Berita Viral
Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Tambora, Suka Pinjamkan Uang ke Warga
Korban Tjong Sioe diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan es batu, anaknya Eka bekerja di bidang perpajakan
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kematian Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35), ibu dan anak yang ditemukan di dalam toren rumah mereka, Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat menggegerkan warga.
Korban Tjong Sioe diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan es batu.
Sementara, anaknya, Eka Serlawati yang berusia 35 tahun bekerja di bidang perpajakan.
Baca juga: Kondisi Terakhir Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Tambora, Ada Luka Diduga Dibunuh
Dalam kesehariannya, korban dikenal sebagai sosok yang sering membantu warga.
"Selain dia jualan batu es, dia suka minjemin duit ke orang. Dia sering nolongin orang lewat minjemin duit gitu," ujar salah seorang warga, Marni, saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Meskipun sering memberi pinjaman, TSL dikenal tidak pernah menekan orang yang berutang padanya.
"Dia nagih, tapi enggak kaya orang-orang. Nyantai orangnya. Kalau kita bilang enggak ada, ya sudah, dia enggak maksa," kata dia.
Meski memiliki kondisi ekonomi yang cukup baik, TSL dikenal hidup sederhana.
Ia tidak menunjukkan gaya hidup mewah dan selalu tampil biasa saja.
"Orangnya sederhana. Kalau keluar rumah pun enggak wah, pakaiannya juga biasa aja, kayak orang pada umumnya," jelas dia.
Marni juga mengungkapkan bahwa, Tjong Sioe Lan merupakan seorang janda yang sudah ditinggal meninggal oleh suami pada 2024.
"Dia janda ditinggal meninggal, lakinya sakit pas pemilu kemarin," ujar Marni.
Baca juga: Awal Mula Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Tambora, Putranya Cium Bau Menyengat
Suami korban sudah lama mengidap penyakit paru-paru. Bahkan, karena penyakitnya, bobot tubuh suami TSL menyusut.
"Saya enggak tahu persisnya sakit apa, tapi ya penyakit tua gitu lah," kata dia.
Selain sakit, suami TSL juga memiliki disabilitas dengan kondisi kaki yang kecil.
Meski begitu, TSL dikenal tidak pernah mengeluhkan keadaan suaminya dan selalu merawatnya dengan penuh perhatian.
"Istrinya enggak pernah mempermasalahkan kondisi suaminya. Dia selalu merawat dan nurutin apa yang dimau suaminya," kata Marni.
Bahkan, saat sang suami harus makan menggunakan selang, TSL tetap berusaha memenuhi keinginannya untuk makan makanan favoritnya.
"Kalau suaminya pengin makan enak, dia selalu usahakan," imbuh dia.
Sejak suaminya meninggal, TSL tinggal bersama dua anaknya hingga akhirnya ditemukan tewas bersama putrinya.
Diketahui, mayat ibu dan anak itu pertama kali ditemukan oleh anak keduanya, Ronny (32) yang mencium bau tak sedap pada Kamis (6/3/2015) sekitar pukul 23.00 WIB.
Sempat Cekcok Soal Menikah
Ttim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
Surya, tetangga korban menjelaskan, dirinya bertemu dengan Tjong Sioe Lan terakhir kali sebelum bulan puasa Ramadan 2025.
Ketika itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena sudah saling mengenal.
"Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010," katanya saat ditemui, Sabtu (8/3/2025).
Surya mengungkapkan korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka.
Sedangkan Ronny diakui memilih tinggal sendiri di kost yang tidak ia ketahui tempatnya.
Eka anak pertama Tjong sudah berusia 35 tahun dan belum menikah.

Surya menyatakan, bahwa Ronny sempat debat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.
Namun, kata Surya, Tjong tidak memberikan izin kepada Ronny untuk menikah sebelum kakanya merasakan itu.
"Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok," tuturnya.
Rumah korban lantai tiga, tapi yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.
Sebab, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakan kepada para perantau dari berbagai daerah.
"Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping," ungkapnya.
Pertama Kali Ditemukan
Ketua RT 05 RW 002, Sri Priyanti (45), mengatakan, anak laki-laki korban menyadari ibunya tidak pulang sejak Sabtu (1/3/2025) malam.
Namun, ia tidak langsung melapor ke pengurus lingkungan.
"Dia (Ronny) ngomong sama mantan RT, kan deket tuh rumahnya sama mantan RT-nya. Kalau saya mah kan agak jauh. Katanya dia bilang kalau mamahnya enggak pulang-pulang, saya mau lapor polisi aja. Tapi kata mantan RT itu, 'Jangan dulu, takutnya dia tiba-tiba pulang,'" ujar Sri Priyanti saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat RT 5, RW 2, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Namun, akhirnya Ronny tetap melaporkan ke polisi bahwa ibu dan kakaknya menghilang pada Selasa (4/3/2025).
Kabar kehilangan TSL dan ES juga mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Sri Priyanti pun terkejut melihat kabar itu.
Pasalnya, tidak hanya sang ibu saja yang hilang, ES juga dikabarkan ikut menghilang.
"Saya tahu dari Instagram teman saya, dikirim linknya. Mamahnya hilang sama kakaknya. Saya cuma kaget, perasaan yang pergi tuh mamahnya doang, kenapa yang bisa hilang kok dua orang, sama kakaknya," kata dia.
Baca juga: Diduga Dianiaya 4 Pelaku, Seorang Pria Tewas Bersimbah Darah di Semak Belukar Desa Pulauan OKI
Lalu, dua hari kemudian, tepatnya Kamis (6/3/2025), anak korban mencium bau menyengat yang berasal dari toren air di rumahnya.
Ia kemudian kembali melapor ke polisi.
"Hari Kamis, anaknya bilang kalau dia mencium bau mayat dan itu yang lapor ke polisi duluan anaknya juga. Saya juga dengar dari situ, soalnya dia apa-apa enggak bilang sama RT," jelas dia.
"Saya juga bingung, katanya dia laporin ada mayat, yang menunjukan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor," sambung dia.
Usai TSL dan ES dilaporkan tak bernyawa, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan pada Kamis (6/3/2025) malam dan proses evakuasi berlangsung hingga Jumat (7/3/2025) pukul 04.00 WIB.
"Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam. Warga juga tidak ada yang mendengar cekcok atau jeritan sebelumnya," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat satu buah mobil penyedot WC yang terparkir sekitar 30 meter dari rumah tersebut.
Namun, mobil penyedot WC terparkir bukan untuk menyedot kotoran, melainkan untuk menyedot air bekas tempat dua jenazah itu ditemukan.
Warga juga tampak berkerumun di sekitar rumah korban, sebagian menggunakan masker agar tak menghirup bau menyengat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Kami membenarkan, betul (mayat dua orang dalam toren di Tambora)," kata Arfan saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).
Diduga Korban Pembunuhan
Polisi memastikan adanya luka pada tubuh ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35) yang ditemukan di dalam toren rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (7/3/2025) pukul 01.30 WIB.
"Ada, ada (luka),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).
Kondisi TSL dan ES itu memperkuat dugaan bahwa mereka merupakan korban pembunuhan.
Ia menyebut, kedua jasad korban saat ini telah dibawah ke ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum.
"(Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” kata Arfan.
Sejauh ini, polisi masih menggelar serangkaian penyelidikan demi membuat kasus terang benderang.
Berdasarkan penyelidikan sementara, TSL dan ES diduga merupakan korban pembunuhan.
"(Diduga korban) pembunuhan,” kata Arfan.
Terbaru, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak korban pembunuhan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.
Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.
"Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban," kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).
Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.
Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.
"Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan," ujarnya.
Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.
Hery menuturkan untuk sementara jenazah ibu dan anak korban dugaan pembunuhan tersebut masih berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.
"Jenazah masih di forensik," tuturnya.
Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul Ibu yang Tewas di Toren Tambora Dikenal Sering Pinjamkan Uang ke Warga
Sebagian lainnya di Tribunjakarta.com dengan judul RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.