Haji 2025
Mengenal Multazam, Salah Satu Tempat Mustajab Berdoa di Masjidil Haram Lengkap dengan Bacaan Doanya
Di musim haji yang begitu ramai untuk mencapai multazam tidaklah mudah. Karena itu tidak perlu berkecil hati bila tidak memiliki kesempatan memeluknya
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Allâhumma a‘idznâ minasy syaithânir rajîm wa a‘idzni min kulli sû` wa qanni‘ni bi mâ razaqtanî wa bârik lî fîhi. Allâhummaj ‘alnî min akrami wafdika ‘alaika wa alzimnî sabîlal istiqâmati hattâ alqâka yâ Rabbal âlamîn.”
Artinya:
”Ya Allah, bagi-Mu pujian, (dengan) pujian yang meliputi seluruh anugerah-Mu. Aku bersyukur pada-Mu atas segala macam pemberian-Mu, baik yang kuketahui atau pun yang tidak kuketahui, dan atas segala nikmat-Mu, baik yang kuketahui atau pun yang tidak kuketahui, dan atas segalanya.
Ya Allah, salawat dan salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk, lindungi pula aku dari segala kejelekan, cukupi aku dengan segala yang Engkau berikan kepadaku, dan berkahi aku dalam rezeki tersebut.
Ya Allah, jadikan aku sebagai tebusan yang terbaik terhadap-Mu, dan tetapkan aku pada jalan yang istikamah hingga aku kelak bertemu dengan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.”
Tata Cara Berdoa di Multazam
Lalu bagi jamaah yang sudah mengetahui lokasi Multazam dan memungkinkan untuk berdoa di situ, maka tata caranya adalah mengikuti petunjuk sebagaimana berikut:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى بْنُ الصَّبَّاحِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: طُفْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ فَلَمَّا جِئْنَا دُبُرَ الْكَعْبَةِ قُلْتُ: أَلَا تَتَعَوَّذُ؟ قَالَ: نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ، ثُمَّ مَضَى حَتَّى اسْتَلَمَ الْحَجَرَ وَأَقَامَ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْبَابِ، فَوَضَعَ صَدْرَهُ وَوَجْهَهُ وَذِرَاعَيْهِ وَكَفَّيْهِ هَكَذَا وَبَسَطَهُمَا بَسْطًا، ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ
Artinya:
Musaddad telah bercerita kepadaku, Isa bin Yunus bercerita kepadaku, Mutsanna bin Sabbah bercerita kepadaku, dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, ia berkata: Aku sedang bertawaf bersama Abdullah (Abdullah bin Umar). Ketika kami berada di belakang Baitullah, aku bertanya: tidakkah kamu memohon perlindungan?!
Abdullah bin Umar menjawab: Kami berlindung kepada Allah dari panasnya siksaan api neraka. Setelah selesai, Abdullah mengusap Hajar Aswad dan berdiri di antara rukun (Hajar Aswad) dan pintu Ka’bah, lalu merapatkan dada, muka, kedua siku, dan kedua telapak tangannya, kemudian Abdullah bin Umar berkata: seperti inilah aku melihat Rasulullah melakukannya, (Sunan Abu Daud dalam bab Multazam, juz 2/181)
Hadits di atas diriwayatkan dari Amr bin Syuaib dari ayahnya yang menyaksikan Umar bin Abdullah melakukan tata cara saat berdoa di depan Multazam. Redaksi matan sedikit berbeda namun maknanya saling melengkapi.
Beberapa poin dari makna hadis di atas bila diurutkan adalah:
1. Tawaf diselesaikan terlebih dahulu
2. Shalat sunnah setelah tawaf dilakukan di belakang Ka’bah (maqam Ibrahim)
3. Berdoa agar dilindungi dari siksa neraka
4. Mengusap rukun (Hajar Aswad)
5. Berdiri di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah
6. Merapatkan dada, kedua telapak tangan, bagian dari wajah seperti pipi di Multazam.
doa di depan multazam
multazam adalah tempat
multazam kabah
Multazam artinya
doa mustajab di depan multazam
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
hadits tentang multazam
Kopernya Diserahkan ke Keluarga, Pilu Nurimah Jemaah Haji Lansia Asal Sumsel Hilang Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Daftar 23 Jemaah Haji Asal Sumsel Meninggal Dunia, 5 Orang Masih Dirawat di Arab Saudi, 1 Hilang |
![]() |
---|
Rombongannya Sudah Tiba, Nurimah Mentajim Jemaah Haji Asal Pagar Alam Hingga Kini Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Nurimah Mentajim, Jemaah Haji Lahat Hilang di Arab Saudi, Keluarga Terakhir Dapat Informasi 27 Mei |
![]() |
---|
Lagi Istirahat di Hotel, Mujayanah Jemaah Haji Asal OKI Sumsel Meninggal karena Serangan Jantung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.