Dokter Residen Rudapaksa Keluarga Pasien

Respon Gubernur Dedi Mulyadi Soal Dokter Residen FK Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien: Seperti Hantu

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merasa tindakan keji tidak sepatutnya dilakukan oleh dokter Priguna Anugerah yang merudapaksa keluarga pasiennya

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Kompas TV/TikTok @dedimulyadiofficial
KOMENTAR DEDI MULYADI. (kiri) Gubernur Jawa Barat saat melakukan sidak ke Kantor Samsat Soreang, Kabupaten Bandung. (kanan)Priguna Anugerah Pratama, tersangka pemerkosaan saat dihadirkan oleh Polda Jabar dalam konferensi pers Rabu (9/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merasa tindakan keji tidak sepatutnya dilakukan oleh dokter Priguna Anugerah yang merudapaksa keluarga pasiennya 

"Setelah sampai ruang IGD korban baru sadar bahwa pada saat itu sudah pukul 04.00 WIB."

"Lalu korban bercerita kepada ibunya bahwa tersangka mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tidak sadarkan diri," kata Kombes Hendra.

FH baru sadar jadi korban rudapaksa saat merasakan sakit saat buang air kecil.

Bagian intimnya merasa perih saat terkena air.

Korban kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke polisi.

Polisi yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan dan menangkap Priguna pada Minggu (23/3/2025). Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
 
Kombes Hendra menyebut dalam perjalan kasus, ada 11 orang dimintai keterangan.

"Ada FH sendiri sebagai korban, ada ibunya kemudian, ada beberapa perawat, ada kurang lebih tiga perawat, dan adik korban. Kemudian dari farmasi, dokter, dan pegawai rumah sakit Hasan Sadikin dan juga apoteker. Dan Dirkrimsus juga akan meminta keterangan ahli untuk mendukung proses penyidikan," jelas dia.

Korban Lebih dari Satu

Priguna Anugerah Pratama (31) ternyata tidak cuma merudapaksa keluarga pasien, namun juga pasien. 

Kini jumlah korban rudapaksa yang dilakukan Priguna untuk sementara menjadi 3 orang. 

Adapun korban yang pertama kali ditangani polisi adalah FH (21) dari keluarga pasien.

Lalu laporan berikutnya 2 korban baru adalah pasien yang kini masih diperiksa oleh polisi. 

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan,.

"Yang ada di kami, satu (korban) masih ditangani, yang dua masih di RS belum kami periksa," kata Surawan dihubungi Rabu (9/4/2025).

Satu korban yang saat ini ditangani kepolisian berinisial FH (21), sementara dua korban yang belum dilakukan pemeriksaan merupakan pasien.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved