PT Sritex Pailit

Sosok Megawati, Istri Iwan Setiawan Lukminto Komisaris Utama PT Sritex, Punya Jabatan Tinggi

Sosok Megawati Budiono, istri Komisaris utama PT Sri Rejeki Isman atau Sritex Tbk, Iwan Setiawan Lukminto, sebelumya Asisten Direktur Pemasaran

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
ig/ik.lukminto
ISTRI KOMISARIS UTAMA SRITEX. Potret (kiri) Iwan Setiawan Lukminto, (tengah) Megawati Budiono, (kanan) Liem Konstantinus Komisaris Independen Sritex. Megawati istri Komisaris utama PT Sri Rejeki Isman atau Sritex Tbk, Iwan Setiawan Lukminto menjabat sebagai komisaris. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Megawati Budiono, istri Komisaris utama PT Sri Rejeki Isman atau Sritex Tbk, Iwan Setiawan Lukminto.

Dikutip dari sritex.co.id, Megawati juga memiliki jabatan penting dalam perusahaan Sritex yang dipimpin sang suami.

Megawati bergabung dengan Sritex sebagai Head of Treasury pada tahun 2011-2014, kemudian menjadi Komisaris sejak tahun 2014 saat sang suami menjabat sebagai Direktur Utama.

PT SRITEX PHK MASSAL KARYAWAN AKIBAT PAILIT - Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto atau Wawan saat berpidato di hadapan ribuan karyawannya, Jumat (28/2/2025). Ada ribuan karyawan yang kena PHK akibat perusahaan pailit. Bagaimana nasib mereka ?
PT SRITEX PHK MASSAL KARYAWAN AKIBAT PAILIT - Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto atau Wawan saat berpidato di hadapan ribuan karyawannya, Jumat (28/2/2025). Ada ribuan karyawan yang kena PHK akibat perusahaan pailit. Bagaimana nasib mereka ? (KOMPAS.com/Romensy Augustino)

 

Megawati Budiono Lukminto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 4 Mei 1976. 

Melanir dari laman Linkedinnya, Megawati memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Deakin University, Melbourne, Australia pada tahun 1997. 

Sebelumnya jabatan sebagai Asisten Direktur Pemasaran pada tahun 2001-2011, Senior Advisor Lippo Bank Surabaya pada tahun 1999-2000, dan Asisten Direktur Keuangan Packing House Pty Ltd Melbourne pada tahun 1997-1998.
 
Iwan sang suami, merupakan generasi kedua konglomerat Lukminto, yang mendirikan Sritex hingga menjadi perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Mengutip Surya.co.id, Iwan anak dari pendiri Sritex Haji Lukminto ini sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung di dunia pertekstilan. 

Iwan Setiawan Lukminto bahkan beberapa kali masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Forbes pernah mencatat jumlah kekayaan pria yang saat ini berusia 49 tahun ini sebesar 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,05 triliun.

Atas kesuksesannya, Iwan Setiawan pernah masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes.

Iwan sempat masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2020.

Berdasarkan data terakhir pada September 2020, kekayaan Iwan mencapai USD 515 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun jika dihitung dengan kurs sekarang, yaitu USD 1 = Rp 15.700.

Jumlah harta tersebut membuatnya berada pada urutan ke-49 pada daftar orang terkaya di Indonesia.

Baca juga: Jejak Karier Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sritex yang Pailit hingga PHK Karyawan

Pada tahun sebelumnya, kekayaan Iwan tercatat mencapai USD 585 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun.

Namun sejak itu, namanya tak lagi masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Jumlah hartanya yang terbaru pun tidak lagi tercatat.

Diketahui, Sritex awalnya dibentuk oleh ayah saya, Pak Lukminto, seorang pedagang tekstil di pasar Klewer (Solo) pada 1966. 

Beranjak dari industri rumahan, industri kecil, menengah, lalu besar seperti sekarang. 

Awalnya Sritex hanya memasok untuk pasar domestik. Tapi pada 1980-an, pemerintah menggalakkan ekspor. 

Dari situ, Sritex mulai mempelajari untuk ekspor.

PT Sritex Alami Pailit

Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.

Dalam hal ini, PT Sritex  yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini ternyata memiliki utang menggunung yang ditaksir mencapai triliun.

perusahaan raksasa tekstil Indonesia ini bahkan sampai melakukan PHK massal pada 10.669 karyawannya.

Kini, PT Sritex harus gelar tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.

10.669 orang karyawan dengan rincian:

1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.

8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo

956 karyawan PT Primayuda Boyolali

40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang

104 karyawan PT Bitratex Semarang

Melansir Kompas.com, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021. Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN). 

Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.

Masalah keuangan ini makin diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.

Kemudian pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang memutuskan Sritex dan tiga entitas afiliasinya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, dalam keadaan pailit. 

Putusan ini diperkuat oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024.
 
Bersama sang adik, Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan (Wawan) Lukminto, memberi salam perpisahan kepada seluruh karyawan dan jajaran direksi PT Sritex. 

Kesedihan itu terasa begitu dalam saat harus berpisah dengan para karyawannya setelah perusahaan 58 Tahun beroprasi.

Wawan yang juga Komisaris Utama Sritex itu sempat menceritakan perkembangan pabrik yang didirikan oleh ayahnya.

Setelah ini, ia mengatakan ingin beristirahat terlebih dahulu sambil melihat perkembangan yang ada.

Kini, PT Sritex harus gulung tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved