Arti Bahasa Arab

Arti Inni Shoimun dalam Hadis, Sesungguhnya Aku Sedang Berpuasa, Cara Keren Menolak Marah & Maksiat

Maksud kalimat ini buka untuk riya, tapi lebih kepada menjaga diri sendiri dan pengaruh buruk orang lain dalam melakukan perbuatan tidak terpuji.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ARTI HADITS -- Ilustrasi arti inni shoimun dalam hadits nabi, sesungguhnya aku sedang berpuasa. 

TRIBUNSUMSEL.COM  -- Kata inni shoim atau inni shoimun adalah berasal dari bahasa Arab yang artinya : sesungguhnya aku sedang berpuasa. 

Kata inni shoimun yang berarti sesungguhnya aku sedang berpuasa ini, dapat menjadi jurus kita dalam menolak bertindak maksiat, bertindak bodoh atau menahan diri dari marah.

Hal ini seperti dijelaskan dalam sebuah  hadits nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari laman muslim.or.id, dri Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ .

“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)

Kalimat inni shoimun bukanlah maksud untuk riya menunjukkan bahwa memang sedang berpuasa. Kalimat ini lebih kepada menjaga diri sendiri dan pengaruh buruk orang lain dalam melakukan perbuatan tidak terpuji.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Termasuk yang dianjurkan adalah jika seseorang dicela oleh orang lain atau diajak berkelahi ketika dia sedang berpuasa, maka katakanlah “Inni shoo-imun, inni shoo-imun [artinya: Aku sedang puasa, aku sedang puasa]”, sebanyak dua kali atau lebih.” (Al Adzkar, hal. 183)

 إِنِّيْ صَائِمٌ، إِنِّيْ صَائِمٌ.

Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Sesungguhnya aku sedang berpuasa.

Masih dilansir dari laman yang sama, Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat bahwa ucapan “inni shoimun (aku sedang puasa” hendaklah diucap.

Demikian yang beliau ungkapkan dalam Al Adzkar. Namun dalam Syarhul Muhadzdzab, beliau berkata bahwa baik mengucapkan di lisan atau cukup dalam hati, keduanya sama-sama baik.

Namun mengucapkan di lisan itu lebih baik. Seandainya menggabungkan di antara kedua (di lisan dan batin), itu pun baik. 


Oleh karenanya, Ima Bukhari membawakan judul bab tentang masalah ini dengan konteks pertanyaan, “Apakah dengan lisan mengucapkan aku sedang puasa kala dicela?”

Sedangkan Ar Ruwyani berpendapat bahwa untuk berpuasa wajib di bulan Ramadhan, saat dicela hendaklah mengucapkan dengan lisan “aku sedang puasa”. Namun untuk selain puasa Ramadhan, maka cukup dalam batin saja. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved