Berita Viral

Buntut Anggota Palak Chandra Asih Rp 5 Triliun, Kadin Cilegon Abah Salim Diperiksa Polda Banten

Muhammad Salim, yang akrab disapa Abah Salim Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cilegon diperiksa polisi buntut dugaan pemalakan

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)
KADIN CILEGON DIPERIKSA - Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim diperiksa Polda Banten terkait kasus dugaan pemerasan proyek Chandra Asih Rp5 triliun tanpa tender. Kamis (15/5/2025). 

Sementara,  Legal and External Affairs Director PT Chandra Asri Alkali, Edi Rivai, menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa tersebut. 

Ia menegaskan bahwa pihak perusahaan tetap berkomitmen melanjutkan investasi pembangunan pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di Cilegon. 

"Mohon maaf kiranya kemarin-kemarin dengan adanya proyek ini membuat sedikit lumayan kegaduhan. Mudah-mudahan hari ini sudah selesai. Kita adalah menjadi satu kekuatan bersama untuk menumbuhkan Indonesia," ujar Edi dalam rekaman wawancara yang dikirimkan oleh Humas Pemprov Banten usai pertemuan di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rabu (14/5/2025). 

Edi menjelaskan bahwa persoalan tersebut telah ditangani melalui pertemuan dengan sejumlah pihak penting, termasuk Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu, Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Cilegon Robinsar, serta perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan harapan agar proyek strategis nasional (PSN) ini dapat berjalan lancar tanpa gangguan serupa di masa depan. 

"Tentu Chandra Asri terus berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia, memastikan pertumbuhan ekonomi 8 persen ini dapat tercapai," tegas Edi.

Ia juga menambahkan bahwa proyek ini memiliki target waktu yang ketat dan membutuhkan kolaborasi serta inovasi agar bisa terlaksana dengan baik. 

"Harapan kami ke depan adalah proyek kita perjalanan yang lancar sesuai dengan waktu yang cukup ketat, yang ingin kita capai untuk itu kolaborasi inovasi," lanjutnya.

Sementara, Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan kekecewaannya atas tindakan sejumlah pengusaha lokal yang meminta jatah proyek tanpa mengikuti prosedur tender.

Ia menilai bahwa tindakan ini bertentangan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan kondusif di wilayahnya. 

"Saya sangat kecewa dan saya harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Yuk sama-sama kita dukung (investasi) karena investasi ini bukan terkait satu dua kelompok, tapi investasi ini terkait seluruh masyarakat Banten," ujar Andra Soni kepada wartawan, Rabu (14/5/2025). 

Andra menegaskan bahwa investasi yang masuk ke Banten seharusnya memberi manfaat luas, termasuk menurunkan angka pengangguran, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan penerimaan daerah.

Ia juga meminta agar para pimpinan Kadin, baik di tingkat provinsi maupun pusat, melakukan pembinaan kepada anggotanya agar kejadian serupa tidak terulang.

"Kadin kan organisasi resmi, ada provinsinya, ada pusatnya, ya tentu mereka harus melakukan pembinaan menurut saya," tandasnya.

Sebelumnya, dalam rekaman video tersebut, permintaan itu diungkap saat perwakilan China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), salah satu kontraktor proyek pembangunan pabrik CAA, menggelar audensi dengan pengusaha lokal yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Jumat (9/5/2025). 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved