PT Sritex Pailit

Jejak Karier Iwan Kurniawan Lukminto Dirut PT Sritex yang Pailit PHK Karyawan, Baru 2 Tahun Menjabat

Kariernya Iwan Kurniawan Lukminto semakin meningkat saat ditunjuk jadi wakil direktur utama Sritex pada 2014, baru menjabat Direktur Utama 2 Tahun

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/ik.lukminto
JEJAK KARIER IWAN KURNIAWAN LUKMINTO - Potret Iwan Kurniawan Lukminto menjabat Direktur Utama PT Sritex diunggah pada (13/3/2023). Karier Iwan Kurniawan Semakin meningkat saat ditunjuk jadi wakil direktur utama Sritex pada 2014, baru menjabat Direktur Utama 2 Tahun 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengulik jejak karier Iwan Kurniawan Lukminto, Direktur Utama PT Sritex, perusahaan Tekstil yang kini alami pailit hingga PHK 10.669 karyawannya.

Iwan Kurniawan menggantikan posisi yang sebelumnya diemban oleh sang kakak, Iwan Setiawan Lukminto sejak 2023.

Pria berusia 42 tahun ini merupakan anak keempat dari pendiri Sritex, HM Lukminto. 

Baca juga: Harta Kekayaan Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris PT Sritex yang Pailit PHK Karyawan

IWAN KURNIAWAN LUKMINTO - Foto Iwan Kurniawan Lukminto (kiri) saat ditemui awak media di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 20 Desember 2024. (kanan) 
Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto atau Wawan saat berpidato di hadapan ribuan karyawannya, Jumat (28/2/2025).
IWAN KURNIAWAN LUKMINTO - Foto Iwan Kurniawan Lukminto (kiri) saat ditemui awak media di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 20 Desember 2024. (kanan) Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto atau Wawan saat berpidato di hadapan ribuan karyawannya, Jumat (28/2/2025). (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf- (KOMPAS.com/Romensy Augustino )

Sebagai anak konglomerat, Iwan tentunya mendapatkan pendidikan terbaik di kampus elite luar negeri. 

Ia diketahui merupakan lulusan dari Johnson & Wales University, Northeastern University, dan Boston University.

Di dunia tekstil, Iwan Kurniawan bukanlah orang baru.

Ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang tersebut.

Sama seperti kakaknya yang mengawali karier di Sritex, Iwan Kurniawan juga memulai kariernya di Sritex sebagai Direktur Divisi Garment.

Kariernya semakin meningkat saat ia ditunjuk menjadi wakil direktur utama Sritex pada 2014.

Iwan mengemban posisi tersebut hingga 2023.

Barulah setelahnya dia dipercaya menjadi direktur utama Sritex sejak 2023 hingga saat ini.

Selain aktif di dunia bisnis tekstil, pria yang kerap disapa Wawan ini juga aktif di sejumlah organisasi.

Iwan Kurniawan merupakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta pada 2018 hingga 2023. 

Ia juga merupakan Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia sejak 2020.

Selain itu, sebagai Dewan Pembina Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Sebagai sosok pengusaha, Iwan Kurniawan dikenal sangat peduli terhadap isu-isu pemenuhan hak anak.

Bahkan, ia membuat 23 kebijakan di PT Sritex yang mengedepankan hak-hak anak, yakni di antaranya tidak mempekerjakan anak di bawah umur, menyediakan ruang laktasi, dan menyediakan klinik bagi anak karyawan.

Soal harta kekayaannya, tak diketahui pasti berapa nilai kekayaan yang dimiliki Iwan Kurniawan.

Mengutip Bangkapos.com, Lukminto dan Susyana memiliki 5 anak. Mereka adalah Vonny Imelda, Iwan Setiawan Lukminto, Lenny Imelda, Iwan Kurniawan, dan Margaret Imelda.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kelimanya memiliki saham di SRIL atas nama individu; yang terbesar Iwan Setiawan 109 juta (0,53 persen), Iwan Kurniawan 108 juta (0,52 persen), Vonny 1,8 juta (0,01 persen), serta Margaret dan Lenny masing-masing 1 juta (0,01 persen).

Hingga akhirnya HM Lukminto meninggal dunia pada 5 Februari 2014 di Singapura. Kemudian perusahaannya dipimpin oleh Iwan Setiawan Lukminto, anak pertama HM Lukminto, lalu berlanjut dipegang oleh Iwan Kurniawan Lukminto.

Diketahui, Sritex awalnya dibentuk oleh ayah saya, Pak Lukminto, seorang pedagang tekstil di pasar Klewer (Solo) pada 1966. 

Beranjak dari industri rumahan, industri kecil, menengah, lalu besar seperti sekarang. 

Awalnya Sritex hanya memasok untuk pasar domestik. Tapi pada 1980-an, pemerintah menggalakkan ekspor. 

Dari situ, Sritex mulai mempelajari untuk ekspor.

PT Sritex Alami Pailit

Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.

Dalam hal ini, PT Sritex  yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini ternyata memiliki utang menggunung yang ditaksir mencapai triliun.

perusahaan raksasa tekstil Indonesia ini bahkan sampai melakukan PHK massal pada 10.669 karyawannya.

Kini, PT Sritex harus gelar tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.

10.669 orang karyawan dengan rincian:

1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.

8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo

956 karyawan PT Primayuda Boyolali

40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang

104 karyawan PT Bitratex Semarang

Melansir Kompas.com, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021. Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN). 

Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.

Masalah keuangan ini makin diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.

Kemudian pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang memutuskan Sritex dan tiga entitas afiliasinya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, dalam keadaan pailit. 

Putusan ini diperkuat oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024.
 
Bersama sang adik, Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan (Wawan) Lukminto, memberi salam perpisahan kepada seluruh karyawan dan jajaran direksi PT Sritex

Kesedihan itu terasa begitu dalam saat harus berpisah dengan para karyawannya setelah perusahaan 58 Tahun beroprasi.

Wawan yang juga Komisaris Utama Sritex itu sempat menceritakan perkembangan pabrik yang didirikan oleh ayahnya.

Setelah ini, ia mengatakan ingin beristirahat terlebih dahulu sambil melihat perkembangan yang ada.

Kini, PT Sritex harus gulung tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved