Idul Fitri 2025

Truk Besar Dipaksa Putar Balik, Dilarang Masuk Tol Kayu Agung Pengendara Pilih Jalan Arteri Jalintim

Dalam giat tersebut, terdapat 8 unit truk dipaksa putar balik saat ingin memasuki gerbang tol Kayuagung yang berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Winando Davinchi
PUTAR BALIK - Terdapat 8 unit truk muatan barang dipaksa putar balik saat ingin memasuki gerbang tol Kayu Agung pada Senin (24/3/2025) siang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYU AGUNG -- Menjelang hari raya Idhul Fitri, pengelola tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayuagung (Terpeka) melaksanakan operasi truk besar muatan dilarang melintasi ruas jalan tol.

Dalam giat tersebut, terdapat 8 unit truk dipaksa putar balik saat ingin memasuki gerbang tol Kayuagung yang berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan sopir mengenai larangan melintas untuk truk sumbu tiga, sumbu empat, dan sumbu lima di jalan tol tersebut yang berlaku sejak tanggal 24 Maret – 8 April 2025.

Saat dikonfirmasi salah seorang pengendara asal Bandar Lampung, Marwan mengungkapkan bahwa tidak mengetahui aturan tersebut.

"Belum tahu tidak boleh melintas di jalan tol, jadi terpaksa putar balik lewat jalan arteri yaitu jalan lintas timur (jalintim) Sumatera," ucapnya ditemui Senin (24/3/2025) sore.

Diakuinya, awal mula ingin percepat perjalanan kembali ke Bandar Lampung lewat jalan tol, namun harus mencari jalan alternatif karena tidak dibolehkan melintas.

"Mau bagaimana lagi, namanya juga peraturan harus diikuti apalagi sekarang jelang lebaran," urainya.

Sementara itu Kepala Shift Patroli Jalan Tol Terpeka, Angga Hadi Prabowo mengatakan larangan truk sumbu tiga, empat dan lima ini diatur dalam surat edaran yang diterbitkan oleh pihak berwenang.

"Memang benar, larangan berlaku sampai dengan 8 April 2025 nanti. Hal ini untuk mengurangi potensi kemacetan dan kecelakaan yang terutama menjelang lebaran," ungkapnya.

Dijelaskan banyak pengendara yang tidak mengetahui aturan ini karena mereka sedang dalam perjalanan.

Namun, truk sumbu tiga, empat dan lima yang mengangkut barang penting seperti sembako dan bahan bakar minyak (BBM) tetap diperbolehkan melintas di jalan tol.

"Tentunya ini dilakukan memastikan pasokan kebutuhan pokok dan logistik tetap lancar jelang hari raya," bebernya.

Terkait kondisi arus kendaraan di Gerbang Tol Kayuagung, Angga mengatakan bahwa pada H-6 Idul Fitri, arus kendaraan masih terbilang sepi.

"Prediksi peningkatan volume kendaraan baru akan terasa pada H-4, jadi kami tetap siaga untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang menuju ke arah Jakarta atau Sumatera," pungkasnya.

Baca juga: Ada Larangan Melintas, Sejumlah Truk Besar Dilarang Masuk Tol Kayu Agung dan Dipaksa Putar Balik

Baca juga: 101.515 Kendaraan Melintas di JTTS Selama Arus Mudik Hingga 24 Maret 2025, Terbanyak di Tol Terpeka

Batasi Kendaraan Sumbu Tiga

Terpisah, kepadatan arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang - Jambi, khususnya di Pasar Sungai Lilin, terus meningkat menjelang musim mudik. Untuk mengantisipasi kemacetan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan, Satlantas Polres Musi Banyuasin (Muba) mulai menerapkan pembatasan operasional kendaraan berat serta rekayasa lalu lintas di beberapa titik strategis.

Kasat Lantas Polres Muba, AKP Pandri Simbolon, mengungkapkan bahwa pembatasan kendaraan berat akan berlangsung mulai Senin, 24 Maret 2025 hingga Selasa, 8 April 2025.

Kebijakan ini berlaku selama 24 jam penuh guna mengurangi kepadatan serta meminimalisir potensi kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan besar yang beroperasi di jalur tertentu.

“Kami membatasi pergerakan mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, kendaraan dengan kereta tempelan, serta kendaraan dengan kereta gandengan. Selain itu, kendaraan yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian seperti tanah, pasir, batu, hasil tambang, dan bahan bangunan juga termasuk dalam pembatasan ini,” kata Pandri, Senin (24/3/2025).

Selain pembatasan operasional kendaraan berat, rekayasa lalu lintas juga diterapkan pada Jembatan Sungai Lilin yang kini hanya digunakan satu lajur untuk kendaraan dari arah Palembang menuju Jambi. Langkah ini dilakukan karena jembatan tidak dirancang untuk menahan beban diam yang terlalu lama.

“Maka itu, untuk menghindari penumpukan kendaraan di atas Jembatan Sungai Lilin, kami terpaksa menerapkan sistem satu lajur saja. Sehingga tidak terjadi kendaraan yang batal naik saat ke jembatan,” ungkapnya.

Di sepanjang Pasar Sungai Lilin, petugas juga memasang pembatas jalan untuk mengontrol kendaraan yang keluar masuk pasar agar tidak menghambat arus lalu lintas.

“Petugas kami selalu siaga di Pasar Tumpah Sungai Lilin untuk mengatur lalu lintas. Mengingat kawasan ini selalu padat, terutama saat jelang arus mudik,” terangnya.

Pihaknya mengimbau pengendara yang melintas untuk selalu berhati-hati dan bersabar, mengingat lalu lintas masih cukup padat menjelang musim mudik Lebaran.

“Untuk kendaraan pemudik, kemungkinan baru akan banyak melintas beberapa hari menjelang Lebaran. Jika terjadi kepadatan yang signifikan, kami akan menerapkan strategi one way dan pengawasan ketat guna mencegah kemacetan parah, pos pelayanan pada sejumlah titik sudah kita siapkan,"tutupnya. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved