Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Bantah Memulung, Tangis Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Pada Dedi Mulyadi: Kerja Sama Tentara

Anak korban tewas akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut mengadukan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal keberatan dengan tuduhn mulung

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
ig/dedimulyadi71/Youtube Kompas TV
CURHAT ANAK KORBAN- Sejumlah anak korban yang tewas akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut mengadukan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal keberatan dengan narasi yang beredar soal ambil sisa material. 

Walhasil, ketika masyarakat sudah mendekat, mereka terkena ledakan susulan tersebut.

Kristomei menekankan bahwa kegiatan masyarakat tersebut memang biasa mereka lakukan setiap ada kegiatan pemusnahan amunisi expired.

"Nanti kita dalami lagi kenapa itu bisa terjadi. Sehingga mungkin ada ledakan kedua atau detonator yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat ke sana terjadi ledakan susulan," sambungnya.

Bantahan Aparatur Desa

Terkait hal tersebut, Aparatur Desa Sagara, Doni David membantahnya.

Doni menegaskan kabar yang beredar soal korban tewas akibat memulung sisa ledakan adalah informasi yang keliru.

Doni mengatakan, sejumlah warga memang dipercaya untuk membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.

"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkap dia, kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025).

LEDAKAN AMUNISI DI GARUT - Rustiawan sebelum tragedi ledakan maut di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).  Ia disebut turut terlibat dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut
LEDAKAN AMUNISI DI GARUT - Rustiawan sebelum tragedi ledakan maut di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Ia disebut turut terlibat dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut (Tangkapan Layar via Tribun Jabar)

Disisi lain, Doni David mengkonfirmasi kebenaran video salah satu warganya, Rustiawan ikut dalam persiapan pemusnahan amunisi tersebut.

Seorang pria dengan posisi paling depan adalah Rustiawan, yang merupakan korban ledakan maut tersebut.

Rustiawan tampak memegangi dan memeriksa objek yang terlihat seperti amunisi atau proyektil.

Rustiawan tampak duduk di tanah dengan posisi membungkuk.

Ia tampak mengenakan pakaian lengan panjang bermotif loreng abu-abu.

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni.

Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved