Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

Nasib 2 Anggota TNI yang Diduga Tembak 3 Polisi Saat Gerebek Sabung Ayam, Kodam II Sriwijaya Tegas

Jika dalam proses investigasi kedua oknum TNI terbukti menyebabkan ketiga korban meninggal dunia, akan diberikan hukuman setimpal.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
BERI KETERANGAN -- Kepala Penerangan Kodam II Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar menjelaskan perkembangan penanganan kasus penembakan tiga anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kodam II Sriwijaya memastikan proses hukum bagi oknum TNI jika terbukti terlibat dalam peristiwa penembakan yang menewaskan tiga orang anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam investigasi.

Jika dalam proses investigasi kedua oknum TNI terbukti menyebabkan ketiga korban meninggal dunia, akan diberikan hukuman setimpal.

"Dalam hal ini Kodam II Sriwijaya pak Pangdam berkomitmen, tidak akan mentolerir dan tidak bermain-main bakal memberikan sanksi hukuman sesuai aturan yang berlaku kepada prajurit yang melanggar aturan. Apalagi meresahkan masyarakat," ujar Eko Syah Putra, Selasa (18/3/2025).

Dua pelaku penembakan diduga dari anggota TNI Ramil Negara Batin, Kodim Way Kanan. 

Eko menyebut ada pertanyaan sebagai apa dua anggota TNI di sabung ayam itu apakah sebagai pengelola atau pemilik tempat, masih didalami dan diinvestigasi. 

"Saya garis bawahi ini masih dalam proses investigasi," katanya.

Untuk kedua pelaku Kopka Basar dan Peltu Lubis sudah diamankan di Denpom 23 Lampung. Keduanya semalam menyerahkan diri. 

"Saat ini keduanya masih menjalankan pemeriksaan. Dan kemungkinan keduanya dibawa ke Palembang? tidak, karena kejadian dan penanganannya di Lampung, " katanya.

Baca juga: Selidiki Oknum TNI Diduga Terlibat Kelola Judi, Penjelasan Kapolda Lampung dan Kapendam Sriwijaya

Baca juga: Kapendam II Sriwijaya Bicara Soal Oknum TNI Disebut Miliki Tempat Judi Sabung Ayam di Way Kanan

AKP Anumerta Lusiyanto Tinggalkan Istri dan 1 Putri

Almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto meninggalkan seorang istri bernama Sasmiyatun dan seorang putri bernama Salsabila, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Jakarta.

Dimana almarhum AKP (Anm) Lusiyanto menjadi salah satu dari tiga korban penembakan saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

AKP (Anm) Lusiyanto akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur yang berada 100 meter dari rumah duka.

Parwati kakak perempuan nomor tiga dari almarhum AKP (Anm) Lusiyanto, SH mengatakan, sempat ada firasat yang ia rasakan, dimana beberapa hari yang lalu pada saat libur panjang sempat kumpul-kumpul.

Lalu pada saat kumpul saat almarhum Lusiyanto pulang ke Desa Sumber Harjo itu, Parwati sempat mengambil video kebersamaan saat kumpul tersebut.

"Pada saat itu Lusiyanto itu sempat bilang nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo gantian juga kumpul di Negara Batin. Saya diminta untuk menginap di rumah dinasnya, itu permintaannya," bebernya. 

Ia mengungkapkan bahwa almarhum AKP (anm) Lusiyanto tidak ada pesan-pesan terakhir yang disampaikan.

Namun menurut Parwati jika almarhum Lusiyanto kangen terhadap ibunya, almarhum menelepon dirinya. 

"Tidak ada pesan terakhir namun almarhum Lusiyanto mengatakan jika dia kangen ibu dia menelepon saya. Karena menurut almarhum saya ini sosok penganti ibu, jadi kalau Lusiyanto kangen ibu selalu menelepon saya," tuturnya. 

Selanjutnya, ia juga menuturkan dalam beberapa Minggu ini memang Lusiyanto ini ingin selalu berkomunikasi melalui handphone dan juga selalu ingin berkumpul dengan keluarga lainnya. 

"Bahkan pada hari Minggu kemarin pulang adik saya Lusiyanto ini pulang kesini. Bahkan sempat ikut tarawih di mushola dekat rumah mba saya. Lalu abis sahur berangkat pulang kembali ke Way Kanan," katanya.

Lanjut kata dia, adiknya almarhum Lusiyanto ini kesehariannya baik dan orangnya sabar.

"Lusiyanto ini adik bungsu yang paling nurut sama mba-mbanya. Serta paling manja dengan keempat mba-mbanya," kenangnya sambil menangis. 

Ia juga menyampaikan, setelah mendapatkan kabar duka ini pihak keluarga sangat merasa kehilangan sosok orang yang disayangi di keluarga besar.

"Ya kami sangat kehilangan sosok adik kami yang sangat kami sayangi ini. Dan sangat-sangat luar biasa di tengah-tengah keluarga. Kami sempat tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini," bebernya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, setelah kejadian ini ia meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku.

"Harapan saya dan keluarga besar meminta keadilan seadil-adilnya untuk ditindak tegas pelaku penembakan adiknya," mintanya.

Lanjutnya, untuk pemakaman akan dilaksanakan di pemakaman keluarga di Desa Sumber Harjo.

"Kami sudah izin sama istri dan anaknya bahwa pemakaman dilangsungkan disini didekat makam bapak dan kakaknya atau di pemakaman keluarga besar," bebernya.

Pada kesempatan ini ia juga menyampaikan doa untuk almarhum Lusiyanto yang meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya.

"Semoga diterima amal ibadahnya diampuni segala dosa-dosanya. InsyaAllah ini sudah takdir Allah jalannya. Dimana almarhum meninggal dunia ketika menjalankan tugas memberantas kebatilan," ujarnya. 

Kepergiannya bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh rekan dan masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok polisi yang tegas namun penuh kepedulian.

Sarijan (86), yang merupakan keluarga jauh sekaligus tetangga kecil almarhum Lusiyanto, menuturkan bahwa ia sudah tinggal di Desa Sumber Harjo sejak 1953 dan masih memiliki hubungan keluarga dengan ibu almarhum.

"Saya sangat mengenal beliau sejak kecil. Dia adalah anak bungsu. Kami biasanya memanggilnya 'Lusin' karena anak ke-12," tutur Sarijan.

Sarijan mengaku bahwa almarhum Lusiyanto adalah sosok yang sederhana. Ia sering pulang ke kampung halaman dan mengunjungi kakak-kakaknya.

"Bahkan sebelum kejadian kemarin, dia sempat pulang ke sini (Desa Sumber Harjo)," katanya.

Duka mendalam menyelimuti keluarga besar almarhum di kampung halamannya, Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Di rumah duka, suasana haru terasa begitu kuat. Sejak siang, para pelayat, termasuk rekan-rekan sejawat almarhum, mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Dua tenda telah didirikan di halaman rumah, sementara papan ucapan belasungkawa berjejer di sepanjang jalan menuju kediaman keluarga.

Selain AKP (Anm) Lusiyanto, salah satu korban lainnya, Aipda (Anm) Petrus Aprianto, juga dimakamkan di kampung halamannya di TPU Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur.

 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved