Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Sosok Dadang Hermawan, Warga Sipil Tewas dalam Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, Berjiwa Sosial

Sosok Dadang Hermawan, warga sipil yang menjadi salah satu dari 13 korban tewas dalam insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Garut

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube TvoneNews/tribunjabar.com
KENANG KORBAN TEWAS- (kiri) Tangkapan layar sepupu korban menceritakan sosok hingga amalan korban bernama Dadang Hermawan yang tewas dalam ledakan amunisi di Garut pada Senin (12/5/2025). (KANAN) Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Sosok Dadang Hermawan, warga sipil yang menjadi salah satu dari 13 korban tewas dalam insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025) pagi.  

Namun, sejumlah warga dilaporkan langsung mendekati lokasi.

Hal itu dilakukan sejumlah warga untuk mengumpulkan selongsong bom.

Para korban tak menyadari jika ada bom atau peledak yang belum meledak sepenuhnya.
 
Selongsong bahan peledak itu diambil lantaran bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan.

Diketahui, ada 9 warga yang menjadi korban ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir.

Saat ini sejumlah korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, untuk menjalani autopsi.

Kronologi

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana, menjelaskan awalnya pada hari Senin 12 Mei 2025 Pukul 09.30 WIB telah dilaksanakan kegiatan pemusnahan munisi afkir tidak layak pakai inventaris TNI Angkatan Darat di lokasi peletakan Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Pemusnahan tersebut dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.

Pada awal kegiatan, kata dia, secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personil maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman.

Selanjutnya, ungkap dia tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan.

Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan dan setelah dinyatakan aman kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh amunisi afkir tersebut untuk dihancurkan.

Peledakan di dua sumur tersebut, kata dia, berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman.

Sedangkan di luar dua sumur tersebut disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya, termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi afkir tersebut.

"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut setara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," kata Wahyu, dilansir dari Tribunnews.com.

4 Personel TNI Jadi Korban Tewas

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved