Berita Muara Enim

BBPJN Minta Jembatan Enim II di Muara Enim Ditutup 2 Bulan Untuk Perbaikan, 2 Gelagar Jembatan Patah

Perbaikan sementara, sambung Yanu, dengan melakukan pengelasan pada bagian yang patah dan retak.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Ardani Zuhri
PATAH - Besi gelagar Jembatan Enim II di Muara Enim patah akibat beban kendaraan angkutan over load melintas. 

Selain itu, proses pengerjaan perbaikan akan dilakukan pada siang hari sehingga angkutan bertonase tinggi masih tetap bisa melintas di malam hari.

Selama proses perbaikan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub dan Kepolisian untuk mengatur laju kendaraan atau bahkan menyetop kendaraan yang bertonase tinggi. 

"Karena pada saat pengelasan tidak dibolehkan ada getaran, jadi kita atur nanti komunikasinya seperti apa untuk teknis pengelasan di lapangan," katanya.

Baca juga: 2 Besi Gelagar Jembatan Patah, Jembatan Enim II di Muara Enim Terancam Ambruk

Baca juga: Warga Sayangkan Jam di Jembatan Ampera Palembang Tak Tepat Waktu, Padahal Jadi Destinasi Wisata

Mengingat history Jembatan Enim II tersebut dibangun sejak 1989 lalu, maka perlu ada perbaikan permanen dengan melakukan pembongkaran lantai dan penggantian beberapa komponen jembatan.

Pada perbaikan permanen tersebut akan dilaksanakan setelah lebaran Idul Fitri, pihaknya sudah memperhitungkan waktu sekitar 2 bulan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

"Dan pada saat perbaikan permanen Jembatan Enim II akan ditutup total," terangnya.

Sementara itu, Sekda Muara Enim Ir Yulius MSi, mengatakan hasil dari rapat tersebut, belum diketahui secara pasti kapan gelagar tersebut patah serta apa yang menjadi penyebab patahnya gelagar lantai jembatan.

Namun  hal terpenting saat ini semua pihak mengetahui bahwa gelagar lantai Jembatan Enim II patah dan ada beberapa yang retak serta telah mengupayakan pencarian solusi saat pengerjaan perbaikan akan seperti apa.

"Tadi sudah dibahas di dalam rapat bahwa perbaikan ringan dengan melakukan pengelasan akan dilaksanakan minimal 5 hari dan pengerjaan di siang hari. Untuk malam hari masih tetap bisa melintas," terangnya.

Untuk ke depan akan ada mengaktifkan patroli angkutan bertonase tinggi yang melintas.

Mengenai teknis penyetopan kendaraan di siang hari nanti pihak Balai Besar yang melakukan perbaikan akan berkoordinasi dengan Dishub serta Kepolisian.

Setelah perbaikan ringan, pihaknya akan terus melakukan diskusi dan koordinasi mengenai langkah yang akan diambil ketika perbaikan permanen karena harus dilakukan penyetopan total selama 2 bulan. 

"Apakah perusahaan akan stop total pengangkutan, atau seperti apa nanti akan koordinasi lebih lanjut sambil berjalan," ujarnya.

 

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved