Berita Palembang
Anggota DPRD Kritisi Penerapan Sistem Ganjil Genap di Palembang, Sebut Perlu Kajian Mendalam
Diungkapkannya, jika Pemkot Palembang serius ingin menerapkan sistem ganjil genap, maka harus ada kajian mendalam terkait dampaknya.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
"Kami akan terus melakukan pemantauan hingga H-1 Idul Fitri untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga," ujar Ayu, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Sumsel.
Menjelang puncak kebutuhan masyarakat pada H-5 Idul Fitri, Ayu meminta Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan untuk lebih ketat dalam mengontrol harga guna mengantisipasi lonjakan yang dapat membebani masyarakat.
"Pemerintah harus lebih aktif dalam mengawasi harga sembako. Jangan sampai masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hari raya. Kami juga meminta Pemkot Palembang untuk memastikan stock bahan sembako tersedia di Pasar yang ada di kota palembang dengan harga yang terjangkau"tambahnya
Selain memantau harga, rombongan juga mencatat bahwa daya beli masyarakat di pasar tradisional masih rendah meskipun sudah mendekati Lebaran.
Oleh karena itu, Fraksi PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional sebagai bentuk dukungan terhadap pedagang kecil.
"Pasar tradisional memiliki nilai lebih yang tidak bisa digantikan. Dengan berbelanja di sini, kita turut membantu pedagang kecil bertahan di tengah persaingan dengan ritel modern," ujar Ayu.
Disisi lain, dalam sidak itu sendiri Ayu dan rombongan sendiri tidak menemukan lagi produk 'Minyak Kita' minyak goreng subsidi yang dijual para pedagang, dengan alasan para pedagang sudah habis atau memang tidak menjual.
"Mungkin sudah beredar luas (tidak sesuai) dan telah ditarik dipasaran. Kita juga tadi komunikasi ke pedagang sudah ada putus barangnya (habis), dan dijual pedagang hingga Rp19 ribu dengan berat kurang 1 liter yang tidak sesuai aturan, " tandasnya.
Senada dengan itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Palembang Duta Wijaya Sakti menekankan pentingnya pengendalian harga menjelang Idul Fitri.
"Harapan masyarakat jelas, harga kebutuhan pokok harus stabil. Kami mendorong Dinas Perdagangan untuk memastikan pengendalian harga berjalan baik hingga Lebaran," ungkapnya.
Direktur Operasional Pasar, Ade Irawan, mengundang para pedagang mereka untuk dapat berdagang di pasar pasar tradisional kota Palembang. "Sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar," jelasnya.
Sedangkan Elsa Noviani, Kepala Bidang Stabilisasi dan Sarana Distribusi (SSDP) Dinas Perdagangan Kota Palembang. menyampaikan pihaknya terus memantau harga setiap hari. Selain itu, untuk menstabilkan harga pihak ya juga menggelar pasar murah disetiap kecamatan.
Sementara itu, salah satu pedagang Hj Ero, menyebut saat ini harga bawang dari Rp 35 ribu naik menjadi Rp 48 ribu/perkilogram. Begitu juga harga cabai mengalami kenaikkan yang cukup tajam.
Namun untuk harga daging ayam masih relatif stabil dimana harga penjualan Rp 30 ribu/kilogramnya. Sementara itu, harga daging sapi Rp 140 ribu/kilogramnya. "Untuk harga daging sapi masih stabil," kata Toto, pedagang daging.
Melalui kunjungan ini, Gabungan Fraksi PDI Perjuangan dari DPRD Provinsi Sumsel dan Kota Palembang mengajak masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional sebagai upaya menggerakkan ekonomi mikro.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
International Education Fair Hadirkan Puluhan Institusi Pendidikan dari dalam dan Luar Negeri |
![]() |
---|
Pohon Tumbang Menimpa Satu Motor di Jalan Kamboja Ilir Timur I Palembang, Rusak dan Penyok |
![]() |
---|
Gerak Cepat Tangan Pencuri di Palembang Beraksi di Konter Pulsa, Bawa Kabur Uang Rp 800 Ribu |
![]() |
---|
50 Ton Santan Beku Asal Sumsel Siap Diekspor ke China, Sudah Jalani Sertifikasi Karantina |
![]() |
---|
Digital Lounge CIMB Niaga Permudah Layanan Perbankan Digital, Diminati Anak Muda di Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.