Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

Ramai Isu Setoran Judi Sabung Ayam Pemicu 3 Polisi Ditembak, Kapolda Lampung: Harus Dibuktikan 

Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika menanggapi soal isu setoran judi sabung ayam yang jadi pemicu tiga polisi gugur tertembak.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)
ISU SETORAN JUDI SABUNG AYAM - Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, menanggapi soal isu setoran judi sabung ayam yang jadi pemicu tiga polisi gugur tertembak. Minta buktikan. 

Selain itu, polisi menyita sejumlah barang bukti yang terkait aktivitas perjudian berupa uang tunai Rp 21 juta, 25 pisau taji beserta tas dan sarung pisau, serta satu buku catatan perjudian dan pena. 

Polisi pun menemukan tujuh ayam sabung hidup dan empat ayam sabung mati.

Di samping itu, polisi menemukan tujuh sepeda motor yang diduga milik peserta judi sabung ayam. Barang-barang lain yang ditemukan di lokasi adalah pisau bilah beserta sarung, jaket, telepon genggam, tas, terpal, jas hujan, korset, dan timbangan otomatis. Di lokasi pun ditemukan beberapa kendaraan roda empat.

Helmy mengungkapkan, kejadian itu bermula dari undangan yang beredar di media sosial Facebook dan Whatsapp tentang aktivitas sabung ayam yang digelar di kawasan Register 44 Way Kanan pada Senin (17/3/2025). Undangan itu diduga sudah tersebar luas sejak beberapa hari sebelumnya.

Hal itu diperkuat dengan keterangan tersangka dalam kasus perjudian berinisial Z yang mengaku mengetahui adanya gelanggang judi sabung ayam sejak Sabtu (15/3/2025) sore. Undangan itu disebarluaskan oleh anggota TNI berinsial B.

Berdasarkan informasi tersebut, Kepala Polres Way Kanan kemudian menginstruksikan pembubaran aktivitas judi sabung ayam. Tim dari kepolisian dipimpin almarhum Lusiyanto. 

Lokasi judi itu berada di kawasan hutan yang jauh dari desa ataupun permukiman penduduk. Untuk menuju lokasi itu, dibutuhkan waktu 3-4 jam dari ibu kota kabupaten. Lokasinya juga melewati perkebunan tebu dan karet. Di sekitar lokasi, hanya terdapat satu bangunan rumah yang cukup besar.

Begitu tiba di lokasi, polisi melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan aktivitas sabung ayam. Namun, setelah beberapa kali diberikan tembakan peringatan, tiga polisi yang menggerebek justru terkena tembakan.

Dari pemeriksaan polisi, Z mengaku tahu ada anggota TNI yang membawa senjata laras panjang di lokasi kejadian. Z tahu karena ada di lokasi kejadian. 

Di sisi lain, polisi memeriksa 13 anggota Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin yang ikut dalam penggerebekan tersebut. Empat anggota polisi yang menjadi saksi mengaku melihat anggota TNI yang melakukan penembakan tersebut.

Dari hasil otopsi ditemukan proyektil pada tubuh masing-masing korban. 

”Dua proyektil yang ditemukan di dalam kepala dua orang korban sudah dalam kondisi terpecah-pecah dan satu proyektil di dada kapolsek dalam kondisi utuh,” ujar Helmy.

Pada jasad Lusiyanto ditemukan lubang bekas peluru yang meluncur dari arah depan pada dada bagian kanan. 

Dari hasil otopsi, proyektil peluru itu ditemukan menembus hingga di rongga dada sebelah kiri. Pada jasad Petrus ditemukan lubang bekas peluru dari arah depan di mata kirinya dan proyektil peluru ditemukan di bagian tempurung.

Sementara itu, pada jasad Ghalib, terdapat lubang bekas peluru pada sisi kiri di bibirnya menembus rongga mulut. Saat otopsi, proyektil peluru tersebut ada di tempurung kepala belakang dan tenggorokannya.

Tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus judi sabung ayam ataupun penembakan tersebut. Sebab, polisi menemukan kendaraan bermotor di sekitar lokasi. Oleh karena itu, polisi terus melakukan investigasi gabungan bersama TNI.

Meski begitu, kata Helmy, kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan metalurgi dan uji balistik di laboratorium forensik untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan. ”Kami kirim ke labfor untuk mengetahui ini ditembakkan menggunakan senjata apa, laras panjang atau pendek? Yang kedua, ini ditembakkan dengan menggunakan merek pabrikan atau rakitan?” kata Helmy.

Helmy menambahkan, tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus judi sabung ayam maupun penembakan tersebut. Sebab, polisi menemukan kendaraan bermotor di sekitar lokasi. 

Oleh karena itu, polisi terus melakukan investigasi gabungan bersama TNI.  

Seperti diberitakan sebelumnya, AKP Anumerta Lusiyanto merupakan satu dari tiga anggota Polri yang gugur tertembak saat membubarkan judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

Sementara, dua personel Polri lain yang gugur dalam insiden itu adalah Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Ajun Inspektur Dua Anumerta Petrus Apriyanto, dan Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Brigadir Satu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isu Setoran Penyebab Penembakan 3 Polisi, Kapolda Lampung: Buktikan, Data dan Faktanya Mana?"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved