Pembunuhan di Bantul
Alasan Pria Bunuh Pacar di Bantul hingga Kerangka Terungkap, 5 Tahun Pacaran & Tinggal Bersama
Akhirnya menemui titik terang, kasus pria membunuh pacarnya, Enggal Dika Puspita atau EDP (23), dengan cara dicekik dan jasadnya disimpan hingga
Lalu, saat disuruh mengambil buah mangga hasil panen keluarganya, tetapi yang datang pelaku.
"Dikarenakan rekan dan keluarga korban sudah tidak lagi bertemu dengan korban sejak akhir tahun 2024, dari situ kemudian kami dalami dan mendatangi tersangka di rumahnya di Kretek dan pelaku mengaku bahwa telah membuhuh korban," katanya.
Pelaku juga mengambil barang-barang milik korban setelah menghabisi nyawanya.
"Setelah membunuh korban, pelaku mengambil barang-barang milik korban berupa satu sepeda motor, satu handphone iPhone 11, satu laptop, satu dompet berisi beberapa kartu, uang cash Rp50 ribu, uang di SeaBank senilai Rp3,4 juta, dan pakaian korban," urainya.
Selanjutnya, pelaku membawa jenazah korban yang sudah menjadi kerangka ke rumah ayahnya di Kapanewon Kretek.
Namun, karena khawatir aksinya diketahui oleh orang tuanya, pelaku kemudian memindahkan kerangka yang dibungkus dalam trashbag ke kamar kos temannya di Kabupaten Sleman.
"Trashbag itu karena ditaruh di luar, jadi pernah hilang karena sempat dibawa sama tukang sampah. Kemudian oleh pelaku, trash bag itu dicari dan berhasil ditemukan dan trashbag itu dibawa ke wisma daerah Kaliurang. Di mana, tulang tersebut dibersihkan di wisma tersebut," katanya.
Lebih lanjut, tulang itu dikeluarkan dari trashbag dan dibasuh dengan air mengalir.
Pelaku kemudian membasuh kerangka jasad korban dengan sabun pencuci pakaian. Selain itu, ia juga melepas daging-daging yang masih melekat di tulang korban.
"Setelah tidak ada lagi daging korban, tulang itu disimpan di dalam trashbag dan dibawa pulang ke dalam rumah pelaku di Kretek. Untuk daging korban ditaruh di dalam trashbag lain, dibawa ke rumah pelaku di Kretek dan dibakar," bebernya.
Pelaku mengaku menyimpan tulang korban karena masih memiliki perasaan sayang dan cinta.
Terlebih, pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara dan hidup bersama tanpa menikah selama lima tahun.
"Memang, ibu dan adik pelaku sempat tinggal bareng dengan pelaku dan korban, dikarenakan ibu dan ayah pelaku cerai. Tapi beberapa waktu kemudian, ibu dan adik pelaku tinggal di tempat lain. Saat kejadian pembunuhan ibu dan adik pelaku tidak ada di lokasi kejadian," ujarnya.
Sebelum meninggal, korban tengah bersiap untuk bekerja di Jepang. Hal yang sama juga dilakukan oleh pelaku, yang sedang mempersiapkan keberangkatannya ke negara tersebut.
"Atas kejadian itu, pelaku dikenakan Pasal 339 KUHP Subsider pasal 338 KUHP berupa ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pria yang Bunuh Pacar di Bantul hingga Tersisa Kerangka, Alasannya Terungkap.
Sempat Kabur dari Korban, Pria di Bantul Bunuh Pacar Ngaku Tak Kuat Jalani Hubungan Toxic |
![]() |
---|
Sosok Rafy Ramadhan Tega Bunuh Pacar di Bantul, Simpan Mayat 6 Bulan jadi Kerangka, Dikenal Pendiam |
![]() |
---|
Kronologi Rafy Bunuh Pacar di Bantul, Simpan Jasad Hingga jadi Kerangka, Berawal Bakso Gosong |
![]() |
---|
Kejamnya Rafy Bunuh Pacar di Bantul, 6 Bulan Simpan Jenazah, Kerangka Dibawa Jalan-jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.