Berita Nasional
Menko PMK Pratikno Soroti Soal Ijazah Jokowi Dituding Palsu, Percaya UGM Punya Dokumen Lengkap
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno turut menanggapi soal polemik ijazah Joko Widodo.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno turut menanggapi soal polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diketahui, polemik mengenai keabsahan ijazah Jokowi mencuat di publik.
Buntut dari polemik ini berbuah pelaporan ke pihak kepolisian.
Jokowi sendiri datang langsung ke Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi terkait tudingan ijazah palsu.
Menanggapi soal ijazah Jokowi yang dituding palsu, Pratikno menilai keabsahan mengenai ijazah Jokowi sebaiknya ditanyakan kepada institusi pendidikan tinggi yang menerbitkan.
Seperti diketahui, lembaga pendidikan tinggi yang menerbitkan ijazah Jokowi adalah Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kita tanya saja pada institusi yang menerbitkan ijazah itu. Kita lihat jawabannya seperti apa," ujar Pratikno usai acara Senergi Kemenko PMK di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Analisis Eks Kabareskrim Susno Duadji Soal Ijazah Jokowi, Ungkap Sosok yang Berhak Buktikan Keaslian
Pratikno mempercayai bahwa UGM memiliki dokumen yang lengkap terkait keabsahan ijazah Jokowi.
Mantan Rektor UGM tersebut meyakini kampus yang pernah dipimpinnya itu merupakan institusi yang memiliki kredibilitas.
"Biar institusi pendidikan tinggi yang menerbitkan. Kita percaya penuh. Kita percaya penuh bahwa pendidikan tinggi adalah institusi yang kredibel dan punya dokumen yang lengkap," katanya.

Jokowi Larang Teman Kampus Bersuara
Sementara, Mustoha Iskandar, salah satu teman seangkatan Jokowi selama kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengaku gerah dan jengkel dengan tudingan soal ijazah palsu.
Diakui Mustoha, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), sempat melarang teman-teman seangkatannya untuk bersuara terkait tudingan ijazah palsu yang dilayangkan kepadanya.
Dia mengatakan larangan tersebut disampaikan Jokowi karena tidak ingin rekan seangkatannya terseret dalam kasusnya.
Sebagai teman, Mustoha mengatakan dirinya dan beberapa rekan seangkatan Jokowi tak bisa diam saja.
Ia tetap ingin membantu membuktikan bahwa mantan Wali Kota Solo itu memang lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Akhirnya, saya kawan-kawan itu mencoba mengumpulkan teman-teman untuk bersikap. Karena kalau Pak Jokowi itu melarang (rekan seangkatan ikut campur) karena menganggap kurang kerjaan mengurusi hal seperti itu."
"Tapi, kita sebagai teman-temannya itu, ikut jengkel, masak teman digitukan masa terus diam saja. Kalau Pak Jokowi itu santai saja gitu," katanya dikutip dari YouTube tvOne, Minggu (18/5/2025).
Mustoha mengatakan untuk membantu Jokowi, dirinya dan beberapa rekan seangkatan lalu menggelar konferensi pers.
Lalu, dalam konferensi pers tersebut, rekan-rekan seangkatan juga membawa ijazah sebagai bukti bahwa ijazah milik Jokowi memiliki desain yang sama.
"Akhirnya kita berkumpul membuat suatu press conference, mengumpulkan teman-teman coba tunjukkan ijazah teman-teman kita semua dan mengundang beberapa wartawan untuk membuktikan bahwa Pak Jokowi benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mustoha juga mengaku dekat dengan Jokowi karena kerap bermain bersama seperti mendaki gunung.
"Saya masuk tahun 1980, seangkatan dengan Pak Joko Widodo, teman kuliah bareng, camping bareng, pernah juga naik motor bareng," katanya.
Namun, Iskandar mengatakan dirinya tidak diwisuda bersama dengan Jokowi yang lulus tahun 1985. Dia mengaku baru diwisuda setahun setelahnya.
Lalu, dia menceritakan bahwa satu angkatan di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 berjumlah sekitar 90 orang.
Kemudian, Iskandar menceritakan Jokowi semasa masih menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM di mana mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok yang sederhana dan pendiam.
Ia lantas memperlihatkan foto ketika Jokowi tengah memakai kacamata saat rangkaian acara wisuda.
"Kok sekarang ada yang meragukan itu, memang dulu itu pakai kacamata," katanya.
"Ini saat wisuda ini, lalu ada dikasih selamat itu. Itu pakai kacamata Pak Jokowi," sambung Iskandar.
Mustoha meyakini bahwa ijazah Jokowi benar-benar asli.
Mustoha Iskandar mengaku teman satu angkatan Joko Widodo alias Jokowi yang masuk di tahun 1980 di UGM.
Adapun Mustoha menyaksikan sendiri bagaimana proses perkuliahan yang dijalani Jokowi sampai dengan lulus di tahun 1985.
Karenanya saat mendengar tuduhan dari Roy Suryo Cs soal ijazah palsu Jokowi, Mustoha cuma bisa tertawa.
"Itu (yang bilang ijazah Jokowi palsu) ngarang aja itu. Saya nih saksi fakta, artinya yang menyaksikan bukan sekadar 'katanya', saya melihat, mendengar, berinteraksi langsung dengan mas Joko Widodo sejak sama-sama masuk 1980, beliau lulus 1985,"
Tak hanya bercerita, Mustoha bahkan memperlihatkan bukti valid kelulusan Jokowi di tahun 1985.
Kala itu diungkap Mustoha, mahasiswa Fakultas Kehutanan yang dinyatakan lulus pasti akan dirayakan oleh teman-teman satu angkatan.
Dan di momen kelulusannya, Jokowi pun ikut dirayakan oleh teman-temannya.
"Biasanya kalau di Kehutanan kalau ada yang lulus kita ramai-ramai kumpul, ditraktir lah, sehingga saya menyaksikan beliau (Jokowi) lulus tahun 1985 karena saya lulus 1986," imbuh Mustoha.
Sembari memperlihatkan foto, Mustoha menunjukkan sosok Jokowi saat dulu dinyatakan lulus.
Terlihat Jokowi mirip dengan foto yang tertera dalam ijazahnya yang tersebar di media sosial.
"Bisa dilihat nih saya ada foto dulu pak Jokowi pakai kacamata, orang meragukan kok pakai kacamata, ya memang dulu pakai kacamata," ujar Mustoha.
Dengan nada bicara tegas, Mustoha memastikan dan menjamin keaslian ijazah Jokowi.
Bahkan kata Mustoha, lebih dari 60 teman kuliah siap bersaksi di persidangan soal tuduhan ijazah palsu Jokowi tersebut.
"Pak Joko Widodo adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan lulus 1985, saya hakul yakin dan bisa memastikan bahwa teman saya pak Joko Widodo adalah sarjana lulusan fakultas kehutanan," tegas Mustoha.
"Sama persis, sama persis itu (ijazah saya dengan Jokowi), jadi enggak ada yang berbeda penomoran. Kalau berbeda, di dunia maya itu seringkali diedit enggak jelas," sambungnya.
Awal Mula Jokowi Dituding Ijazah Palsu
Sebelumnya, pakar telematika Roy Suryo blak-blakan tentang pemicu dilaporkan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal dugaan ijazah palsu.
Dia menuturkan awal mula pelaporan tersebut ketika Jokowi tengah bercanda dengan mantan Menkopolhukam Mahfud MD dalam suatu acara pada tahun 2013 silam.
Adapun candaan Jokowi tersebut tentang dirinya bisa lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) di bawah 2,0.
Roy menganggap candaan Jokowi itu perlu diselidiki karena dirasa janggal karena mahasiswa dengan IPK 2,0 bisa lulus dari UGM.
"Yang memicu (kasus ijazah) sebenarnya Pak Jokowi sendiri ketika tahun 2013, dia bercanda dengan Prof. Mahfud MD tentang IP atau Indeks Prestasi."
"Singkat kata, waktu itu Pak Mahfud cerita IP-nya 3,8, Pak Jokowi cerita di bawah 2. Nah, publik lalu bertanya, kok IP di bawah 2 bisa lulus dari UGM, padahal lulusnya lima tahun," katanya dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Minggu (18/5/2025).
Setelah pernyataan tersebut, Roy mengatakan beberapa pihak seperti pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa, lalu melakukan penelusuran tentang kelulusan Jokowi dari UGM tersebut.
Bahkan, hal tersebut sampai berujung gugatan hukum oleh seseorang bernama Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Raharja pada tahun 2022 dan 2023.
Namun, mereka justru berujung dibui karena dianggap melakukan ujaran kebencian.
Roy Suryo mengatakan setelah gugatan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta merilis fotokopi ijazah Jokowi.
Hanya saja, hal tersebut justru semakin membuat publik bertanya-tanya tentang keabsahan ijazah dan lulusnya Jokowi dari UGM.
"Inilah yang malah memacu (penelusuran ijazah Jokowi). Ketika, kemudian orang baru melihat penampilan ijazah fotokopi itu kemudian banyak analisis soal itu dan hingga soal skripsi," katanya.
Puncaknya adalah ketika ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, datang ke UGM dan meneliti skripsi Jokowi.
Dari penelitiannya itu, kata Roy, Rismon menemukan berbagai kejanggalan tentang skripsi Jokowi. Bahkan, Rismon berani mengeklaim bahwa skripsi Jokowi palsu.
"Dia (Rismon) datang ke UGM lalu melakukan penelitian terhadap skripsinya (Jokowi) karena yang bisa dilihat skripsinya bukan ijazahnya."
"Dan dia mengatakan banyak kejanggalan di skripsinya dan dia mengatakan bahwa skripsinya palsu," tuturnya.
Seperti Rismon, Roy dan beberapa pihak lantas juga mendatangi UGM untuk melihat skripsi Jokowi.
Ternyata, temuan Roy serupa dengan Rismon, yaitu skripsi Jokowi memiliki banyak kejanggalan.
"Banyak sekali kesalahan di situ (skripsi Jokowi), termasuk nggak ada lembar pengujian, lembar pengesahan, tanda tangan dosen pembimbingnya juga diragukan."
"Bahkan, diragukan langsung oleh putrinya sendiri bahwa tanda tangan Profesor Achmad Soemitro yang ada di situ bukan tanda tangan almarhum ayahnya karena ejaannya juga salah," katanya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Ijazah Jokowi, Menko PMK Pratikno Percaya UGM Punya Dokumen Lengkap
Jejak Karier Mayjen Rio Firdianto, Pangdam I Bukit Barisan Naik Pitam Saat Massa Grib Lempari Aparat |
![]() |
---|
PROFIL Setya Novanto Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin Kasus Korupsi E-KTP, Eks Ketua DPR RI |
![]() |
---|
Ingin Tebus Rasa Bersalah , Yusa Pembunuh Satu Keluarga di Kediri Donorkan Organ |
![]() |
---|
Mengenal Warsubi, Bupati Jombang Naikkan PBB 1.000 Persen, Punya Kekayaan Rp58 Miliar |
![]() |
---|
Motif Suami Bunuh Istri di Hutan Gua Lowo Ponorogo, Buat Sandiwara Korban Dikeroyok Orang Mabuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.