Buntut Anggota Palak Chandra Asih Rp 5 Triliun, Kadin Cilegon Abah Salim Diperiksa Polda Banten

TRIBUNSUMSEL.COM - Muhammad Salim, yang akrab disapa Abah Salim Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cilegon diperiksa polisi buntut dugaan pemalakan yang melibatkan permintaan proyek senilai Rp 5 triliun di PT Chandra Asri Alkali (CAA) tanpa melalui proses tender.

Pantauan di Mapolda Banten, Jalan Syekh Nawawi Albantani, Kota Serang, pada Kamis (14/5/2025) pukul 12.35 WIB, Muhammad Salim, yang akrab disapa Abah Salim, sempat keluar dari ruang pemeriksaan untuk beristirahat.

Selama waktu istirahat tersebut, ia melaksanakan shalat dzuhur di masjid Baiturrahman yang terletak di dalam kawasan Mapolda Banten. 

Setelah menunaikan shalat, Abah Salim terlihat dikawal oleh seorang penyidik dari Subdit 1 Kamneg, Ditreskrimum Polda Banten, sebelum kembali melanjutkan pemeriksaan.

Saat ditanya oleh awak media mengenai pemeriksaannya, Abah Salim enggan memberikan komentar dan hanya tersenyum.

"Nanti saja ya, belum (ada komentar)," ujarnya singkat sambil berjalan menuju ruang pemeriksaan. 

Baca juga: Perintah Presiden Prabowo soal Oknum Kadin Cilegon Diduga Minta Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Lelang

Sementara, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto membenarkan Ketua Kadin Kota Cilegon diminta keterangan oleh penyidik. 

"Benar hari ini dimintai keterangan (Ketua Kadin Cilegon M Salim)," kata Didik saat dihubungi telpon. 

Dijelaskan Didik, tak hanya Ketua Kadin Cilegon saja yang akan dimintai keterangan, pihak lainnya juga akan dimintai keterangan.

Setelah semua pihak dimintai keterangan, penyidikan akan menentukan adakah unsur pidananya atau tidak. 

"Masih rangkaian penyelidikan nanti setelah semuanya dimintai keterangan baru nanti akan ada unsur tindak pidananya atau tidak," ujar Didik. 

Baca juga: PT Chandra Asri Minta Maaf Usai Diduga Dipalak Proyek Rp5 Miliar, Tetap Komit Investasi di Cilegon

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait viralnya video yang menunjukkan permintaan jatah proyek sebesar Rp 5 miliar tanpa proses tender. 

"Benar (sedang penyelidikan) mas," kata Dian kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp. 

Namun, ketika ditanyakan mengenai pihak-pihak lain yang akan dimintai keterangannya, Dian tidak memberikan tanggapan lebih lanjut.

PT Chandra Asih Minta Maaf