Gadis Jombang Tewas di Sungai

Ditangkap, Ini 3 Pelaku Pembunuhan Gadis Jombang yang Ditemukan Tewas di Sungai, Satu Pacar Korban

Satreskrim Polres Jombang menangkap tiga orang pelaku pembunuhan terhadap PRA (19), gadis ditemukan tewas mengapung di sungai Jombang

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribun Jatim/Anggit Pujie Widodo
PELAKU PEMBUNUHAN DITANGKAP- Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, memberi penjelasan dalam konferensi pers di Mapolres Jombang, Kamis (13/2/2025). Satreskrim Polres Jombang menangkap tiga orang pelaku pembunuhan terhadap PRA (19), gadis ditemukan tewas mengapung di sungai Jombang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap PRA (19), gadis ditemukan tewas mengapung di sungai di Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (11/2/2025) pagi.

Tak sendiri, Satreskrim Polres Jombang menangkap tiga orang pelaku di Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Ketiga pelaku adalah AP (18) warga Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang sebagai pelaku utama.

Baca juga: Sosok PRA Gadis di Jombang Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh di Sungai Usai Pamit COD, Status Siswa SMA

Lalu pelaku kedua adalah AT (18), dan pelaku ketiga yakni LI (32). Keduanya merupakan warga Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, dari ketiga pelaku, AP adalah pacar dari korban PRA. 

"Tiga pelaku sudah kami amankan. Salah satu pelaku memang memiliki hubungan dengan korban. Di mana pada hari Senin (10/2/2025) AP mengajak bertemu korban," ucap AKP Margono Suhendra saat konferensi pers di Mapolres Jombang, Kamis (13/2/2025). 

Korban dan pacarnya ini sebenarnya baru kenal, kemudian mereka berdua janjian untuk bertemu.

Keduanya lalu bertemu di Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang sebelum akhirnya AP mengajak korban ke Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, ke salah satu rumah pelaku yakni AT.

"Pacar dari korban ini mengajak korban ke rumah salah satu rumah pelaku yakni AT. Setelah itu korban ditinggalkan di rumah itu. Barulah saat itu AP dan AT pergi keluar untuk membeli minuman keras," ujarnya. 

Setelah pergi membeli minuman keras, AP dan AT kembali dan menemui korban yang masih berada di rumah AT.

Setelah sampai di rumah, ada LI juga yang menunggu dan ketiganya sempat minum-minum terlebih dahulu.

Baca juga: Gadis SMA di Jombang Ditemukan Tewas di Sungai Diduga Dibunuh, Sempat Pamit COD ke Ayah

Sehabis minum-minum itu, korban diajak ke daerah sawah di Desa Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. 

Saat menuju ke sawah itu, AP dan LI berboncengan tiga dengan korban. AP berada di depan, di tengah ada korban, dan LI duduk di bagian paling belakang.

"AT ini melihat dari belakang karena mengikuti dari belakang," imbuhnya. 

Tiba di sawah itulah, aksi bejat ketiga pelaku ini dimulai.

Ketiganya melakukan rudapaksa terhadap korban di sawah tersebut, juga sempat memukuli korban.

Sesuai keterangan dari pelaku, korban sempat melakukan perlawanan.

Karena korban tidak mau dilakukan persetubuhan.

Namun tiga pelaku tetap memaksa dan melancarkan aksi bejatnya itu secara bersama-sama. 

Ketiga pelaku punya peran masing-masing.

GADIS JOMBANG TEWAS - Keluarga PRA (19), gadis asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang yang ditemukan tewas syok mendengar kabar korban.melalui media sosial Facebook pada Selasa pagi, 11 Februari 2025.
GADIS JOMBANG TEWAS - Keluarga PRA (19), gadis asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang yang ditemukan tewas syok mendengar kabar korban.melalui media sosial Facebook pada Selasa pagi, 11 Februari 2025. (Tangkapan layar Youtube Tribun Pekanbaru Official)

Ada yang memegang tangan korban, ada yang memegang kaki korban, dan ada yang melakukan rudapaksa, dan itu dilakukan bergiliran. 

"Sebelum melakukan rudapaksa, pelaku ini melakukan pemukulan terhadap korban di bagian perut sehingga korban tidak berdaya. Di mana pembuktian itu sesuai dengan hasil autopsi bahwa ada pendarahan di dalam perut korban," ungkapnya.

Setelah dilakukan rudapaksa secara bergilir, kondisi korban sudah tidak berdaya.

AP dan LI lalu membawa korban ke sungai di daerah Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, dan langsung membuang korban ke sungai tersebut. 

Salah satu pelaku yakni AT juga melihat saat kedua pelaku membuang korban ke sungai di daerah Desa Godong.

Saat dibuang di sungai, korban masih hidup, namun dalam kondisi lemas, dan akhirnya meninggal karena tenggelam. 

Sampai akhirnya pada Selasa (11/2/2025), jasad gadis muda ini ditemukan di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

"Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban," bebernya.

Motor yang dirampas para pelaku itu dijual dengan harga Rp 2.200.000. Dan sebanyak Rp 800.000 sudah digunakan untuk keperluan ketiga pelaku. 

"Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali," pungkasnya. 

Ketiga pelaku kini sudah diamankan pihak kepolisian.

Ketiganya dijerat Pasal 340 atau 339, 338 dengan hukuman kurang seumur hidup atau 20 tahun penjara. 

Korban Pamit COD ke Keluarga 

Suwari (64), paman korban, mengungkapkan bahwa PRA merupakan anak dari pasangan Misman (60) dan Wiwit.

Ia terakhir kali terlihat pada Senin (10/2/2025) petang saat berpamitan kepada ayahnya untuk melakukan transaksi jual beli dengan metode cash on delivery (COD).

"Dari jam 4 sore pergi, katanya COD. Sudah diberi pesan sama bapaknya agar tidak pulang malam-malam. Jam 8 malam ditelepon, tapi tidak aktif," ujar Suwari.

Meskipun ayahnya sempat mewanti-wanti korban agar tidak pulang larut, korban tetap berangkat menggunakan motor Honda Vario miliknya dan tidak memberitahu akan COD di daerah mana.

Lama berselang setelah korban keluar dari rumah, keluarganya mulai cemas karena sampai petang tidak kunjung kembali pulang.
 
Pihak keluarga terus mencoba menghubungi PRA, namun nomor ponselnya tidak aktif. 

Hingga pukul 01.00 WIB dini hari, panggilan sempat tersambung, tetapi tidak diangkat.

“Sampai pagi keluarga tidak bisa tidur, karena bingung. Tahu-tahu tadi pagi ada kabar (penemuan korban meninggal),” lanjut Suwari.

Baca juga: Awal Mula Ditemukan Mayat Pria Tanpa Kepala dan Tak Berbusana di Jombang, Diduga Sudah Tewas 2 Hari

Terkait kasus tersebut, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menduga PRA menjadi korban pembunuhan.
 
Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang melangsungkan penyelidikan untuk mengungkap sosok pelaku.  

“Ada beberapa (terduga pelaku) yang kita curigai, namun ini masih didalami dan prosesnya (penyelidikan) kita lakukan sesuai dengan prosedur,” kata Ardi, Rabu (12/2/2025).

Ia menegaskan, kepolisian bakal bekerja maksimal untuk menuntaskan kasus dugaan pembunuhan terhadap gadis berusia 19 tahun tersebut.

“Kami pastikan bahwa kami bakal hadir untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya,” ujar Ardi.

Sebelumnya, PRA (19), gadis asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia dan mengapung di sungai Desa Pacarpeluk pada Selasa (11/2/2025) pagi.

Jenazah korban ditemukan di wilayah Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh.

Lokasi penemuan berjarak sekitar 20 kilometer dari tempat tinggal korban.

Ardi mengungkapkan, hasil otopsi memperlihatkan adanya luka robek pada bagian kepala korban serta dugaan benturan benda tumpul di bagian perut.

Hasil otopsi juga menemukan penyebab kematian korban, yakni korban diduga meninggal akibat tenggelam.

“Tetapi dari hasil otopsi, penyebab kematian pertama adalah akibat tenggelam,” ungkap Ardi.

Adapun dari hasil pemeriksaan dan olah TKP, polisi menemukan pakaian yang melekat, serta perhiasan yang menempel di leher dan jari.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra, petugas yang diterjunkan ke lokasi tidak menemukan barang bukti lainnya, seperti sepeda motor maupun handphone korban.

“Barang bukti yang kami amankan, ada pakaian yang melekat, kalung, dan juga cincin. Adapun untuk sepeda motor dan juga handphone, indikasinya dibawa kabur oleh terduga pelaku,” kata Margono. 

Margono menduga korban tewas karena tenggelam dan ada indikasi korban masih hidup saat berada di sungai.

"Penyebab korban meninggal karena tenggelam. Jadi indikasinya korban ini masih hidup saat berada di sungai, dan lemas setelah terkena hantaman benda tumpul,"

"Saat di sungai masih hidup namun lemas dan meninggal karena tenggelam," jelas Margono kepada Surya.co.id.

Hingga saat ini, kepolisian masih mendalami kasus ini dan mengumpulkan bukti serta saksi guna mempercepat proses penyelidikan.

Artikel telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Gadis SMA yang Ditemukan Mengapung di Sungai Jombang, Ternyata Ulah sang Pacar

(*)

Baca berita lainnnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved