Guru di Palembang Dimintai Ngeluh
Viral Guru Ngeluh Dimintai Uang Oknum Disdik Palembang Untuk Urus Sertifikasi, Ratu Dewa Siap Sanksi
Belum lagi mereka diwajibkan membayar zakat melalui Baznas Palembang sehingga harus keluar biaya lebih besar lagi.
Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral seorang guru mengungkapkan keluh kesahnya karena setiap kali lebaran, mereka harus mengeluarkan uang lebih karena diminta petugas sebagai fee atau "biaya" pengurusan sertifikasi.
Belum lagi mereka diwajibkan membayar zakat melalui Baznas Palembang sehingga harus keluar biaya lebih besar lagi.
Guru itu mengeluh harus mengeluarkan uang Rp 200 ribu yakni Rp 150 ribu uang bagi ASN yang lulus PPG atau sertifikasi dan Rp 50 ribu adalah zakat yang wajib disalurkan ke Baznas.
Guru itu mengeluh keberatan karena uang sertifikasi saja belum cair atau belum turun tapi sudah harus memberikan uang jasa.
Dia mengaku tidak ikhlas memberikan uang itu karena dia sendiri terpaksa harus berutang, namun pihak lain dengan mudahnya meminta uang itu sebab setelah membayar zakat di Baznas juga dia harus membayar lagi zakat di dekat rumahnya.
Dia mengaku tidak sendirian keberatan dengan kebijakan itu, banyak juga guru lainnya yang juga merasa keberatan namun tidak berani berbicara lugas.
Curhatan guru itu ramai dibagikan oleh akun @palembang.terkini dan ramai dikomentari warga net.
"Min tolong viralke, bebener be wong dinas ni, tiap tahon nak lebaran setiap ASN dipintak i 50k zakat, kalo yang lulus PPG/sertifikasi bayar Iagi 150k, jadi total 200k, bukan apo e min, kami ni tetap bayar Iagi dewek zakat deket rumah, trs masalah 150k itu alangkenyo, duet be belom cair, nak ngator nyetok nian, wong daerah ni, banyak alasan ini itu, kalo gek tenggelam tebuang palembang di azab lantak wong2 rakus dzalim mak ini. Aku dak ikhlas min. Tau lah dewek korup galo mak ini, kami be tahan behutang, ini beraso dipalak iming-iming zakat tapi narek hargo. Tolong min, bnyak ASN guru dak berani speakup"
Artinya
"min tolong virakan yang benar saja orang dinas ni (Dinas pendidikan), setiap tahun menjalang lebaran setiap ASN diminta Rp 50 ribu zakat, kalau yang lulus PPG/sertifikasi bayar Iagi Rp150 ribu jadi total Rp 200k. Sedangkan kami tetap bayar Iagi sendiri zakat dekat rumah, lalu masalah Rp 150 itu, uangnya saja belum cair, mau mengatur siapkan stok dulu orang daerah banyak alasan ini itu
Kalau nanti tenggelam terbuang Palembang di azab karena orang-orang rakus dzalim seperti ini.
Saya tidak ikhlas min. Tahu lah sendiri korup semua seperti ini, kami sendiri rela berhutang, ini merasa dipalak iming-iming zakat tapi menerapkan harga. Tolong min, banyak ASN guru tidak berani bicara," tulis guru itu.
Selain itu juga viral disebut sejumlah ASN mendatangi hotel meminta THR.
Viralnya curhatan itu menuai sejumlah kritik dari warga net namun ada pula yang mendukung.
Banyak yang mengkritisi mengapa zakat harus dipaksa karena zakat bisa disalurkan dimana saja dan juga pungli pengurusan sertifikasi juga disayangkan.
Kerajinan Sulam Angkinan di Kampung Sunan, Pertahankan 15 Motif dan Tradisi Pakaian Adat Palembang |
![]() |
---|
Bak Mandi Ikut Diangkut, Penjarah Isi Rumah Ahmad Sahroni Diduga Bukan Warga Sekitar Kebon Bawang |
![]() |
---|
Polres Pagar Alam Bekuk Bandar Narkoba Amankan 20 Gram Sabu dan Ekstasi di Pondok Persawahan |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Rumah Ahmad Sahroni Digeruduk Massa, Barang Dijarah Hingga Ada yang Berenang |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Buku Sejarah Kelas 12 Halaman 62 - 65 Kurikulum Merdeka, 5 Soal Asesmen Bab 1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.