Arti Bahasa Arab

Arti Innallaha Jamilun Yuhibbul Jamaal, Makna Hadits Sahih Allah Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Allah mencintai seorang hamba yang memperindah/menghiasi ucapannya dengan kejujuran, hatinya dengan keikhlasan dan bertawakkal

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ARTI HADITS -- Ilustrasi tentang arti hadits Innallaha Jamilun Yuhibbul Jamaal, Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Mencintai Keindahan. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut ini adalah hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Mas’ûd radhiyallahu’anhu, tentang Allah Sang Maha Indah dan Mencintai Keindahan. 

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ


Arab latin:
Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal

Artinya:

“Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ûd radhiyallahu’anhu).

Dalam hadits serupa dengan redaksi berbeda, terdapat hadits lainnya.

Disadur dari laman muslim.or.id, Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa 

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

((لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقالُ ذرة من كبر)). قال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسناً ونعله حسنةً. قال: ((إن الله جميلٌ يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس)) رواه مسلم.

Artinya:

Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu”. Ada seorang yang bertanya: Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?).

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”[1].

Makna Hadits

Ada dua pokok dalam hadits ini yaitu Al Jamil atau Allah Maha Indah dan Allah menyukai keindahan.

Makna Al Jamil (Allah Maha Indah)

Dikutip dari laman muslim.or.id, Imam Ibnul Qayyim menjelaskan yang dimaksud Al Jamil atau Maha Indah  dalam ucapan beliau: “Keindahan Allah Ta’ala ada empat tingkatan: keindahan zat, keindahan sifat, keindahan perbuatan dan keindahan nama.

 Maka nama-nama Allah semuanya maha indah, sifat-sifat-Nya semuanya maha sempurna, dan perbuatan-perbuatan-Nya semuanya (mengandung) hikmah, kemaslahatan (kebaikan), keadilan dan rahmat (kasih sayang).

Sifat maha indah yang tidak ada satu makhlukpun menyerupainya.

Makna Allah mencintai Keindahan

Makna kedua Allah mencintai keindahan. Bahwa beribadah kepada Allah Ta’ala dengan sifat indah yang dicintai-Nya, dalam ucapan, perbuatan dan akhlak.

Banyak orang yang sangat memperhatikan penampilan lahiriah. Wajah harus cantik, baju harus mahal, sepatu harus bermerek dan sebagainya.  Itu semua manusiawi.

Namun, amat disayangkan, kerap perhatian kita terhadap "keindahan luar" tidak sebanding dengan perhatian kita terhadap "keindahan di dalam diri" yang tercermin dari ucapan, perbuatan dan akhlak.

Alias kita lebih memperhatikan penampilan lahiriah dibanding penampilan batin. Padahal dampak buruk kotornya hati, jauh lebih berbahaya dibanding dampak kotornya baju dll.

 Sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan”, mengandung dua unsur landasan Islam yang agung, yaitu pengetahuan tentang sifat Allah Ta’ala dan pengamalan dari sifat tersebut. 

Allah mencintai seorang hamba yang memperindah/menghiasi ucapannya dengan kejujuran, hatinya dengan keikhlasan, kecintaan, selalu kembali dan bertawakkal (kepada-Nya).

Allah mencintai anggota badannya dengan ketaatan (kepada-Nya), serta tubuhnya dengan memperlihatkan nikamat yang dianugrahkan-Nya kepadanya, dalam berpakaian, membersihkan tubuh dari najis dan kotoran, memotong kuku, dan sebagainya. 

Maka hamba yang dicintai-Nya adalah hamba yang mengenal-Nya dengan sifat maha indah-Nya kemudian beribadah kepada-Nya dengan keindahan yang ada pada agama dan syariat-Nya.

Hadits di atas maknanya meliputi keindahan pada pakaian dan alas kaki yang ditanyakan oleh sahabat di atas, juga maknanya secara umum meliputi keindahan pada segala sesuatu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“إن الله يحب أن يرى أثر نعمته على عبده”

“Sesungguhnya Allah suka melihat (tampaknya) bekas nikmat (yang dilimpahkan-Nya) kepada hamba-Nya”[11].

Maka Allah Ta’ala suka melihat (tampaknya) bekas nikmat (yang dilimpahkan-Nya) kepada hamba-Nya, karena ini termasuk keindahan yang dicintai-Nya, dan ini termasuk bentuk syukur kepada-Nya atas limpahan nikmat-Nya. Bersyukur adalah bentuk keindahan dalam batin, maka Allah Ta’ala suka melihat pada diri hamba-Nya keindahan lahir yang berupa tampaknya bekas nikmat-Nya pada diri hamba-Nya.

Oleh karena itulah, Allah menurunkan kepada hamba-hamba-Nya pakaian dan perhiasan untuk memperindah (penampilan) lahir mereka, dan Dia memerintahkan kepada mereka untuk bertakwa (kepada-Nya) karena ini akan memperindah batin mereka. 


Allah Ta’ala berfirman,

{يا بني آدم قد أنزلنا عليكم لباساً يواري سوآتكم وريشاً، ولباس التقوى ذلك خير}

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan, dan pakaian taqwa itulah yang lebih baik” (QS al-A’raaf:26).

Itulah penjelasan tentang arti Innallaha Jamilun Yuhibbul Jamaal, Makna Hadits Sahih Allah Maha Indah dan Mencintai Keindahan. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Inni Shoimun dalam Hadis, Sesungguhnya Aku Sedang Berpuasa, Cara Keren Menolak Marah & Maksiat

Baca juga: Pengertian Zakat Fitrah dan Zakat Mal dan Sejarah Diperintahkannya Mengeluarkan Zakat,

Baca juga: 4 Hadits tentang Kewajiban Zakat Fitrah Setiap Jiwa Bahkan Bayi yang Baru Lahir, Sebelum Sholat Ied

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved