Berita Nasional

Di Mata Ir Kasmudjo, Presiden RI ke 7 Joko Widodo Dikenal Sebagai Mahasiswa Kalem : Tidak Berubah

Di Mata Ir. Kasmudjo, sosok mantan presiden republik Indonesia ke 7 Joko Widodo dikenal mahasiswa kalem.

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
DOSEN PA JOKOWI : Ir. Kasmudjo saat menceritakan moment saat dikunjungi Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Di Mata Ir. Kasmudjo, sosok mantan presiden republik Indonesia ke 7 Joko Widodo dikenal mahasiswa kalem.

Hal tersebut disampaikan Ir. Kasmudjo manakala dikunjungi Joko Widodo baru-baru ini melansir dari Kompas.com, Rabu (14/5/2025).

Kasmudjo menyebut karakter Joko Widodo tidak banyak berubah sejak masa kuliah.

"Kalau saya sejak dulu itu, gayanya Pak Jokowi memang seperti itu. Orangnya kalem, nggak membantah-membantah. Saya itu ngajari jujur, ngajari disiplin, ngajari yang baik-baik," tambahnya.

Diketahui,Ir. Kasmudjo, yang kini berusia 78 tahun, adalah dosen pembimbing akademik Joko Widodo saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). 

DOSEN PEMBIMBING JOKOWI- Kasmudjo saat dikunjungi Jokowi, Selasa (13/5/2025). Mengenal sosok Kasmudjo, dosen pembimbing Joko Widodo, saat kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM).
DOSEN PEMBIMBING JOKOWI- Kasmudjo saat dikunjungi Jokowi, Selasa (13/5/2025). Mengenal sosok Kasmudjo, dosen pembimbing Joko Widodo, saat kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM). (ig/jokowi)

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (13/5/2025), Ir. Kasmudjo mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui sebelumnya tentang kunjungan Joko Widodo ke kediaman di Pagung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. 

 "Saya lewat Pak Polisi yang ke sini, besok (Joko Widodo) ke sini antara jam 9, jam 10. Saya tidak ada komunikasi langsung bahwa mau ke sana atau ke sini," ujarnya.

Kasmudjo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jokowi atas kunjungan tersebut "Begitu datang, saya terimakasih, maturnuwun saya ditilik i (dijenguk) dulu murid saya. Kalau saya sama orang-orang bilangnya, saya dosennya, saya gurunya," ungkapnya.

Selama pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit, keduanya berbagi kenangan masa-masa kuliah.

Kunjungan ini merupakan pertemuan pertama antara Kasmudjo dan Joko Widodo setelah Presiden lulus dari UGM. Kasmudjo mengaku terkejut dan tidak menyangka akan dikunjungi oleh mantan muridnya.

"Belum pernah ketemu, baru sekali itu. Di kabari besok Pak Jokowi mau ke sini, menjenguk dosennya. Alhamdulilah, Pak Jokowi menjenguk saya, maturnuwun," tuturnya. 

Sosok Kasmudjo

Mengenal sosok Kasmudjo, dosen pembimbing Joko Widodo, saat kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM).

Kasmudjo disorot di tengah heboh isu dugaan ijazah palsu terhadap Jokowi.

Jokowi baru-baru ini berkunjung ke kediaman Kasmudjo, Selasa (13/5/2025).
 
Kunjungan Jokowi seolah kembali menegaskan bahwa Jokowi benar-benar lulusan UGM dan tudingan ijazah palsu yang disematkan padanya tidak benar.

Dosen Kasmudjo itu kini berusia 75 tahun.

Ir. Kasmudjo adalah dosen pebimbing akademik Jokowi, bukan dosen pebimbing skripsi. 

Kasmudjo dikenal sebagai salah satu dosen yang berperan penting dalam perjalanan akademik Jokowi selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.

"Saya memang terlibat dalam proses akademik beliau, tapi sebagai pembimbing akademik, bukan skripsi," ujar Kasmudjo dikutip dari laman resmi UGM.

Selama periode 1980-1985, Kasmudjo mengamati langsung perkembangan Jokowi sebagai mahasiswa.

Dia menggambarkan Jokowi sebagai sosok disiplin, teliti, dan memiliki etos belajar yang tinggi.

Kedisiplinan inilah yang membedakannya dari mahasiswa lain saat itu.

Kasmudjo juga mengenang kebiasaan Jokowi yang sering pulang-pergi antara Solo dan Yogyakarta saat liburan untuk membantu usaha mebel keluarga.
 
"Dia mahasiswa yang rajin, tapi tetap bertanggung jawab pada keluarganya," katanya.

Hubungan keduanya tidak terputus setelah Jokowi lulus.

Kasmudjo mengaku kerap diundang Jokowi dalam berbagai acara, termasuk saat Jokowi sudah menjabat sebagai pejabat publik.

Bahkan, dia pernah diminta  mendampingi Jokowi saat kunjungan ke UGM.

Karena kedekatan keduanya, Kasmudjo mendapatkan undangan ke acara pernikahan anak Jokowi.

"Saya dua kali diundang ke pernikahan anaknya," kenang Kasmudjo.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar hubungan dosen-mahasiswa.

Kasmudjo menggambarkan Jokowi sebagai pribadi yang rendah hati dan tidak berubah meski sudah menduduki posisi tinggi.

"Sosok yang saya kenal dulu ya seperti itu, sederhana dan tekun," ucapnya.

Sebagai pembimbing akademik, Kasmudjo turut berkontribusi dalam membentuk kedisiplinan dan ketelitian Jokowi.

Nilai-nilai ini kemudian tercermin dalam kepemimpinan Jokowi baik sebagai wali kota, gubernur, hingga presiden.

Digugat ke Pengadilan Negeri Sleman

Diketahui, Kasmudjo dan sejumlah pejabat kampus UGM digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman atas dugaan perbuatan melawan hukum yang berkaitan dengan ijazah Jokowi. 

Gugatan ini tercatat dalam nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn dan telah didaftarkan sejak 5 Mei 2025.

Gugatan terkait ijazah Jokowi kali ini diajukan oleh advokat dan pengamat sosial bernama Ir. Komardin.

Dalam perkara ini, total delapan pihak dari lingkungan UGM digugat ke pengadilan.

Adapun delapan pejabat UGM yang digugat ke PN Sleman yakni:

- Rektor UGM

- Empat Wakil Rektor UGM

- Dekan Fakultas Kehutanan UGM

- Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan

- Dosen pembimbing skripsi Presiden Jokowi saat menempuh pendidikan di UGM, Ir Kasmudjo.

Sidang perdana atas perkara ini dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis, 22 Mei 2025.

Meski belum banyak detail yang diungkap, gugatan ini kembali membuka polemik publik soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI.

Gugatan ini diajukan oleh seorang bernama Ir Komardin, yang disebut sebagai advokat atau pengamat sosial, dan telah terdaftar pada 5 Mei 2025 dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), gugatan diklasifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum.

Para tergugat dalam perkara ini mencakup Rektor UGM, Wakil Rektor 1 hingga 4, Dekan Fakultas Kehutanan, Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan, serta Ir Kasmojo yang merupakan dosen pembimbing akademik Jokowi saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.

Sebelumnya, Jokowi telah resmi melaporkan 5 orang ke Polda Metro Jaya atas tudingan ijazah palsu. 

Ia memutuskan melaporkan 5 orang tersebut, di antaranya Roy Suryo, lantaran telah menghina dan merendahkan dirinya.

"Iya, ini kan bukan objek penelitian. Kan sudah menghina saya sehina-hinanya, sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu, sudah merendahkan saya serendah-rendahnya," katanya, Senin (5/5/2025).

(*)

 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved