja isi-isinya, karena melaksanakan isi Pancasila sama dengan melaksanakan isi Al-Qur’an

Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
NILAI-NILAI PANCASILA -- Ilustrasi peringatan Hari Lahir Pancasila, berikut tulisan opini tentang Pancasila dan Kecocokan dengan ayat-ayat Alquran. 

Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Sekarang kita buka Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:163

وَإِلَهُكُمْ إِلَه ٌ وَاحِد ٌ لاَ إِلَهَ~َ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa”, kira-kira sama nggak dengan bunyi teks sila pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa. Ternyata sila pertama Pancasila lurus seperti Al-Qur’an, lalu mengapa banyak umat muslim sendiri menentang Pancasila? Bukankah melaksanakan sila pertama sama dengan tidak syirik. Sila pertama adalah ajaran dari seluruh para Nabi yaitu Tauhid.


إِنَّ هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَأَنَا۠ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُونِ
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku”. (Q.S Al-Anbiya’:92)

Sila kedua Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Mari kita buka Al-Qur’an Surat Al-Maidah:8,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِير ٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ayat tersebut adalah perintah dari Allah S.W.T agar kita sebagai manusia berlaku adil, walaupun terhadap kaum yang kita benci. Itulah adil dan beradab, dan itulah wujud insan kamil atau manusia sempurna, Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia

Mari kita buka Al-Qur’an Surat Ali Imron:103,

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعا ً وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاء ً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ~ِ إِخْوَانا ً وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَة ٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِه ِِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved