Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak
2 Istri Polisi Korban Penembakan di Way Kanan Batal Temui Hotman Paris, Sang Pengacara Duga Dilarang
Hotman Paris menyoroti pesan dari 2 istri anggota polisi yang tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam di Lampung mendadak membatalkan pertemuannya
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Hotman Paris menyoroti pesan dari dua istri anggota polisi yang tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam di Lampung mendadak membatalkan pertemuannya di Jakarta.
Sebelumnya, pihak keluarga dari ketiga anggota polisi yang gugur tersebut akan menggelar press release bersama Hotman Paris di Jakarta Utara, pada hari ini, Selasa, (25/3/2025).
Namun, saat dalam perjalanan, kedua istri almarhum justru diadang oleh oknum.
Baca juga: Hotman Paris Desak 2 Oknum TNI Terduga Tembak Polisi Jadi Tersangka, Tak Ada Alasan Soal Isu Setoran

Hal tersebut diungkap Hotman Paris melalui Instagram pribadinya.
"Berita dari Lampung, istri dari almarhum Kapolsek dan istri dari salah satu almarhum polisi yang ditembak mati oleh oknum TNI dalam perjalanan ke Jakarta menemui tim pengacara Hotman 911 tapi dihadang di jalan, tidak boleh berangkat ke Jakarta," ujar Hotman Paris pada Selasa pagi.
Hotman Paris pun mencium kejanggalan, mengapa ada pelarangan tersebut.
Meskipun pihak kepolisian ingin mengumumkan nama tersangka, tidak ada yang berhak melarang keluarga korban menemui pengacara.
"Rencananya hari ini, hari Selasa bertemu Hotman Paris dan Hotman 911 tim, apa motivasi pelarangan?" jelas Hotman penasaran.
"Mudah-mudahan karena berita bagus, karena setelah isak tangis dari para istri ini di-posting di IG Hotman Paris, ada berita sepertinya hari ini akan diumumkan dua oknum anggota TNI sebagai tersangka, kalau itu benar kita syukuri."
"Berarti perjuangan para istri agar ditetapkan tersangka dari oknum para penembak itu sudah berbuah hasil," jelas pengacara berusia 65 tahun tersebut.
"Tapi, kenapa harus dilarang dua istri almarhum polisi yang suaminya ditembak di Lampung ini dilarang berangkat ke Jakarta bertemu ke Jakarta. Ada apa sih? Kan itu hak dia, dihalangi di jalan untuk berangkat ke Jakarta. Dan di rumah sudah dijaga oknum aparat."
"Kenapa dilarang bertemu pengacara, ada apa? Kalau mau diumumkan ya diumumkan saja kan itu perjuangan kita," pungkas Hotman Paris.
Baca juga: Minta Bantu Hotman Paris, Istri AKP Anm Lusiyanto Pertanyakan Penembak Suami Belum jadi Tersangka
Tegas Tak Ingin Campuri Soal Isu Setoran
Pada unggahan lainnya, Hotman Paris menegaskan dirinya tidak ingin mencampuri urusan isu setoran judi sabung ayam yang disebut jadi pemicu tiga polisi ditembak oknum TNI.
Hotman menuturkan ia dan tim hanya berusaha mewujudkan harapan para keluarga korban yang menantikan penetapan tersangka terhadap pelaku penembakan.
"Heboh di Lampung, katanya Hotman Effect telah bikin berbagai oknum aparat hukum senior repot sana sini adakan pertemuan,
Halo aparat hukum di Lampung baik dari kepolisian maupun TNI, Hotman tidak akan mencampuri urusan masa lalu soal apakah ada setor menyetor, Hotman dan tim hanya ingin mewujudkan keinginan tiga keluarga almarhum agar ditetapkan tersangka dari TNI, hanya itu," tegasnya.

Pasalnya, keluarga dari tiga polisi yang gugur sangat berharap Hotman Paris dan Tim 911 bisa membantu agar oknum TNI segera menjadi tersangka.
"Itu bukan ranah kami, jadi gak usah sampai dua istri dari almarhum dicegat dalam perjalanan ke Bandara gak boleh berangkat bertemu Hotman Paris dan rumahnya ditungguin agar jangan ke Jakarta," terangnya.
Hotman juga mempertanyakan kebenaran terkait dua oknum TNI yang terlibat penembakan 3 polisi akan ditetapkan sebagai tersangka hari ini, Selasa, (25/3/2025).
Pesan Istri Kapolsek Negara Batin
Sementara itu, Nia, istri Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto menyatakan tidak bisa menghadiri acara press rilis bersama Hotman Paris.
"Dikarenakan adanya pemberitahuan dari pihak kepolisian setempat mendatangi kami pihak keluarga bahwa hari Rabu tanggal 26 Maret besok bapak Kapolri akan bersilaturahmi ke rumah kami," kata Nia, dilansir dari unggahan Hotman Paris, Selasa, (25/3/2025).
Lebih lanjut, Nia menuturkan jarak tempuh menuju ke Jakarta juga menjadi pertimbangannya untuk bertemu Hotman Paris.
"Mengingat jarak tempuh dari rumah kami ke Jakarta dari jalur darat cukup jauh, dan dikhawatirkan kemacetan arus dari Merak ke Bakau, juga ditakutkan tidak bisa kembali tepat waktu," terangnya.
Adapun dalam kejadian itu, tiga anggota kepolisian meninggal akibat luka tembak saat menjalankan tugas diantaranya, Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (Satreskrim Polres Way Kanan), pada Senin, (17/3/2025).
Ketiga keluarga tersebut sebelumnya meminta bantuan hukum kepada Hotman Paris dalam mengusut kasus kematian tiga polisi yang melibatkan dua oknum TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.
Sebenarnya dua oknum prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
Namun, sudah sepekan kedua oknum TNI tersebut belum juga ditetapkan sebagai tersangka, meski pelaku telah mengakui perbuatannya.
Reaksi Kapolri Tanggapi Isu Setoran Judi Sabung Ayam
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merespons kabar di media sosial bahwa insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) petang, dipicu masalah setoran.
Sehingga tidak hanya oknum TNI saja yang terlibat melainkan oknum polisi juga diduga terlibat karena disebut-sebut menerima jatah uang setoran jutaan rupiah.
Masih menurut kabar yang beredar, judi sabung ayam di Way Kanan dikelola oleh oknum anggota TNI, sementara oknum Polri disebut turut menerima uang setoran.
Diduga ada komunikasi yang tidak baik soal permintaan tambahan jatah uang setoran sehingga terjadilah insiden berdarah di lokasi arena sabung ayam.
Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Ketiganya diduga ditembak oleh dua oknum TNI, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Menanggapi dugaan yang ramai beredar di media sosial (medsos) itu, Kapolri meminta publik menunggu tim yang sedang bekerja.
"Di jaman medsos dan AI (artificial intelligence) seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja dan pasti akan dituntaskan," kata Listyo Sigit saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Gaya Hidup Hedon Disorot, Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi |
![]() |
---|
Hasil Uji Lab 3 Polisi Ditembak Oknum TNI saat Judi Sabung Ayam, Ditemukan Proyektil Laras Panjang |
![]() |
---|
Sederet Janji Kapolri ke Keluarga 3 Polisi yang Gugur Ditembak Kopda Basarsyah di Way Kanan |
![]() |
---|
Anak AKP Anumerta Lusiyanto Disiapkan Jadi Polwan, Kapolri Kunjungi Keluarga Polisi Gugur di OKUT |
![]() |
---|
Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi, Gaya Hidup Hedon Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.