Wisata di Puncak Bogor Disegel

Sosok Pemilik Modal Hibisc Fantasy Wisata Puncak Bogor yang Dibongkar Dedi Mulyadi

Terungkap pemilik wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor yang dibongkar Gubernur Jawa Barta, Dedi Mulyadi.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
WISATA HIBISC FANTASY DIBONGKAR - Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025).Pemilik modal Hibisc Fantasy Puncak adalah pengusaha dari Semarang, Jakarta, dan Bogor. Kemudian, pengelolaannya dilakukan PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak perusahaan BUMD Jabar, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) bersama PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN 8). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap pemilik modal wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor yang dibongkar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak dilakukan karena tempat wisata tersebut dianggap melanggar izin mengelola lahan. 

Pemilik modal Hibisc Fantasy Puncak adalah pengusaha dari Semarang, Jakarta, dan Bogor

Kemudian, pengelolaannya dilakukan PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak perusahaan BUMD Jabar, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) bersama PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN 8).

WISATA DI BOGOR DI SEGEL DEDI MULYADI - Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). 
Adapun keempat wisata yang disegel antara lain, pabrik teh atau PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park), dan jembatan gantung Eiger Adventure Land, Megamendung.
WISATA DI BOGOR DI SEGEL DEDI MULYADI - Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). Adapun keempat wisata yang disegel antara lain, pabrik teh atau PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park), dan jembatan gantung Eiger Adventure Land, Megamendung. ((KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN))

Hal ini diketahui, saat Dedi Mulyadi bertemu dengan perwakilan pemilik modal Hibisc Fantasy Puncak Bogor.

"Siapa yang punya modalnya sih?” tanya Dedi Mulyadi kepada perwakilan pemilik modal, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (8/3/2025). 

"Yang punya PT Laksmana, domisilinya Semarang. Ada juga yang dari Jakarta dan Bogor. Namanya saya tidak tahu (yang Jakarta dan Bogor),” ujar perwakilan tersebut.

Baca juga: Martabat Saya Direndahkan, Curhat Dedi Mulyadi Menangis Lihat Objek Wisata di Puncak Bogor

Profil PT Jaswita Jabar

JLJ diketahui merupakan anak usaha PT Jaswita Jabar (Perseroda) yang merupakan BUMD, di mana saham perusahaan ini 100 persen dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat. 

Mengutip laman resmi PT Jaswita Jabar, PT JLJ didirikan pada tahun 2018 dengan modal dasar Rp 60 miliar.

Perusahaan ini berkantor pusat di Grha Jaswita Jalan Lengkong Besar Nomor 135 Bandung. Gedung ini juga dijadikan kantor pusat perusahaan induknya, BUMD PT Jaswita Jabar.

Pada awal pendiriannya, PT Jaswita Jabar menggenggam sebanyak 70 persen saham di JLJ, lalu pemegang saham terbesar kedua adalah PT Lestari Abadi Mandiri sebesar 29 persen, dan sisanya PT Anugrah Jaya Agung sebesar 1 persen. 

Nah pada tahun 2023, terjadi perubahan kepemilikan saham pada PT JLJ. PT Jaswita Jabar tercatat masih menggenggam 70 saham di JLJ, lalu 30 sisa saham yang dimiliki PT Lestari Abadi Mandiri dan PT Anugrah Jaya Agung beralih ke PT Bajo Tirta Juara. 

Dalam pengelolaan Hibisc Fantasy Puncak, PT JLJ bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN 8). 

Pemodal lainnya dalam pembangunan Hibisc Fantasy Puncak adalah PT Laksmana, sebuah perusahaan asal Semarang, Jawa Tengah.

Berita sebelumnya, Hibisc Fantasy Puncak di Tugu Selatan, Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, yang dibongkar Dedi Mulyadi baru beroperasi empat bulan. 

Dedi Mulyadi menginstruksikan pembongkaran kawasan wisata tersebut mulai Kamis (6/3/2025). 

Keputusan ini diambil setelah ditemukan sejumlah pelanggaran, termasuk pembangunan yang melebihi batas izin serta dampak terhadap lingkungan.

Dedi menegaskan tidak akan tebang pilih dalam menegakkan aturan, meskipun tempat wisata ini dikelola oleh PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak perusahaan BUMD Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita). 

"Banyak pelanggarannya, lingkungan, terus izin lokasinya karena kan (mereka) membangun melebihi apa yang ditetapkan. Kemudian ketinggian bangunannya," kata Dedi di lokasi. 

Melanggar Izin dan Merusak Lingkungan 

Sejak awal, Hibisc Fantasy Puncak hanya mendapatkan izin untuk mengelola lahan seluas 4.800 meter persegi.

Namun, dalam praktiknya, pembangunan meluas hingga mencapai 15.000 meter persegi, bahkan sampai ke pinggir sungai dan lahan perkebunan teh milik PTPN.

Pelanggaran ini sudah mendapat teguran sejak tempat wisata tersebut pertama kali beroperasi. 

Sehari setelah dibuka pada 11 Desember 2024, Pemkab Bogor langsung menyegelnya. 

Namun, pihak pengelola tetap menjalankan operasional dengan alasan telah mengantongi izin dasar dan masih melengkapi dokumen yang diperlukan.

Manajer Hibisc Fantasy Puncak, Andi Afriansyah, sebelumnya menyatakan bahwa penyegelan hanya berlaku untuk sebagian wahana, terutama Bianglala, bukan untuk seluruh area wisata. 

"Meski mendapat teguran, kami tetap diizinkan buka dan beroperasi sesuai izin yang sudah dikantongi sambil melengkapi proses perizinan yang belum selesai," ujarnya dalam berita Kompas.com yang tayang Sabtu (14/12/2024). 

Namun, fakta di lapangan menunjukkan adanya perluasan lahan yang tidak sesuai dengan perizinan awal. Menurut Dedi, hal ini tidak bisa dibiarkan sehingga tindakan tegas berupa pembongkaran langsung dilakukan.

"Sudah kami cek satu-satu, jadi tindakan tegasnya dibongkar mulai hari ini," tegasnya.

Pembongkaran Butuh Waktu 2 Bulan

Kepala Satpol PP Jabar, Ade Afriandi mengatakan, pembongkaran bangunan yang tidak masuk dalam Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) jumlahnya mencapai 25 bangunan. 

Ade pun memperkirakan pembongkaran membutuhkan waktu hingga dua bulan, karena terdapat bangunan wahana yang konstruksinya baja. 

"Contohnya wahana Bianglala. Itu kan konstruksinya baja semua, kemudian besar ukurannya. Sehingga tidak mungkin dilakukan pembongkaran tanpa teknik," katanya. 

Nantinya, untuk bangunan yang memiliki konstruksi baja akan dibongkar oleh pihak PT Jaswita agar tidak semakin merusak kondisi lahannya. 

Adapun saat ini, kata dia, pembongkaran masih terus dilakukan. Rata-rata, posisi bangunan dekat dengan sungai alami di kawasan tersebut.

"Jadi setelah membongkar, kita rapikan dan materialnya kita jauhkan dari sungai ya. Contoh misalkan batu bata atau tembok, bekas tembok, kemudian besi itu supaya tidak jatuh ke sungai ya," ucapnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Pemilik Modal Hibisc Fantasy Puncak yang Dibongkar Dedi Mulyadi?"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved