HOAX Penculikan di Palembang
HOAX Video Anak Dimutilasi di Dalam Karung di Palembang, Polisi Minta Jangan Mudah Bagikan Video
Sejumlah media sosial di Palembang dihebohkan dengan pesan berantai serta video diduga penculikan anak dibawah umur.
Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Ringkasan Berita:- Beredar video penculikan dan mutilasi diduga di Palembang.- Polisi memastikan jika hal tersebut adalah hoax.
- Polisi menyebut video tersebut hanya main-main antar warga
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejumlah media sosial di Palembang dihebohkan dengan pesan berantai serta video diduga penculikan anak dibawah umur.
Anak tersebut dimutiliasi dan dimasukkan ke dalam karung.
Ini membuat resah masyarakat di Palembang.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Kemuning, AKP Jalili memastikan bahwa video tersebut bohong atau hoax.
"Hoax itu. Bohong, jangan mudah percaya," katanya ketika dikonfrimasi Sripoku.com, Selasa (28/10/2025).
Jalili mengimbau kepada masyarakat agar tidak termakan informasi negatif tersebut.
"Saya imbau agar masyarakat, pengguna media sosial cermat saat menggunakan medsos, jangan mudah mengeshare sebelum tahu kebenaran tentang berita tersebut," ungkapnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan juga mengatakan hal yang serupa dan menganggap informasi tersebut hanyalah hoax.
"Tidak ada peristiwa tersebut di Palembang," katanya.
Baca juga: WASPADA Teror Pesan Berantai Penculikan dan Mutilasi Anak di Palembang, Polisi Pastikan HOAX
Baca juga: Blak-blakan Bela Uya Kuya Rumah Dijarah, Denise Chariesta Sebut Sang Politisi Jadi Korban Video Hoax
Seperti diketahui, beredarnya video viral berdurasi 34 detik, memperlihatkan warga membuka kain yang berisi tubuh anak laki-laki yang kepalanya terpisah.
Tampak banyak mengerumuni dan berteriak ketika kain itu dibuka.
Video itu juga diiringi pesan yang berbunyi 'Telah terjadi penculikan anak..bagian kepala + bdan terpisah,.. menurut kabar berita kejadian alamatnya di lorong pahlawan dkt kantor polda Palembang '.
Selain itu di media sosial TikTok juga beredar pesan voicenote seorang ibu-ibu yang menyebut kalau anaknya hampir menjadi korban penculikan.
Seperti diketahui vidio mutilasi anak dibawah umur beredar di media sosial, khususnya grup sekolah dan ibu ibu melalui aplikasi WhatsApp
"Kami khawatir, sebab anak kami masih kelas dua. Memang rumah kami dengan sekolah termasuk dekat, tapi tetap saja, karena dari rekamnan tersebut ada lima pelaku membawa sajam," ungkap Elyana.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.