Kopi Sumsel

Musim Hujan, Petani Kopi di OKU Selatan Harus Keluarkan Dana Lebih Untuk Penggilingan Kopi Basah

Hal ini dilakukan para petani di wilayah Kisam Raya, OKU Selatan lantaran cuaca penghujan yang terjadi dalam dua pekan terakhir.

|
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Alan Nopriansyah
GILING KOPI - Salah seorang warga tengah menggiling buah kopi basah, agar proses pengeringan lebih cepat ditengah musim penghujan saat ini, Rabu (9/4/2025). 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Alan Nopriansyah

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA - Sejumlah petani kopi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan memilih menggiling gabah buah kopi basah guna mempercepat proses pengeringan.

Hal ini dilakukan para petani di wilayah Kisam Raya, OKU Selatan lantaran cuaca penghujan yang terjadi dalam dua pekan terakhir.

Petani bahkan harus rela mengeluarkan biaya untuk penggilingan. 

Salah seorang petani kopi, Ujang (46) mengungkapkan, bahwa dengan penggilingan buah kopi baru usai dipetik tersebut akan lebih cepat kering 2-3 hari lebih awal.

"Biasanya kalau tidak digiling dengan cuaca kerap hujan saat ini, kopi akan kering lebih dalam seminggu. Tapi jika digiling hanya perlu 4-5 hari saja," tutur Ujang ketika dibincangi, Rabu (9/4/2025).

Baca juga: Panen Raya Kopi di OKU Selatan Dimulai April 2025, Hasilnya Diprediksi Meningkat 30 Persen

Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Kopi di OKU Selatan Malah Turun Jadi Rp 64 Ribu Perkilo

Musim hujan ini sangat berasa dampaknya karena para petani kopi harus melakukan pemetikan buah awal dan saat ini masuk fase pengeringan.

"Kalau kita petani berharapnya saat ini cuaca kemarau, agar pemanenan kopi maupun proses pengeringan lebih cepat," bebernya.

Dihimpun, untuk penggilingan dengan mesin penggiling kopi tersebut petani harus membayar biaya tambahan Rp 5.000/karung, sedangkan harga kopi saat ini tengah mengalami penurunan drastis alias anjlok.

Harga jual kopi kering Rp 55.000/kg, harga jual anjlok terhitung sebelum lebaran hingga pasca lebaran yang mengalami penurunan Rp 10.000/kg, dari sebelumnya sempat menyentuh harga Rp 65.000/kg.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved