Ayah dan Anak Tewas Diracun di Blora

Terkuak Jenis Racun Tewaskan Ayah dan Anak di Blora, Tersangka Campurkan ke dalam Air Mineral

Dugaan awal seorang ayah, Muslikin dan anaknya, SKP tewas setelah meminum air mineral yang telah bercampur racun gulma. bahan kimia untuk di rumput

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Dok. Polsek Ngawen
BAPAK ANAK KERACUNAN - Petugas Laboratorium Kesehatan(Labkes) Blora saat melakukan pengecekan air yang sudah tercampur dengan racun gulma atau rumput yang menyebabkan dua warga Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, meninggal dunia. korban Muslikin ditemukan tewas tergeletak dengan mulut mengeluarkan busa. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pria bernama Muslikin (45) dan anak perempuannya, SKP (9), ditemukan tewas setelah meminum air bercampur racun di Desa Sambonganyar pada Jumat (21/2/2025).

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, dan memeriksa sejumlah saksi untuk menyelidiki penyebab kematian bapak dan anak tersebut.

Dugaan awal Muslikin dan SKP tewas setelah meminum air mineral yang telah bercampur racun gulma.

Baca juga: Detik-detik Ayah & Anak di Blora Tewas Diracun Kerabat, Teriak Minta Tolong, Keluar Busa dari Mulut

PELAKU DITANGKAP - Sejumlah petugas berpose dengan pelaku pembunuhan di Blora, belum lama ini. Polisi memperlihatkan pelaku yang membunuh ayah dan anak di Blora menggunakan racun gulma. Ternyata pelaku masih keluarga.
PELAKU DITANGKAP - Sejumlah petugas berpose dengan pelaku pembunuhan di Blora, belum lama ini. Polisi memperlihatkan pelaku yang membunuh ayah dan anak di Blora menggunakan racun gulma. Ternyata pelaku masih keluarga. (POLRES BLORA/Tribunjateng.com)

Racun gulma atau herbisida diketahui bahan kimia yang digunakan untuk membasmi gulma yang dapat digunakan di kebun, halaman, atau lahan pertanian. 

"Hasil identifikasi menunjukkan bahwa korban diduga meninggal akibat mengonsumsi air yang telah tercampur racun gulma," jelas Kapolsek Ngawen, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Lilik Eko Sukaryono, dilansir dari Kompas.com, Kamis, (27/2/2025).

Setelah meneguk air bercampur larutan racun gulma itu, korban Muslikin ditemukan tewas tergeletak dengan mulut mengeluarkan busa.

Sementara, 20 menit setelah sang ayah mengembuskan napas terakhir, sang putrinya, SKP pun sempat mendadak lemas dan dinyatakan meninggal dunia dengan busa keluar dari mulutnya saat dilarikan ke puskesmas.

istri korban yang juga sempat meminum air dari botol yang sama merasakan rasa pahit dan langsung memuntahkannya.

Ia kemudian mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.

Untuk memastikan dugaan adanya racun dalam air tersebut, warga sempat mencoba memberikan air dari botol tersebut kepada seekor ayam. 

Beberapa menit kemudian, ayam tersebut mati.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. 

Kronologi

Muslikin dan SKP diduga tewas diracuni oleh kerabatnya sendiri, yang kini telah diamankan polisi.

Diketahui, Muslikin memiliki istri bernama Maspupah, mereka tinggal di Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Kronologi peristiwa bermula saat anak korban melambaikan tangan ke jalan raya untuk meminta tolong sambil berteriak histeris, setelah melihat ayahnya tergeletak di teras rumah, pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
 
Istri korban yang baru pulang dari pengajian juga meminta tolong kepada warga. Sejumlah warga mendatangi rumah tersebut.

Sesampainya di depan rumah korban, diketahui bahwa korban sudah tergeletak dengan posisi terlentang di teras depan rumah dengan mulut sudah berbusa dan tidak sadarkan diri.

Melihat hal tersebut para saksi kemudian berusaha untuk mengangkat korban ke dalam rumah korban dan ditidurkan di kasur ruang tamu milik korban.

Baca juga: Misteri Tewasnya Ayah dan Anak diduga Diracun Kerabat di Blora, Polisi Bakal Bongkar Makam Korban

Warga berusaha untuk dipijat dan digosok dengan menggunakan minyak kampak tetapi korban sama sekali tidak merespons.

Selang 20 menit, anak korban tiba-tiba lemas dan tak berdaya kemudian salah seorang warga yang disuruh oleh istri korban untuk mengambilkan air yang berada di dalam botol air mineral dan diminumkan ke anak tersebut.

Alih-alih lega, pada saat itu kondisi tubuh dari anak korban semakin lemas dan akhirnya dilarikan ke puskesmas.

Sesampainya di puskesmas, nyawa anak korban sudah tidak terselamatkan dan dinyatakan sudah meninggal dunia, serta keluar busa dari mulutnya.

Istri korban juga sempat meminum air yang berada di botol air mineral tersebut. 

Namun, karena rasanya pahit, dia kemudian memuntahkannya. 

Meski demikian, dirinya juga sempat dirawat di puskesmas setempat.
 
Berdasarkan pemeriksaan Bidan Desa Sambonganyar, Muslikin juga dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Dari pemeriksaan luar terhadap kedua korban, ditemukan bahwa nadi sudah berhenti, pupil mata tidak merespons, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun terdapat busa keluar dari mulut.

Baca juga: Pulang Mengaji, Istri di Blora Saksikan Suami dan Anak Tewas Diracun, Ikut Minum Tapi Dimuntahkan

Pelaku Ditangkap

Terduga pelaku pembunuhan ayah dan anak di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah akhirnya ditangkap polisi.

Pelaku ditangkap saat dalam pelarian di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (25/2/2025).

"Pelaku sudah ditangkap di Samarinda, Kaltim, kemarin, Selasa," ujar Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto saat dikonfirmasi Tribunjateng, Rabu (26/2/2025).

Saat ini, tersangka masih dalam perjalanan dibawa polisi dari Samarinda ke Blora.

"Ini sedang dalam perjalanan dari Samarinda ke Blora," ujarnya.

AKBP Wawan menyampaikan bahwa informasi lengkap terkait kasus tersebut akan dijelaskan dalam konferensi pers setelah proses otopsi selesai.

"Nanti setelah dilaksanakan otopsi akan kami rilis," ucapnya.

Polisi Bongkar Makam

Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami kasus kematian Muslikin (45) dan SK (9) akibat keracunan gulma di rumah korban Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar,  Kecamatan Ngawen, Blora. 
 
Makam bapak dan anak yang tewas keracunan ini juga bakal dibongkar oleh pihak kepolisian.

Pembongkaran kedua makam tersebut dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian keduanya.

"Nanti makamnya dibongkar dan akan dilanjutkan otopsi," ucap Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto saat ditemui wartawan di Mapolres Blora, Kamis (27/2/2025).

Proses pembongkaran makam dan otopsi jenazah akan dilakukan oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.

Wawan menyebutkan, usai hasil otopsi selesai didapatkan, pihaknya akan segera mengungkap peristiwa yang menyebabkan bapak dan anak tiba-tiba tewas usai meminum air di rumahnya.

Selain itu, jajarannya juga sudah menangkap terduga pelaku yang melarikan diri ke Samarinda, Kalimantan Timur.

"Motifnya nanti akan kami sampaikan kalau pelaku sudah sampai sini dan penyelidikan lebih lanjut akan kami sampaikan," terang dia.
 

(*)

Baca berita lainnya di Google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved