Pemuda Tewas Tersetrum di Palembang
Punya Anak 2 Tahun, Pilu Pria di Palembang Tewas Tersetrum Saat Cari Belut untuk Dijual ke Pasar
Sebelumnya, korban yang bekerja serabutan sengaja keluar malam ke sawah mencari belut untuk selanjutnya dijual ke pasar demi menafkahi keluarga.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kesedihan mendalam langsung dirasakan Sumarni (42) ibu dari pria yang tewas tersetrum alat pencari ikan saat mencari belut di tengah sawah Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, Minggu (25/5/2025).
Dari keterangan Sumarni terungkap bahwa korban yang bernama Dwi Anton Wijaya (20) ternyata sudah menikah dan memiliki satu anak berusia 2 tahun.
Sebelumnya, korban yang bekerja serabutan sengaja keluar malam ke sawah mencari belut untuk selanjutnya dijual ke pasar demi menafkahi keluarga.
Namun nyatanya, korban ditemukan tewas dengan kondisi tertelungkup diduga karena tersetrum saat mencari nafkah.
Mengetahui anaknya tewas, Sumarmi terkulai lemas dan nyaris pingsan saat dibopong warga dari tengah sawah menuju ambulans yang membawa jasad anaknya.
Sumarmi pun ikut di dalam ambulans dan menemani jasad anaknya sampai di rumah sakit Bhayangkara.
Ibu tiga orang anak itu hanya bisa menangis dan raut wajah sedih yang tak bisa disembunyikan ketika putranya meninggal dunia.
Sumarmi mengungkapkan sebelum Dwi Anton Wijaya (20) ditemukan tewas di tengah sawah Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, keluarga sudah merasakan firasat yang tak baik, karena alat setrum rusak sebelum dibawa pergi mencari belut dan ikan.
"Semalam itu pergi jam 11 malam diantar ayahnya. Alat setrumnya itu sempat tidak nyala sebelum dibawa pergi, sudah kami ingatkan lebih baik tidak usah. Tapi dia tetap pergi sama anak adik saya diantar sama suami," kata Sumarmi saat di rumah sakit Bhayangkara.
Baca juga: Cari Belut di Sawah, Pemuda 20 Tahun di Gandus Palembang Tewas Tersetrum, Posisinya Tertelungkup
Lalu ketika bangun pagi Sumarmi melihat anaknya yang ternyata belum pulang mencari belut. Awalnya ia mengira kalau almarhum sedang di pasar menjual hasil tangkapan.
Tapi karena tak kunjung ada kabar ia mulai gelisah dan berusaha menghubungi keluarga yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian, sayangnya anggota keluarganya tidak ada yang bisa dihubungi.
Sumarmi baru mengetahui kalau anaknya masih ada di tempat mencari belut, setelah melihat sebuah siaran langsung di TikTok.
"Saya lagi buka TikTok di handphone ada orang live katanya ada orang mati kesetrum habis cari belut di dekat jalan patah. Saya ingat kalau itu tempat anak saya biasa cari belut, lalu langsung bangunan suami supaya datang ke lokasi," katanya.
Almarhum Dwi Anton, kata dia sudah berkeluarga dan kesehariannya adalah mencari belut dan buruh bangunan.
"Dwi sudah berkeluarga punya anak satu, baru umur 2 tahun. Sehari-hari ya itu kegiatannya kalau tidak cari belut, jadi buruh bangunan. Apa saja yang penting halal. Kalau istrinya kerja di laundry," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.