Berita Viral

Sosok Aipda IR, Oknum Polisi di Grobogan Intimidasi Kusyanto Pencari Bekicot Berujung Salah Tangkap

Aipda IR, oknum polisi terbukti salah tangkap Kusyanto(38) pencari bekicot warga asal Grobogan, Jawa Tengah. dituduh mencuri pompa air bermesin diesel

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews
SOSOK AIPDA IR SALAH TANGKAP PENCARI BEKICOT - Ilustrasi polisi. Aipda IR, oknum polisi terbukti salah tangkap Kusyanto(38) pencari bekicot warga asal Grobogan, Jawa Tengah. dituduh mencuri pompa air bermesin diesel. Aipda IR merupakan anggota polisi yang bertugas Polsek Geyer. 

Setelah mengalami intimidasi saat diinterogasi, Kusyanto lantas digelandang Aipda IR ke Mapolsek Geyer untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kusyanto terbukti tidak melakukan pencurian pompa air seperti yang telah dituduhkan.

"Kusyanto tidak bersalah dan tuduhan pencurian itu tidak bisa dibuktikan. Kusyanto benar-benar pencari bekicot," terang penyidik Satreskrim Polsek Geyer yang enggan identitasnya dipublikasikan.

"Di bronjong motornya juga masih ada banyak bekicot. Anggota kami Aipda IR telah salah langkah," lanjutnya.

Kusyanto mengaku trauma dan sakit hati setelah menjadi korban salah tangkap dan dipersekusi oleh oknum polisi.
 
"Demi Allah, saya bukan pencuri. Keseharian cuma berburu bekicot untuk dijual," tutur Kusyanto sambil terisak menangis saat ditemui di rumahnya.

Ia meminta Aipda IR meminta maaf secara langsung dan nama baiknya dipulihkan.

"Saya orang enggak punya, enggak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan. Saya sakit hati, malu, dan takut pergi keluar," kata Kusyanto dengan tatapan kosong dan ekspresi ketakutan.

Terkait kasus ini, kakak Kusyanto, Jumiyatun (45) yang membela sang adik dan menuntut adanya permintaan maaf. 

"Apa karena kami orang tak punya terus diperlakukan seenaknya. Kami minta nama baik Kusyanto dipulihkan dan pelaku meminta maaf secara langsung. Mental adik saya hancur. kasihan," kata Jumiyatun.

Hal yang sama diungkap tetangga Kusyanto, Sri Mutipah (51) juga turut mengungkapkan kemarahannya. 
"Kasihan Kusyanto difitnah, dihajar, dan dipermalukan. Dia enggak neko-neko, disuruh apa pun oleh para tetangga juga nurut. Kalau siang ngarit, kemudian nyari bekicot. Ngawur itu, kami enggak terima dan pelakunya harus minta maaf," tegas Sri Mutipah.

Masih dari Kompas.com,  Kusyanto tinggal di rumah berukuran 12 meter x 14 meter.

Kediamannya mencerminnya betapa sederhana hidupnya.

Rumah Kusyanto pun hanya berdinding kayu, beralaskan tanah tanpa plafon.

"Walau orang kecil, saya tidak pernah mencuri. Saya dipaksa mengaku maling, padahal saya bukan maling," tegas pria tamatan Sekolah Dasar tersebut.

Viral Di Medsos

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved