Kasus Sabu 2 Ton

Jejak Kasus Dewi Astutik Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton, Satu Organisasi dengan Fredy Pratama

Nama Dewi Astutik mencuat setelah BNN membongkar peredaran heroin 2,76 kilogram kala itu.

Editor: Weni Wahyuny
Istimewa/Dok. Interpol
GEMBONG NARKOBA - (kiri) WNI asal Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik, menjadi sorotan setelah BNN bersama Bea Cukai dan TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025). Dewi yang buron sejak 2024, diketahui masih satu organisasi jaringan narkoba internasional dengan Fredy Pratama, yakni Golden Triangle. 

"Dari hasil analisa jaringan internasional, dia (Dewi Astuti) adalah Warga Negara Indonesia bergabung dengan jaringan Afrika dan sangat mungkin orang-orang yang ditangkap di Adis Ababa (Ethiopia) bagian dari sindikatnya dia," jelasnya.

Satu Organisasi

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo menyebut Dewi memang satu organisasi dengan gembong narkoba yang kini juga berstatus buron, Fredy Pratama.

"Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo," kata Andin, Rabu (28/5/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

"Dari hasil investigasi awal ya memang masih satu sama dengan Fredy Pratama dengan 'Dewi Astutik'," lanjutnya.

Siapa Fredy Pratama?

Fredy Pratama bukan sosok baru dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri.

Ia sudah menjadi buron sejak 2014.

Irjen Mukti Juharsa saat masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, mengatakan Fredy sulit terdeteksi lantaran dilindungi di Thailand.

Fredy diketahui merupakan menantu bos gembong narkoba di Thailand yang tergabung dengan jaringan internasional Golden Triangle.

"Saya blak-blakan, mertuanya adalah bosnya kartel narkotika di Thailand, sangat sulit susah kita nangkapnya kalau kartel," ujar Mukti, Rabu (5/3/2025).

Kesulitan itu semakin bertambah sebab Fredy juga berkali-kali mengganti identitasnya.

Dalam kesempatan berbeda, Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Ahmad David, mengatakan dari 1.556 kasus peredaran narkoba yang terungkap, hampir keseluruhan terkait dengan Fredy.

"Kami sampaikan untuk jaringan Fredy Pratama, ini adalah jaringan besar internasional cukup luas maka dari beberapa ungkapan yang kita lakukan, setelah kita pelajari kita analisa, maka itu masih ada kaitannya," jelasnya.

Hasil pengungkapan dari Februari sampai April 2025 sedikitnya ada  2.038 orang yang ditetapkan tersangka. 

Para tersangka terbukti mengedarkan ratusan kilogram berbagai jenis narkotika, jenis sabu, ganja, tembakau sintetis, hingga obat keras psikotropika.

"Walaupun tidak secara langsung, tapi dia merupakan dulunya kaki-kaki tangan daripada saudara Fredy itu," pungkas dia.

Sebagian sumber : Tribunnews 

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan berita lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved