Motor Tukang Ojek di Lubuklinggau Dicuri

Sebut Korban Mirip Almarhum Ayahnya, Penipu Bawa Kabur Motor Lansia Tukang Ojek di Lubuklinggau

Modusnya pelaku yang baru dikenal pura-pura hendak menjadi anak korban dan mengatakan bahwa korban sangat mirip dengan almarhum ayahnya.

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dokumentasi Zian anak korban
HILANG MOTOR -- Foto saat Sarinu mengendarai motor Honda Revo miliknya sebelum menjadi korban penipuan, Rabu (14/5/2025) pagi. Pelaku menggunakan modus menyebut korban mirip almarhum ayahnya. 

Laporan wartawan Tribun Sumsel.com, Eko Hepronis 


TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Sarinu (60) seorang tukang ojek warga Kelurahan Lubuk Durian (Watas) Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau Sumsel menjadi korban penipuan.

Akibat peristiwa ini korban harus kehilangan motor Honda Revo warna hitam yang digunakannya untuk mengojek.

Peristiwa penipuan dan penggelapan ini terjadi di rumah korban, Rabu (14/5/2025) pagi.

Modusnya pelaku yang baru dikenal pura-pura hendak menjadi anak korban dan mengatakan bahwa korban sangat mirip dengan almarhum ayahnya.

Zian anak korban mengungkapkan kejadian bermula saat ayahnya sedang mangkal di pangkalan ojek Gang Gerimis Jalan Garuda Kelurahan Bandung Kanan Kecamatan Lubuklinggau Barat II menunggu penumpang.

"Tiba-tiba ayah saya dihampiri oleh pelaku sembari mengatakan kalau ayah saya itu mirip sekali dengan almarhum orang tuanya," ungkap Zian pada wartawan.

Baca juga: Lagi Berjemur, Pria Disabilitas di Palembang Kepalanya Dibacok, Tongkat Ditendang Perut Diinjak

Saat itu pelaku mengatakan boleh tidak pelaku menganggap Sarinu menjadi ayahnya.

Karena kasihan dan percaya, Sarinu hanya bisa mengangguk percaya.

"Untuk menyakinkan ayah saya, pelaku ini mengajak ayah saya untuk makan nasi uduk di dekat pangkalan ojek. Setelah makan pelaku menanyakan rumah ayah saya," ujarnya.

Karena sudah percaya ayahnya mengajak pelaku datang ke rumah mereka di Watas.

Kemudian untuk menyakinkan ayahnya lagi di perjalanan pelaku membeli rokok dan roti.

"Bahkan pelaku meminta ayah saya  membeli beras, tapi ayah saya merasa tidak enak. Kemudian ayah hanya beli seadanya saja," ungkapnya.

Tiba di rumah, pelaku langsung ngobrol dan langsung memperkenalkan diri dengan ibu Zian,  pelaku langsung cium tangan layaknya orang baik-baik.

"Salam tangan dengan ibu saya, ibu saya curiga dan tanya kemudian dijawab bapak, anak ini ngaku bapaknya mirip dengan saya. Lalu ibu saya mengatakan untuk apa mengangkat kami jadi orang tua kami warga miskin," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved