Bulan Ramadhan

Man Qoma Lailatul Qodri Imanan Wahtisaban Ghufrolahu Ma Taqoddama Min Dzanbih Tentang Lailatul Qadar

Bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah, berbuat baik, bersedekah membayar zakat

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
LAILATUL QADAR -- Ilustrasi keutamaan malam lailatul qadar dan arti hadits man qama lailatul qadar imanan wahtisaban ghufrolahu maa taqoddama min dzambih. 

أتاكُم رَمضانُ شَهرٌ مبارَك ، فرَضَ اللَّهُ عزَّ وجَلَّ عليكُم صيامَه ، تُفَتَّحُ فيهِ أبوابُ السَّماءِ ، وتغَلَّقُ فيهِ أبوابُ الجحيمِ ، وتُغَلُّ فيهِ مَرَدَةُ الشَّياطينِ ، للَّهِ فيهِ ليلةٌ خيرٌ من ألفِ شَهرٍ ، مَن حُرِمَ خيرَها فقد حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)”[2. Shahih. Hadits yang mulia dengan lafazh seperti ini diriwayatkan oleh an-Nasa-i (2106) dan Ahmad (12/59) dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah (1644) dari hadits Anas bin Malik radhiallahu’anhu. Lihat Shahih al-Jami’ (55) dan Shahih at-Targhib wat Tarhib (1/241 nomor 999 dan 1000). Dan sebagian lafazh dan makna hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari (1899 dan 3277), dan Muslim (2/758 nomor 1079)].

Imam ath-Thabari rahimahullah (310 H) dan Imam Ibnu Katsir rahimahullah (774 H) berkata, “Sufyan ats-Tsauri berkata, telah sampai kepadaku perkataan Mujahid (tentang firman Allah):

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan“. (QS. Al-Qadr: 3).

Beliau berkata, amal (shalih), puasa, dan shalat pada malam Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan (seseorang
melakukan ibadah)”[3. Lihat Tafsir ath-Thabari (30/314) dan Tafsir al-Quranil Azhim (8/443)].

Demikian penjelasannya. Wallahualam bishawabi. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Hadis Man Qama Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufro Lahu Ma Taqoddama Min Dzanbih Menghidupkan Ramadan

Baca juga: Hadist Man Shoma Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufiro Lahu Ma Taqodda Maa Min Dzanbih, Tentang Puasa

Baca juga: Arti Man Qama Lailatul Qadri Imanan Wahtisaban dan Kumpulan Hadits Shahih Tentang Lailatul Qadar

Baca juga: Arti Man Shoma Romadhona Imanan, Hadist tentang Keutamaan Bulan Ramadhan, Bulan Penuh Berkah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved