Berita Viral

Reaksi Valyano Siswa SPN Polda Jabar saat Ditanya Ahmad Sahroni soal Idap Kejiwaan Berujung Dipecat

Anggota DPR RI Ahmad Sahroni mempertanyakan terkait gangguan kejiwaan di balik pemecatan Valyano Boni Raphael dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube TVR parlemen/KompasTV
AHMAD SAHRONI CECAR SISWA SPN DIPECAT- (KIRI) Anggota DPR RI Ahmad Sahroni mempertanyakan terkait gangguan kejiwaan kepada Valyano Boni Raphael (kanan) di balik pemecatan dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jabar, Kamis, (6/2/2025). 

"Kami tidak menyampaikan psikopat," kata Ipda Ferren Azzahra Putri.

Ferren menerangkan Valyano siswa SPN Polda Jabar memenuhi 3 dari 9 kriteria NPD.

Pertama kata Ferren, Valyano Boni Raphael meminta fasilitas yang tak sesuai dengan aturan SPN Polda Jabar.

"Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN yang bersangkutan tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat infaksi gigi ingin dirawat di Siloam ingin mendapat fasilitas terbaik," kata Ferren.

Menurut Ferren, Valyano juga sengaja menyuruh teman memukul punggungnya agar supaya seolah telah dipukul pengasuh di SPN Polda Jabar.

"Melakukan eksploitasi interpersonal atau memanfaatkan orang lain. Kami mendapat informasi bahwa yang bersangkutan pernah menyuruh siswa lain memukul di area punggung menggunakan sapu lidi dengan maksud seolah dipukuli pengasuh. Karena dilakukan pemeriksaan tidak terbukti adanya pemukulan dan penculikan tersebut, Propam kami sudah melaksanakan pemeriksaan," kata Ferren.

Ia juga menyebut Valyano memiliki sikap arogan dan angkuh.

"Memiliki perilaku atau sikap arogan dan angkuh. Yang bersangkutan saat diwawancara saya tanya," kata Ipda Ferren Azzahra Putri.

Ahmad Sahroni kembali memotong pembicaraan Ferren.

Ia menganggap paparan Ferren merupakan bentuk kebencian.

"Bu Ferren stop, karena ini sudah meluapkan kebencian ini gak baik, gak boleh, ini gak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi ini hanya kebencian. Masa menuduh si ini gak bener si itu gak bener, apa ibu bener ? belum tentu lho. Jangan melakukan laporan ini atas kebencian, analisa ini analaisa itu. Ibu melaporkan ini sama saja melaporkan ini anak gak benar, hanya kebencian yang ibu laporkan itu," kata Ahmad Sahroni sambil menunjuk-nujuk Polwan Ferren.

4 Pelanggaran Valyano

Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat, Kombes Dede Yudy Ferdiansyah, membeberkan duduk perkara seorang siswa Bintara, Valyano Boni Raphael, dipecat.

Menurut Dede, ada empat pelanggaran yang dilakukan Boni, di mana dua di antaranya merupakan pelanggaran berat.

Berbohong soal Pemukulan
Pelanggaran berat yang dimaksud adalah berbohong mengenai perawatan di RS Siloam Purwakarta dan insiden pemukulan yang disebut SPN Polda Jabar, merupakan karangan Boni.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved