Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak
Cerita Kakak Briptu Anumerta Ghalib Sebelum Adik Tewas, Pagi Masih Update Status, Terlihat Cerah
Dalam kenangan sang kakak, Briptu Anurmerta Ghalib dikenal sebagai sosok sering bercerita tentang pekerjaannya. sempat update status di hari kejadian
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Duka masih menyelimuti keluarga Briptu Anurmerta Ghalib Surya Ganta, satu dari tiga anggota polisi yang tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.
Belum 40 hari pasca kepergian ayahnya, kakak Briptu Anurmerta Ghalib Surya Ganta harus kehilangan adiknya untuk selama-lamanya.
Diketahui, ayah Briptu Anurmerta Ghalib meninggal dunia tepat satu bulan lalu pada (17/2/2025).
Baca juga: Surga Untuk Papa dan Dedek Curhat Pilu Kakak Briptu Anumerta Ghalib Adik Tewas Ditembak di Lampung
Dalam kenangan sang kakak, Briptu Anurmerta Ghalib dikenal sebagai sosok yang sering bercerita tentang pekerjaannya.
Ghalib sendiri sejak kecil sudah bercita-cita sebagai polisi.
"Dia kalau pulang kesini (rumah) pasti cerita tentang tugas dia, misalkan dia abis nangkep apa tugas apa, dia pasti cerita dan dia happy nyeritain itu, dan dibuktiin juga sama rekan-rekannya kesini dibilang 'Ghalib itu semangat banget kalo kerja', mangkanya dia kesini pun excited nyeritain kerjaan dia," ungkap Fitri Pradina, kakak Briptu Anurmerta Ghalib di kediamannya, dilansir dari Youtube TVOneNews, Kamis, (20/3/2025).
"Dia tu pas acara karnaval pas TK penginnya pakai baju polisi 'pokoknya dedek mau pake baju polisi," kenang sang kakak.
Sayangnya, Briptu Ghalib belum sempat menceritakan tugasnya saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam yang menewaskan nyawanya.
Namun, kata Fitri, sang adik sempat update status di hari kejadian sebelum penggerebekan.
"Jadi pas dia mau bertugas di Negara Batin itu dia gak ada cerita sama kita, karena kan tugas polisi banyak ya jadi gak setiap suruhan atasannya dia update ke kita,"
"Cuma pada hari itu Senin tanggal 17 paginya dia masih update status di whatsapp jam 10 pagi, saya juga kurang tahu detailnya," sambungnya.
Baca juga: Postingan Terakhir Briptu Anumerta Ghalib Korban Tewas Ditembak, Singgung Kematian & Tanggung Jawab
Keluarga pun bak kena petir di siang bolong mendengar kabar Briptu Ghalib tewas dalam pengerebekan tersebut.
Pasalnya, belum hilang duka pasca sang ayah meninggal dunia satu bulan lalu, kini keluarga dikejutkan dengan kabar tewasnya sang polisi.
"Sorenya saya dapat kabar ada insiden itu, kita kaget banget sama mama, suami dan anak saya lagi di luar buka bersama saya dapet kabar, saya syok banget karena almarhum papa saya belum 40 hari," ujar Fitri.
"Persis satu bulan, harinya tanggalnya pun sama hanya beda bulan," sambung kakak ipar Briptu Anumerta Ghalib.
Lebih lanjut, rekan-rekan Ghalib menceritakan bahwa almarhum di hari kejadian tragis tersebut terlihat cerah tak seperti biasanya.
"Disaat hari dia bertugas itu, paginya mereka ada tugas disana katanya Ghalib itu cerah banget kayak gagah banget gak biasanya, sampai sore kayak berenergi banget,"
Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian agar pelaku dihukum seadil-adilnya.
"Harapan saya semoga kasus ini terus diusut tuntas dan diadili seadil-adilnya, saya serahkan penuh ke pihak berwajib, karena gimana pun juga adik saya gak bisa kembali," tandasnya.
Kakak Ghalib Ditawarkan Gabung Polri
Sebelumnya, Polri memberikan tawaran kepada kakak dari Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, polisi korban penembakan di Lampung untuk bergabung menjadi anggota polisi.
Hal ini diharapkan kakak Briptu Anurmerta Ghalib bergabung dengan Korps Bhayangkara melanjutkan pengabdian sang adik di kepolisian.
Mengingat, almarhum yang merupakan tulang punggung keluarga kini telah tiada.
Bila kakak Briptu Anumerta Ghalib bersedia, maka Polri akan membukakan jalur rekrutmen proaktif (rekpro) bintara.
Hal itu diungkapkan Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
Baca juga: Syarat Masuk Polri Jalur Rekpro, Kakak Briptu Anumerta Ghalib Dapat Tawaran Polri usai Adik Gugur
Sebab ayah Briptu Ghalib baru saja meninggal dunia sebulan lalu dan kini tinggal ibunda dan kakak Briptu Anumerta Ghalib yang tinggal berdua.
"Kini tinggal ibunda dan kakak almarhum yang sedang kuliah. Polri melalui Biro SDM Polda Lampung akan menawarkan apabila kakak almarhum berkeinginan masuk Polisi jalur Rekpro setelah lulus kuliah," kata Dedi Prasetyo, dilansir dari Wartakotalive.com.
Baca juga: Postingan Terakhir Briptu Anumerta Ghalib Korban Tewas Ditembak, Singgung Kematian & Tanggung Jawab
Sebelumnya jenazah Briptu (Anumerta) Ghalib dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Way Kandis, Bandar Lampung.
Makam Ghalib berada di samping makam sang ayah.
Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta adalah putra kedua dari dua bersaudara.
Ayah dari Briptu Ghalib meninggal dunia tepat sebulan lalu.
Upacara pemakaman secara kedinasan diawali dengan tembakan salvo yang diarahkan ke udara.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung Brigjen Ahmad Ramadhan.
Perwakilan SSDM Polri yakni Kepala Biro Perawatan Personel (Karo Watpers) SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi Susianto Nampak turut hadir di proses pemakaman.
Dia menyampaikan surat petikan keputusan gugur dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) anumerta kepada keluarga Briptu Ghalir.
Selain itu perwakilan SDM juga menyerahkan tali asih dari Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Anwar.
Tulang Punggung Keluarga
Sebelumnya, Paman korban Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta mengungkap keponakannya merupakan tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal.
Di mana, ayahanda Bripda Galib meninggal pada 17 Februari 2025, tepat sebulan sebelum korban tewas.
Atas meninggalnya Bripda Ghalib, paman korban, Chandra mendesak pihak berwajib mengusut tuntas pelaku pembunuhan keponakannya.
"Ayahnya meninggal tanggal 17 Februari tepat sebulan sebelum Ghalib meninggal, tanggalnya neneknya juga meninggal di rumah sakit yang sama," kata Candra, dilansir dari Tribunlampung.com.
Setelah ayahnya meninggal, Candra mengungkapkan bahwa pihak keluarga kemudian meminta agar Bripda Ghalib mengurus pindah tugas ke Bandar Lampung.
Terlebih, Galib merupakan tulang punggung keluarga sejak kepergian ayahnya.
"Setelah itu pihak keluarga minta supaya dia mengurus pindah ke sini, karena biar menemani ibunya," terangnya.
"Ibunya ini cuma ibu rumah tangga, jadi dia adalah tulang punggung buat keluarganya," kata dia.
Baca juga: Kami Sayang Kau, Anakku, Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Bripda M Ghalib yang Tewas Tertembak
Lebih lanjut, Chandra meminta pihak berwajib mengungkap tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
"Siapa yang tidak bersedih, keponakan kami ini gugur saat menjalankan tugas negara untuk membasmi kebatilan di bulan Ramadan," ucapnya.
"Kami minta siapapun pelakunya, apapun latar belakangnya, kami mohon agar diungkap sejelas jelasnya, dan dihukum seadil-adilnya," pungkasnya.
Paman korban, Chandra menceritakan, bahwa almarhum Bripda Ghalib merupakan sosok yang ceria dan periang.
Dia pun mengatakan pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian korban.
"Keponakan kami ini orangnya riang tidak pernah ada aneh-aneh, orangnya sopan, ibadahnya rajin," ujar Chandra.
"Kami enggak ada firasat apa-apa, beberapa hari lalu kami juga sempat buka bersama di kampung halaman," jelasnya.
Chandra menjelaskan, bahwa keponakannya sejak awal dilantik sudah bertugas di Polres Way Kanan.
"Sejak kecil memang dia bercita-cita jadi polisi, selepas lulus SMA sekitar tahun 2020, dia disiplin sekali untuk membuat badannya proporsional supaya lolos seleksi masuk polisi," ungkapnya.
"Kalau orang yang tidak tau mungkin enggak akan mengenali kalau dia polisi, karena sikap dan pembawaannya biasa saja, dia juga kebetulan di reserse," tandasnya.
Dari hasil autopsi sebelumnya, Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta mengalami luka tembak, dengan lubang bekas peluru berada di sisi kiri bibir yang menembus rongga mulut.
Proyektil peluru tersebut ditemukan di tempurung kepala dan tenggorokan, atau berada di bagian belakang kepala.
Ghalib gugur bersama Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto.
Tiga anggota polisi itu gugur dalam baku tembak di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.
Berawal saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.
Setiba di TKP, petugas langsung ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK).
Kini, dua oknum TNI diduga terlibat telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Gaya Hidup Hedon Disorot, Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi |
![]() |
---|
Hasil Uji Lab 3 Polisi Ditembak Oknum TNI saat Judi Sabung Ayam, Ditemukan Proyektil Laras Panjang |
![]() |
---|
Sederet Janji Kapolri ke Keluarga 3 Polisi yang Gugur Ditembak Kopda Basarsyah di Way Kanan |
![]() |
---|
Anak AKP Anumerta Lusiyanto Disiapkan Jadi Polwan, Kapolri Kunjungi Keluarga Polisi Gugur di OKUT |
![]() |
---|
Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi, Gaya Hidup Hedon Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.