Arti Bahasa Arab

Pengertian Hari Nahr, Hari Penyembelihan, Nama Lain dari Hari Idul Adha, Hari Dilarang Berpuasa

 Hari Nahr berarti hari penyembelihan. Sedangkan penyembelihan yang dimaksud yakni pada 10 Dzulhijjah atau lebih dikenal dengan hari Idul Adha.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
HARI PENYEMBELIHAN -- Ilustrasi hari Idul Adha, Pengertian Hari Nahr, Hari Penyembelihan, Nama Lain dari Hari Idul Adha. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kaum muslim Indonesia mayoritas mengenal tanggal 10 Dzulhijjah sebagai Hari Idul Adha atau Hari Raya Qurban karena terdapat ibadah kurban di hari itu, hingga tiga hari berikutnya (Hari Tasyrik 11,12.13 Dzulhijjah).

Ternyata ada sejarahnya mengapa orang Indonesia menyebutnya hari raya Qurban ini berkaitan dengan istilah Hari Nahr di Negeri Arab.

Hari Idul Adha di negeri asalnya Rasullah SAW, dikenal dengan nama Hari Nahr.

Hari Nahr berasal dari kata An-Nahr yang berarti Penyembelihan.

 Hari Nahr berarti hari penyembelihan. Sedangkan penyembelihan yang dimaksud yakni pada 10 Dzulhijjah atau lebih dikenal dengan hari Idul Adha.

Sebab 10 Dzulhijjah merupakan permulann syariat penyembelihan binatang qurban. Sedagkan hari hari berikutnya yakni hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah sebagai hari bersantap. 

Karenanya hari Idul Adha dan Hari Tasyrik dilarang berpuasa.

Dikutip dari laman nu.or.id, Dari Abdullah bin Qurath radhiyallâhu ‘anhu,

bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Hari yang paling agung di sisi Allah yakni hari An-Nahr lalu hari Al-Qarr.” [HR. Ahmad no.4/350, Abu Dawud no.1765, dll. serta dishahihkan oleh Al-Albâny dalam lrwaa’ul Ghaliil no. 1958].

Yang dimaksud An-Nahr dalam hadits tersebut di atas yakni penyembelihan. Dan Hari Al-Qarr artinya hari menetap karena, pada 11 Dzulhijjah, orang-orang yang mengerjakan ibadah haji bermalam dan menetap di Mina.

Sehingga dengan demikian, telah difahami bahwa yang dimaksud dengan hari Nahr yakni Hari Idul Adha atau Hari Idul Qurban yang bertepatan pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Hadits di atas menawarkan bahwa hari Nahr merupakan hari yang paling agung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 Bahkan disebutkan bahwa hari Nahr melebihi keutamaan hari Idul Fitri, alasannya pada hari Nahr terdapat pelaksanaan shalat, penyembelihan, keutamaan dalam sepuluh hari Dzulhijjah, serta keutamaan kawasan dan waktu yang agung bagi orang-orang yang melakukan ibadah haji.

 Sedangkan pada hari ‘Idul Fitri hanya terdapat pelaksanaan shalat dan sedekah fitri saja. Dan tentunya, sembelihan lebih utama daripada sedekah. [Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi].

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved