Mata Lokal Desa
Libatkan Ribuan Orang, 7 Desa Adat di Belitang II OKUT Gelar Pawai Ogoh-ogoh Sambut Hari Raya Nyepi
asyarakat desa adat se-Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel menyambut perayaan Hari Raya Nyepi tahun saka 1947 melalui pawai ogoh-ogoh.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Larangan saat Nyepi adalah Amati Geni. Dimana arti dari Amati geni adalah larangan menyalakan api atau lampu saat perayaan Nyepi.
"Termasuk api yang ada dalam diri manusia, seperti kemarahan, iri hati dan pikiran yang tidak baik. Tujuan dari Amati Geni adalah pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka," bebernya.
Larangan berikutnya adalah Amati Lelungan yang artinya umat Hindu dilarang bepergian atau keluar rumah saat Nyepi.
"Umat Hindu akan fokus beribadah dan melakukan perenungan diri secara khidmat. Umat Hindu akan melakukan introspeksi diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atau Ista Dewata," jelasnya.
Lalu larangan selanjutnya, Amani Lelanguan adalah dilarang menikmati hiburan atau rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang atau tidak boleh tidur.
"Pada saat Nyepi, umat Hindu harus tekun melatih batin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi," tuturnya.
Larangan terakhir Amati Karya adalah larangan melakukan kegiatan fisik atau kerja saat Nyepi.
"Tujuannya agar manusia berfokus pada aktivitas rohani untuk penyucian diri, perenungan. Serta mengintospeksi diri atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat selama ini," paparnya.
Jadi, lanjut kata dia, pada saat hari raya Nyepi seluruh umat hindu diam di rumah meditasi menjalankan ibadah.
"Pada saat penyepian umat Hindu tidak ada kegiatan selama 24 jam penuh dan fokus menjalankan ibadah," katanya.
Ia juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT yang memberikan support untuk dilaksanakannya kegiatan ogoh-ogoh ini.
"Saya berharap kegiatan pawai ogoh-ogoh ini dapat selalu berjalan dengan tertib dan lancar tanpa ada gangguan apapun," tuturnya.
Lanjut kata dia, pawai ogoh-ogoh ini merupakan kelanjutan dari acara melasti bersama desa adat di Kecamatan Belitang II.
Acara Melasti telah dilaksanakan pada 26 Maret 2025. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Nyepi yang tepat pada tanggal 29 Maret 2025.
"Melasti bersama dan pawai ogoh-ogoh ini diikuti oleh desa adat yang ada di Kecamatan Belitang II. Lalu untuk pawai ogoh-ogoh yang dilaksanakan pada 28 Maret 2025," ucapnya.
KWT Mekar Arum Desa Karang Manik OKU Timur Kembangkan Usaha Bibit Cabai, Raih Omzet Jutaan |
![]() |
---|
Pemdes Peracak Jaya OKU Timur Perbaiki Jalan Desa Demi Sukseskan Jalan Sehat HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Warga OKI Ubah Pelepah Kelapa Sawit Jadi Kerajinan Tirai Bernilai Seni, Diwariskan Turun Temurun |
![]() |
---|
Perahu Ketek, Bukan Sekadar Alat Transportasi Tapi Jantung Kehidupan Warga Perairan OKI |
![]() |
---|
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.